Mendukung Upaya Pemerintah Cegah Terorisme Jelang Natal
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis)*
Segenap masyarakat di Tanah Air mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk mencegah adanya potensi kemunculan terorisme menjelang perayaan Hari Raya Natal pada tahun 2023 ini.
Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta kepada seluruh daerah bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga berbagai pemangku kepentingan terkait upaya menguatkan sinergitas bersama untuk kesiapsiagaan mereka menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Adanya peningkatan sinergitas dari berbagai pihak tersebut jelas merupakan sebuah hal yang sangat penting lantaran akan mampu semakin memperkuat koordinasi, fasilitasi, pengendalian hingga mampu memonitor bagaimana persiapan akan pelaksanaan libur Nataru di masyarakat.
Mendagri juga meminta kepada pihak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk memetakan kegiatan keagamaan di rumah ataupun tempat ibadah, khususnya pada saat perayaan ibadah Natal. Bukan hanya itu, namun Pemda juga sangat perlu menjalin koordinasi yang baik dengan Forkopimda untuk melakukan pengamanan sebagai upaya demi menciptakan kondisi yang aman, nyaman serta tertib.
Selain itu, penting juga dilakukan oleh Pemda untuk bisa mengendalikan terjadinya inflasi dengan cara meningkatkan dan mengoptimalkan pengawasan berbagai macam harga serta ketersediaan kebutuhan pokok hingga bahan bakar. Pasalnya, biasanya menjelang perayaan hari raya Natal sampai tahun baru, beberapa kebutuhan pokok di masyarakat akan mengalami kenaikan harga. Maka dari itu, supaya tidak memberatkan masyarakat, pengawasan dan pengendalian sejak dini perlu untuk dilakukan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam mengendalikan inflasi sehingga harga bisa dikendalikan dan tidak terlalu mengalami kenaikan secara signifikan adalah dengan melalui sejumlah tindakan strategis seperti memonitor ketersediaan pasokan, stabilisasi harga dan juga memastikan adanya kelancaran distribusi akan bahan pangan pokok maupun barang penting lainnya oleh Satuan Ketahanan Pangan Daerah.
Dengan adanya antisipasi sejak awal tersebut pada terjadinya kemungkinan lonjakan permintaan dari para konsumen, yang mana ketika permintaan semakin meningkat maka jelas sangat berpotensi untuk menimbulkan kelangkaan. Maka dari itu, pemerintah langsung berupaya untuk memastikan ketersediaan jumlah dan stok bahan pangan pokok, Bahan Bakar Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG).
Terlebih, hal yang juga sangat penting untuk terus menjadi perhatian adalah Pemda diminta untuk meningkatkan kewaspadaan akan adanya potensi kerawanan dan gangguan keamanan serta ketentraman pada saat perayaan Tahun Baru 2024 di berbagai tempat yang kemungkinan akan menimbulkan kerumunan.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya perayaan Natal serta Tahun Baru, maka biasanya potensi akan terorisme juga semakin meningkat. Maka dari itu, Pemda perlu menempatkan berbagai unsur pengamanan pada beberapa titik tertentu di setiap kegiatan keramaian dengan terus menjalin kolaborasi bersama aparat keamanan gabungan seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN) serta unsur terkait lainnya.
Koordinasi sangat intensif memang penting untuk dilakukan oleh Pemerintah Daerah setempat bersama pihak aparat keamanan dalam melakukan deteksi dini akan situasi serta kondisi keamanan dan juga ketertiban umum yang sangat berpotensi akan menjadi gangguan yang disebabkan oleh berbagai macam tindakan. Beberapa gangguan tersebut diantaranya adalah aksi terorisme, pencurian, penodongan, sweeping oleh organisasi masyarakat (ormas) tertentu serta kejahatan lainnya.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan koordinasi untuk meningkatkan keamanan bisa dilakukan dari lingkungan terkecil di masyarakat seperti dari lingkungan RT dan RW untuk mencegah terjadinya terorisme serta kemungkinan adanya pencurian pada rumah-rumah kosong yang ditinggalkan oleh para penghuninya pada saat libur.
Upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi berbagai macam potensi akan kemunculan aksi terorisme di Tanah Air. Berbagai strategi telah ditempuh mulai dari pendekatan secara keras (hard approach) melalui tindakan pihak Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) hingga juga menggunakan pendekatan yang lunak (soft approach) dengan dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Melalui BNPT, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus diperkuat dalam upaya untuk bisa mencegah aksi terorisme hingga kemungkinan bisa menghasilkan tren yang positif. Penyebaran akan beberapa paham terorisme seperti adanya intoleransi memang tetap wajib diwaspadai, khususnya ketika hal tersebut menyasar kepada generasi muda. Karena jika terus dibiarkan terjadi, maka jelas akan sangat kontraproduktif terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
Berbagai macam upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah untuk bisa menanggulangi adanya potensi munculnya banyak gangguan, utamanya adalah terorisme tatkala pelaksanaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru mendatang. Maka dari itu, untuk semakin memperlancar upaya pemerintah tersebut, penting juga segenap elemen bangsa memberikan dukungan penuhnya.
)* Penulis adalah Alumni Fisip Unair