Mendukung Peran Kelompok Moderat Menangkal Radikalisme
Oleh : Ahmad Agus )*
Kelompok moderat yang ada di tengah masyarakat memiliki tugas penting untuk menangkal radikalisme. Dengan adanya peran optimal dari golongan moderat, maka penyebaran narasi radikal diharapkan dapat diminimalisasi.
Radikalisme dan terorisme adalah pekerjaan besar yang harus dihapus dari muka bumi, karena paham-paham itu selalu menggunakan jalan kekerasan dalam mencapai tujuannya. Mereka juga terlalu fanatik dalam berkeyakinan dan memakan ayat serta hadis mentah-mentah, tanpa mempelajari sejarahnya terlebih dahulu. Pemikiran seperti ini sangat berbahaya karena mereka jadi tidak memiliki rasa toleransi sama sekali.
Oleh karena itu radikalisme selalu berusaha dihapus, agar tidak bercokol di pikiran para pemuda dan kalangan masyarakat lain di Indonesia. Jangan sampai negeri ini hancur gara-gara radikalisme, dan akhirnya tumbang karena kelompok radikal yang tidak menjunjung tinggi pancasila dan UUD 1945. Padahal Indonesia adalah negara majemuk yang sudah sangat cocok dengan ideologi pancasila, tetapi selalu dikoyak-koyak oleh kelompok radikal.
Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia M. Najih Arromadloni menyatakan bahwa kelompok moderat perlu berperan aktif untuk menangani fenomena paham radikal dan intoleran. Jangan sampai radikalisme merasuk ke dalam pemikiran para ASN, aparat, dan pegawai BUMN. Sebab menurut hasil survey salah satu lembaga riset, ada 19,4% ASN yang tercemari oleh paham radikalisme.
Dalam artian, kelompok radikal perlu untuk lebih memperlihatkan diri di tengah masyarakat. Tentu tujuannya bukan untuk pamer, tetapi untuk memperlihatkan bahwa dalam menjalani ibadah dan aturan-aturan beragama, kita bisa tetap lancar tanpa harus dengan cara yang sangat ekstrim. Kelompok moderat lebih memiliki pemikiran yang terbuka dan sangat toleran, tanpa harus melanggar aturan-aturan dalam keyakinannya sendiri.
Kelompok moderat lebih diminta untuk berdakwah karena mereka lebih toleran dan menebarkan kasih, serta cinta damai. Dalam menjalani suatu keyakinan, tidak boleh dilakukan secara kasar, apalagi menyakiti sesama manusia. Penyebabnya karena selain harus memiliki hubungan baik dengan Tuhan, maka juga wajib menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, walau memiliki keyakinan yang berbeda.
Hubungan baik dengan umat dengan keyakinan lain juga wajib dipelihara, walau yang disembah berbeda. Perbedaan tidak harus jadi bahan peperangan, dan hal ini yang wajib untuk disosialisikan oleh kelompok moderat. Beda boleh saja, karena memang Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kita adalah bangsa yang berpancasila, berbeda tapi satu jua, bukan negara dengan aturan dari 1 keyakinan tertentu.
Sayang sekali paham ekstrimis masih saja menjalankan apa yang ia yakini dengan kaku, dan hal ini yang membuat radikalisme hadir di Indonesia. Ketika ada kelompk radikal maka yang lain jadi waswas, karena ia tak jarang menggunakan kekerasan, termasuk pengeboman, dalam menjalankan aksinya. Hal ini tentu bertentangan dengan kemanusiaan.
Oleh karena itu, kelompok moderat juga bisa lebih show off, selain lebih sering berdakwah dan menebar cinta serta kedamaian. Kelompok moderat bisa menggunakan media sosial sebagai wadah untukmempromosikan moderasi beragama dan anti radikalisme. Seharusnya, ketika seseorang mencintai Tuhannya, ia juga mencintai sesama manusia. Tidak boleh membenci orang lain dengan alasan keyakinannya berbeda.
Moderasi beragama yang wajib dipromosikan oleh kelompok moderat, agar bisa menangkal radikalisme di Indonesia. Ketika kelompok moderat aktif dalam mempromosikannya, maka masyarakat akan sadar bahwa radikalisme dan terorisme adalah sesuatu yang salah. Mereka paham bahwa dalam menjalankan keyakinan, tidak bisa mengikuti jejak para ekstrimis.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini