Warta Strategis

Prokes 5M dan Vaksinasi Mampu Menangkal Mutasi Virus Corona

Oleh : Abdul Karim )*

Virus covid-19 yang bermutasi menjadi varian delta sangat mengkhawatirkan, karena menular lebih cepat dan menyerang lebih ganas. Untuk mencegah penularan corona maka kita wajib mematuhi protokol kesehatan 5M dan jangan lupa vaksinnya. Semua ikhtiar harus dijalani agar penyebaran virus covid-19 tidak meluas.

Rasanya kita sudah nyaris kelelahan menghadapi pandemi tetapi harus tetap kuat agar tidak tertular corona. Walau ada banyak berita kematian akibat corona, tetapi kita tidak boleh larut dalam kesedihan apalagi ketakutan. Virus covid-19 bisa dihantam jika semua orang menaati protokol kesehatan 5M dan melakukan vaksinasi.

Amin Subandrio, Kepala LBM Eijkman memyatakan bahwa mutasi virus corona akan terus terjadi. Sehingga cara untuk menghindarinya adalah dengan disiplin dalam menaati protokol kesehatan. Tidak hanya 3M tetapi juga 5M.

Mengapa harus menaati protokol kesehatan? Penyebabnya karena dengan menaati protokol bisa ampuh dalam menghindari droplet yang menularkan corona. Saat ini semua orang bisa saja berstatus OTG, apalagi jika ia hanya terkena gejala ringan. Jangan sepelekan protokol kesehatan jika tidak ingin meninggal dunia karena corona.

Ini bukanlah cara untuk menakut-nakuti, tetapi faktanya 58.024 orang kehilangan nyawa karena terinfeksi virus covid-19 varian delta. Daripada kena corona lebih baik disiplin pakai masker, bukan? Masker ganda (medis dan kain) wajib dipakai agar pencegahan droplet meningkat hingga 85%. Pasalnya corona varian delta sangat ganas dan bisa menular hanya dengan berpapasan dengan OTG.

Selain pakai masker, patuhi 4M pada protokol kesehatan lainnya, yakni mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Dengan disiplin mencuci tangan maka kita tidak hanya terhindar dari corona yang bermutasi, tetapi juga virus dan bakteri lain.

Patuhi juga aturan untuk menjaga jarak. Ketika diberlakukan PPKM mikro mandiri mungkin kita kaget karena mall dan toko-toko hanya buka sampai jam 5 sore dan maksimal berisi hanya 25% orang. Namun pahami bahwa ini untuk mengurangi kepadatan pengunjung yang bisa membuat kerumunan dan akan susah menjaga jarak. Jika memakai masker tetapi berada dalam kepadatan massa, akan beresiko tinggi juga, dan selalu ingat bahwa mutasi virus covid lebih ganas.

Mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan juga wajib ditaati. Saat PPKM mikro kita melakukan work from home lebih banyak daripada work from office dan sisa waktunya jangan malah dipakai untuk jalan-jalan. Apalagi ketika tinggal di wilayah zona merah. Dikhawatirkan akan membawa virus ke luar sana. Jangan pula dengan sengaja membuat kerumunan yang beresiko besar untuk membuat klaster baru.

Vaksinasi juga 100% wajib untuk menangkal mutasi virus covid-19, apalagi program ini digratiskan. Jangan termakan hoaks ini dan itu mengenai vaksin, dan buktinya Presiden Jokowi sendiri pasca diberi vaksin Sinovac juga sehat-sehat saja. Efek samping vaksinasi sangat minim dan bisa diatasi dengan minum parasetamol.

Jangan pula pilih-pilih vaksin dengan alasan Sinovac lebih bagus daripada AstraZaneca. Keduanya sama bagusnya dan efikasinya cukup tinggi. Jika sudah ada kesempatan untuk vaksin, maka ambil saja. Caranya dengan mendaftar di puskesmas atau RS yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan vaksinasi.

Vaksinasi amat penting karena jika semua orang sudah diinjeksi, akan terbentuk kekebalan kelompok. Herd immunity akan membuat virus covid-19 musnah dan itu yang kita harapkan, karena masa pandemi dinyatakan selesai.

Corona varian delta hasil mutasi ganda yang berasal dari India sudah menyebar di Indonesia. jangan sampai kita kena virus ini karena akan fatal akibatnya dan beresiko kehilangan nyawa. Kita harus menaati protokol kesehatan 5M dan menjalani vaksinasi.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih