Mendukung Kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju
Oleh : Rahmat Siregar )*
Menteri-menteri kabinet Indonesia Maju segera lancap gas pasca pelantikan. Hal ini dilaksanakan agar program pembangunan nasional dapat segera diwujudkan. Oleh karena itu, diharapkan dukungan semua pihak agar progam pembangunan dapat berjalan lancar.
Layaknya suatu sistem pemerintahan yang tak mampu berjalan sendirian, dukungan secara mental dan psikis secara tak langsung membuat penerimanya merasa “sempurna”. Kaitannya dalam langkah menuju Indonesia lebih maju. Meski seringkali dinilai kecil, namun patronasi dari pihak luar sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja mereka di dalam pemerintahan. Sama halnya dengan Presiden yang akan “pincang” ketika tak ada dukungan dari menteri kabinetnya yang baru. Maka dari itu, seruan untuk selalu mendukung serta mengevaluasi setiap pekerjaan yang dibuat oleh elemen pemerintahan, dianggap cukup krusial.
Setelah dilantiknya mantan walikota Solo disusul dengan jajaran kementeriannya yang baru, diharap akan mampu mewujudkan program-program kerja Jokowi – Ma’ruf selama lima tahun kedepan. Beragam patronasi tak hanya datang dari kubu pengusung Jokowi saja, namun juga yang sebelumnya menjadi rival pada pilpres beberapa bulan yang lalu.
Logikanya, suatu negara memiliki sebuah target atau impian nasional yang sangat epic dan bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa. Lebih lanjut jika ingin mewujudkan cita-cita Internasional maka harus didahului mewujudkan cita-cita nasional.
Ada banyak cara yang bisa di lakukan guna mewujudkan cita-cita ini, diantaranya adalah Geostrategi. Geostrategi merupakan cita cita nasional yang dilaksanakan melalui jalur pemanfaatan sumber daya alam ( SDA ) serta sumber daya manusia ( SDM ). Dengan mengkolaborasikan kedua elemen ini maka akan mempercepat pencapaian negara.
Maka dari itu dibutuhkan adanya dorongan maupun dukungan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan cita-cita negara. Khususnya terhadap kinerja kabinet pemerintahan Indonesia Maju. Mengapa dukungan ini menjadi sangat penting?
jika hanya pemerintah saja yang bergerak untuk memajukan bangsa, sementara masyarakat tidak berperan serta, maka yang terjadi adalah ketimpangan sistem pemerintahan. Yang nantinya berakibat pada tata kelola negara. Pun dengan masyarakat pastinya butuh dukungan dari pemerintah seperti di bidang ekonomi ataupun keilmuan.
Dalam rangka itu, Presiden Joko Widodo pun sudah mengutarakan lima arahan terkait pekerjaan besar yang akan diusung pemerintah dalam lima tahun ke depan. Diantaranya ialah, Pertama, mewujudkan pembangunan sumber daya manusia. Kedua, meneruskan pembangunan infrastruktur. Ketiga, menyederhanakan regulasi beserta kendalanya. Keempat, meringkas birokrasi secara besar-besaran. Dan kelima, transformasi ekonomi dari dependensi sumber daya alam juga menjadi daya saing manufaktur.
Berdasarkan lima poin diatas, kemungkinan Presiden Joko Widodo telah mengetahui apa masalah Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Sehingga, Jokowi dinilai sangat paham bagaimana membawa Indonesia lebih maju.
Sementara itu, wajah baru dalam susunan kabinet Jokowi jilid 2 ini menimbulkan persepsi di kalangan publik. Tuntutan zaman yang terus mengalami perkembangan dinilai harus diimbangi dengan kualitas Kementerian yang turut menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Menurut Djayadi Hanan, selaku Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), nama-nama menteri yang didapuk telah sesuai dengan keinginan Jokowi. Yakni, yang memiliki program bersesuaian dengan kemajuan zaman. Termasuk mampu merangkul kalangan milenial, ekonomi kreatif dan juga pemanfaatan sistem ekonomi digital.
Selain itu, telah memberikan bukti terkait penciptaan kreativitas dan inovasi yang sangat diperlukan dan memiliki lompatan yang diinginkan oleh Presiden untuk lima tahun kedepan. Dirinya menambahkan, jika dilihat dari sisi keterwakilan daerah, komposisi kabinet saat ini sudah sesuai dan dinilai cukup mumpuni dari sisi keahlian.
Menurut laporan, Jokowi juga memiliki sejumlah nama menteri yang prestasinya tak hanya di tingkat nasional saja. Namun juga berskala internasional. Banyak dari nama kabinet Jokowi jilid 2 dianggap cukup kredibel dalam mendukung pemerintahan mantan walikota Solo ini. Hal ini sesuai dengan sifat Presiden RI yang populer dengan “gerak cepatnya” dalam mengatasi masalah. Jokowi tak ingin jika tantangan negara yang semakin besar dan tak dimbangi dengan orang-orang yang mampu bertahan, tentunya akan mempengaruhi segala kinerja.
Mendukung kinerja kabinet Indonesia maju ini merupakan langkah awal dalam percepatan pembangunan. Dengan adanya patronasi, secara internal maupun eksternal, pihak pemerintah dan kabinetnya akan mengoptimalkan pelaksanaan program kenegaraan. Tak perlu risau suara-suara sumbang di luaran sana, yang terpenting ialah keyakinan akan Indonesia lebih maju telah menanti di depan mata.
)* Penulis adalah pengamat.sosial politik