Menengok Kelancaran Mudik Dari Tahun ke Tahun
Oleh : Ade Dianasari )*
Mudik tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan di Indonesia, lebih dari itu mudik juga menjadi hajat pemerintah dalam mengupayakan kelancaran para pemudik menuju kampung halamannya.
Pada tahun 2017 Kemenhub menambah moda transportasi yang akan digunakan untuk mudik gratis sebagai alternatif untuk mengurangi pemudik yang menggunakan transportasi motor. Kebijakan dari Menteri Perhubungan dalah bagaimana Kemenhub dapat melayani masyarakat supaya betul – betul aman.
Mudik gratis tersebut ditawarkan kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor, hal tersebut ditujukan agar para pemudik tidak menggunakan sepeda motor untuk menuju kampung halamannya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi titik rawan kemacetan yang terjadi akibat lintasan sebidang kereta api selepas exit tol Brebes Timur, sejak awal tahun 2017 Kementrian PUPR telah membangun 4 flyover yaitu Fly Over (FO) Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek di Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.
Kepala Badan Pengatur Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa pada ruas tol yang operasional, Badan Usaha jalanan Tol juga menyiapkan parking bay sebagai tambahan menunjang rest area utama. Namun perlu diperhatikan bahwa parking bay tersebut diutamakan sebagai tempat pemberhentian sementara demi mengurangi penumpukan, bukan untuk digunakan sebagai tempat istirahat dalam waktu yang lama.
Pada tahun tersebut, pihak kepolisian juga menempatkan personilnya yang akan berfungsi sebagai “wasit” di dalam dan luar jalan tol yang akan dilewati pemudik. Para “wasit” tersebut berwenang mengatur arus kendaraan, baik mengalihkan maupun menutup arus ke jalan alternatif agar arus kendaraan merata di jalur tol, Pantura, jalur tengah dan jalur selatan.
Sementara itu pada tahun 2018 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan secara umum kesiapan jalur mudik tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi jalan nasional pada tahun 2018 saat itu, sudah dalam kondisi mantap sebanyak 90 persen.
“Jadi kalau keseluruhan jalan nasional kondisi seluruhnya sudah lebih dari 90 persen, kondisi mantapnya, Mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi,” ungkapnya.
Demikian pula infrastruktur tol. Dari 760 km yang dibangun, sudah 525 km jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya sudah bisa digunakan secara penuh pada arus mudik Lebaran 2018. Bahkan, sebanyak enam ruas tol dibuka secara fungsional pada mudik Lebaran 2018.
Bahkan tidak hanya di Jawa, tol Trans Sumatera milik PT Hutama karya (Persero) juga siap dibuka untuk melancarkan arus mudik Lebaran, yakni jalan tol Medan – Binjai, Palembang – Indralaya, dan tol Bakauheni – Terbanggi Besar.
Selain jalan, Menhub Basuki juga menyampaikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga memberikan diskon tarif tol dengan besaran 10 persen. Diskon terbagi menjadi beberapa waktu berbeda dan ruas tol berbeda, dengan tujuan agar arus mudik terdistribusi.
Kementrian PUPR dan BUJT juga turut menyiapkan fasilitas penunjang lainnya di ruas tol berupa 26 mobil toilet unit, 30 mobil tinja, 4 toilet kabin dan 47 mobile reader serta fasilitas top up kartu tol di sejumlah rest area.
Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menila, pemerintah sudah lebih baik dalam menyiapkan infrastruktur untuk mendukung arus mudik lebaran pada tahun 2018. Hal itu ditunjukkan dari penambahan pembangunan dan pengembangan bandara dan pembangunan jalan tol.
Sedangkan pada tahun 2019, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala infrastruktur penunjang mudik 2019. Termasuk kesiapan jalan tol dan jalan nasional atau arteri.
Menteri PUPR pun menyatakan akan menjamin bahwa infrastruktur untuk penunjang mudik Lebaran 2019 sudah sangat siap.
Pada kesempatan yang lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, memastikan aturan one way pada saat mudik Lebaran 2019 di Jalan tol tetap diberlakukan.
Pemerintah juga telah menyusun beberapa skema pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan untuk mengurai tingginya pergerakan kendaraan keluar Jabodetabek, yaitu dengan menerapkan sistem satu arah mulai dari tol Cikarang Utama (KM 29) sampai dengan Tol Brebes Barat (KM 262).
Tentu kita semua berharap agar program atau strategi dari pemerintah dapat diaplikasikan dalam kelancaran arus mudik, karena bagaimanapun juga mudik adalah hajat bagi banyak orang di Indonesia.
)* Penulis adalah pengamat transportasi