Menerima Hasil Pilkada dengan Bijak Demi Keutuhan Bangsa
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan pentingnya sikap legowo bagi semua pasangan calon dalam Pilkada serentak 2024. Menurutnya, setiap pemilihan akan selalu menghasilkan pemenang dan yang kalah, dan hal itu adalah bagian dari dinamika demokrasi.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa pelaksanaan pesta demokrasi kali ini telah berjalan dengan baik dan lancar, sehingga semua pihak diharapkan siap menerima hasil apa pun yang ditentukan oleh rakyat.
“Pemilihan ya terserah rakyat memilih yang baik, ya, bagus semua. Namun, setiap pemilihan kan ada yang menang ada yang kalah,” ucapnya
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama setelah hasil diumumkan. Ia berharap pemenang dapat menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat, tanpa membedakan pendukung atau bukan, sementara yang kalah tetap mendukung pembangunan daerah.
“Yang menang harus menjadi pemimpin untuk semua, yang kalah harus bekerja sama. Yang penting melayani rakyat, bekerja untuk rakyat,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden ke-7 RI Joko Widodo turut memberikan pesan serupa. Jokowi mengingatkan pasangan calon dan pendukungnya untuk menghormati hasil pemilihan, karena kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat.
Menurutnya, siapa pun yang menang tidak perlu bersikap jemawa, sementara yang kalah harus tetap menerima dengan lapang dada demi menjaga persatuan bangsa.
“Pascaperhitungan siapa pun yang menang, yang menang jangan jemawa, yang kalah pun bisa menerima, karena memang kedaulatan ada di tangan rakyat,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU dan meminta pendukung yang jagoannya kalah dalam hitung cepat untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
“Masyarakat harus tetap tenang dan kondusif. Jangan terpancing atau terprovokasi. Kalah dan menang dalam pemilihan umum itu hal yang biasa. Pentingnya menjaga suasana tetap damai selama proses penghitungan suara berlangsung,” ujarnya.
Toha juga mengapresiasi kedewasaan masyarakat Indonesia dalam menyikapi hasil Pilkada, yang menurutnya semakin matang dari waktu ke waktu. Sikap ini menjadi fondasi penting untuk menjaga persatuan bangsa, apalagi dalam momen besar seperti Pilkada serentak yang melibatkan seluruh daerah di Indonesia.
“Kini, tanggung jawab bersama adalah memastikan bahwa hasil Pilkada tidak menjadi alasan untuk memecah belah, melainkan menjadi momentum untuk bersatu dan membangun daerah secara kolektif,” pungkasnya.
PAPUA — Masyarakat Asli Papua di berbagai wilayah terus menunjukkan tekad kuat untuk menjaga kedamaian dan stabilitas selama Pilkada Serentak 2024.
Seruan untuk menghindari provokasi terkait klaim Hari Ulang Tahun (HUT) OPM pada 1 Desember disampaikan oleh berbagai tokoh adat, pemuda, dan pihak keamanan.
Karmin Jikwa, tokoh pemuda dan adat Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, mengimbau masyarakat agar menjaga ketertiban selama ajang kontestasi politik lokal lima tahunan ini.
Tokoh pemuda Tolikara tersebut juga meminta semua pihak agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu menyesatkan yang berpotensi memicu perpecahan dan konflik di wilayah Tolikara.
“Siapapun pemimpin Tolikara yang terpilih dalam Pilkada nanti harus didukung penuh. Dengan begitu, Tolikara tetap aman, tanpa pengibaran bendera Bintang Kejora,” tegas Karmin.
Ia juga menekankan bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI yang tidak dapat diganggu gugat.
Tekanan terhadap keamanan di Papua semakin terasa akibat aksi biadab kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Terbaru, seorang tukang ojek berinisial STN (41) menjadi korban pembunuhan brutal di Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, menjelang pemungutan suara.
Korban ditemukan tewas dengan luka tusuk dan bacok di sekujur tubuhnya.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Candra Kurniawan, mengutuk keras tindakan tersebut.
“Pembunuhan ini sangat keji, biadab, dan tidak berperikemanusiaan. Korban adalah warga yang selama ini melayani masyarakat,” ujar Candra.
Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Sementara itu, Pasi Intel Batalyon 509 Lettu TNI Purba menyebut kelompok separatis juga menargetkan kandidat politik selama masa kampanye.
“Mereka meminta dana keamanan dari para kandidat. Jika permintaan tidak dipenuhi, ancaman dan kekerasan menjadi alat mereka,” ungkapnya.
Purba menjelaskan bahwa pihak keamanan telah memperketat penjagaan di lokasi-lokasi strategis untuk memastikan kelancaran pesta demokrasi tingkat daerah.
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tempat-tempat yang dianggap rawan serangan.
Masyarakat Papua diharapkan terus bersatu melawan segala ancaman provokasi agar Pilkada 2024 berjalan lancar, damai dan bermartabat.
Komitmen tersebut menjadi langkah penting untuk mewujudkan Papua yang lebih aman dan maju. []