Warta Strategis

Mendukung Suksesnya Otonomi Khusus Papua Jilid 2

Oleh : Moses Waker )*

Otsus jilid 2 yang diperpanjang tahun 2021 ini amat disetujui oleh segenap warga Papua. Mereka mendukung keberlanjutan program tersebut  karena sudah merasakan manfaatnya.

Papua adalah wilayah yang jauh sekali dari Jakarta, tetapi bukan berarti menjadi tempat yang terpencil dan terkucil. Image Papua sebagai tempat yang hanya berupa hutan belantara sudah terhapus karena ada modernisasi di sana. Bahkan Jayapura dianggap setara majunya dengan Los Angeles atau kota besar lain di Amerika, karena suasananya agak mirip.

Salah satu hal yang mendorong kemajuan Papua adalah otonomi khusus. Program yang dimulai sejak tahun 2001 ini ditujukan khusus untuk masyarakat di Bumi Cendrawasih, dan pemda Papua (dan Papua Barat) mendapatkan kucuran dana untuk membangun wilayahnya. Tak heran tahun 2021 ini, saat diperpanjang, masyarakat mendukung otsus karena memang bermanfaat bagi mereka.

Ondofolo (Kepala Suku) Yanto Ohee menyatakan dukungannya terhadap otsus jilid 2 dan berharap tidak ada demo yang menentangnya. Beliau memberi pernyataan tersebut bersama tokoh-tokoh Papua lain, seperti Pdt Coto Mauri S.Th sebagai tokoh agama dan Sam Kogoya sebagai tokoh masyarakat di Pegunungan Papua Tengah.

Para tokoh masyarakat mendukung perpanjangan otsus karena masyarakat Papua sangat membutuhkan dana, baik untuk men-spuport bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sektor masyarakat. Selain itu, para tokoh juga berpesan agar dana otsus benar-benar digunakan untuk kemaslahatan rakyat, dan jangan sampai dikorupsi oleh oknum pejabat.

Yanto Ohee dan tokoh masyarakat Papua lain juga berharap agar situasi di Bumi Cendrawasih selalu damai. Janganlah ada demo yang menentang otsus jilid 2, karena program ini sangat bermanfaat. Dalam artian, bisa saja para pengunjuk rasa hanya terprovokasi oleh oknum lalu berdemo menentang otsus padahal tidak tahu apa manfaatnya.

Otsus jilid 2 memang digadang-gadang akan lebih sukses daripada jilid 1, pasalnya dana yang digelontorkan jauh lebih banyak. Jika pada 20 tahun lalu uangnya ‘hanya’ milyaran rupiah, maka tahun 2021 ini dana otsus mencapai triliunan rupiah. Sehingga juga sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah untuk memajukan Papua, dengan memberi banyak uang sebagai modal pembangunan.

Dengan uang sebesar itu maka akan bisa dibangun lebih banyak lagi infrastruktur, seperti sekolah yang representatif, lengkap dengan perpustakaan, fasilitas wifi, dan guru-guru yang berkompeten. Dana tersebut juga bisa disalurkan untuk pendidikan non formal dan akan dibuat kelas-kelas keterampilan dan wirausaha. Sehingga para pemuda Papua bisa menambah skill dan menjadi pengusaha sukses.

Masyarakat mendukung otsus jilid 2 karena penyalurannya tak hanya untuk bidang pendidikan, tetapi juga kesehatan. Dengan dana otsus maka bisa dibangun Puskesmas dan RS yang peralatannya mencukupi, sehingga masyarakat tak perlu jauh-jauh pergi ke Jayapura atau Merauke saat akan berobat. Anggaran otsus juga digunakan untuk pemberantasan penyakit malaria dan TBC yang menjadi endemi di Papua.

Jika otsus jilid 2 didukung oleh masyarakat maka akan lancar saat pembangunan infrastrukturnya maupun pembuatan fasilitas umumnya. Warga sipil tidak akan mengganggu proyek, malah membantu dengan sukarela. Penyebabnya karena mereka sadar bahwa program ini sangat baik bagi kemajuan Papua.

Otsus jilid 2 di Papua adalah program yang sangat baik untuk modernitas di Bumi Cendrawasih. Sehingga masyarakatnya makin maju, sehat, dan cerdas. Penyebabnya karena dana otsus tak hanya dibuat untuk pembangunan jalan dan infrastruktur lain, tetapi juga untuk bidang kesehatan dan edukasi.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal du Semarang

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih