Mendukung Kelancaran PON XX di Papua
Oleh : Rebecca Marian )*
Papua akhirnya mendapatkan giliran untuk menggelar PON XX pada 2020. Bagi masyarakat Papua tentu ini adalah kebanggaan, karena sebelumnya tidak pernah diberi kesempatan menggelar acara olahraga nasional. Presiden Soekarno sempat berencana menggelar PON di Papua, tetapi wacana itu gagal karena posisinya digantikan Soeharto.Dengan demikian, digelarnya PON XX di Papua perlu mendapat dukungan bersama.
Konsekuensi menggelar PON 2020 Papua adalah biaya yang terlampau mahal. Faktor geografis membuat biaya menjadi naik jika dibandingkan dengan daerah
lain. Sejak era reformasi biaya gelaran PON dibebankan pada
APBD, sedikit APBN yang tersedot. Di PON 2016, uang dari pemerintah pusat
berkisar Rp130 miliar. Semua beban PON ada di tangan daerah. Bagi Papua, beban
ini tentu akan bertambah.
Gubernur Papua, Lukas Enembe menyebut PON 2020 akan membutuhkan dana sekitar
Rp10-15 triliun. Pada PON XIX 2016, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
mengklaim uang APBD Provinsi Jabar dipakai PON total Rp3 triliun lebih. Namun kebijakan pemerintah Provinsi Papua demi
terselenggaranya PON XX maka akan dikucurkan dana APBD sebesar total Rp.2
triliun. Besaran anggaran tersebut berasal dari APBD perubahan 2020.
PON XX Papua digelar 20 Oktober hingga 2 November 2020. Pesta olahraga Tanah Air itu diputuskan menggulirkan 37 cabang olahraga yang sebelumnya direncanakan akan diikuti 47 cabor. Namun, melalui berbagai pertimbangan Kempora-KONI memangkas menjadi 37 cabor yakni aerosport, aquatik, anggar, angkat berat, atletik, baseball, bermotor, biliar, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, kriket, dayung, gulat, hoky, judo, karate, kempo, layar, menembak, muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby ,Selam, senam, sepakbola, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung drajat, tenis, tinju, wushu.
PON XX di Papua penting, karena selama ini pembangunan di Papua masih tertinggal dan masih ada yang memandang masyarakat papua marginal, atau di nomor dua kan. PON XX merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam mempercepat pemerataan pembangunan di Papua. Selain itu, ekonomi kreatif bisa tumbuh, dunia pariwisata hidup dan semakin bergeliatnya pergerakan barang dan jasa di Papua
Pembangunan prasarana dan sarana cabang-cabang olahraga di berbagai titik daerah, tentu diikuti oleh dukungan pembangunan infrastruktur dasar lain, yang akan mendukung pengembangan wilayah Papua, seperti perumahan, jalan dan jembatan, jaringan air bersih, daya listrik dan telekomunikasi maupun ruang terbuka hijau yang tertata.
PON XX ini akan semakin memperkuat solidaritas sosial antar anak bangsa dari berbagai provinsi, maupun solidaritas sosial di internal penduduk Papua, yang kini berjumlah sekitar 3,5 juta jiwa,
PON XX di Papua juga sebagai ajang mencari bakat atlit-atlit baru yang mempunyai kemampuan luar biasa sehingga dapat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam turnamen-turnamen internasional. Untuk itu, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung penyelenggaraan PON XX di Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta