Mengapresasi Kembalinya Blok Rokan Ke Pemerintah
Oleh : Ryan Hidayat )*
Blok Rokan di Riau kembali diatur oleh pemerintah RI. Apresiasi wajib diberikan karena selama berpuluh tahun, pihak perusahaan swasta asing yang melakukan pengeboran minyak di sana.
Blok Rokan adalah pengeboran minyak di Riau yang sangat besar, dan selama 50 tahun dikelola oleh pihak asing. Masyarakat jangan kaget dulu karena sejarahnya, memang mereka yang menemukan sumber daya alam tersebut, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Dengan bermodal teknologi dan tentu saja uang, mereka akhirnya mendapatkan izin pengeboran minyak ke pemerintah pada masa orde baru.
Akan tetapi saat ini pihak perusahaan asing sudah mundur teratur karena Blok Rokan resmi dikembalikan ke pemerintah Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat pemerintah melalui Menteri ESDM, tahun 2018, dan resmilah tanggal 9 agustus 2021 Blok Rokan dikelola oleh PT Pertamina. Pengambil-alihan ini sudah resmi dan perusahaan asing berterima kasih karena telah dipercaya untuk mengebor sejak dulu, sehingga saat ini berhenti dengan ikhlas.
Target pengeboran adalah 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030 dan gas 12 BSCFD. Semua diatur oleh SKK Migas sebagai perwakilan pemerintah di Riau. Sedangkan sumur yang dibor mencapai 80 buah, dan pada masa transisi akan tetap dilakukan pengeboran. SKK Migas sudah bekerja keras agar semuanya lancar pada saat transisi berlangsung.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan bahwa ini adalah momen yang bersejarah untuk kita semua. Di mana Blok Rokan akhirnya dikelola oleh BUMN, dan akan menunjang energi nasional. Akuisisi ini juga memberi manfaat yang luas bagi negara dan menjadi lokomotif bagi program pembangunan dan perekonomian nasional.
Dalam artian, kita bisa memaksimalkan hasil dari Blok Rokan untuk menunjang energi nasional dan diolah jadi bahan bakar untuk negeri sendiri. Sehingga tidak akan tergantung dari hasil ekspor, karena sudah punya swasembada minyak dan gas.
Apresiasi patut diberikan kepada pemerintah Indonesia karena berhasil menggeser posisi perusahaan asing menjadi BUMN, yang mengatur semua hal di Blok Rokan. Berarti nantinya semua hasil pengeboran akan masuk ke kantong pemerintah dan akan sangat menolong, karena harga minyak dunia masih stabil dan diharapkan naik lagi. Sehingga bisa berdampak pada APBN, karena finansial negara selalu surplus.
Ketika finansial negara selalu surplus maka akan berdampak positif karena perekonomian akan terus stabil dan naik, dan di masa pandemi kita tidak akan terperosok dalam resesi atau krisis ekonomi jilid 2. Sehingga rakyat akan makin makmur.
Apalagi di masa pandemi pemerintah membutuhkan banyak sekali cash untuk mendukung berbagai program untuk mengatasi efek badai corona. Sehingga diharap dari hasil pengeboran minyak ini, sebagian bisa disalurkan ke program-program tersebut, dan kita tidak bergantung kepada IMF atau penyedia hutang lain. Jangan sampai hutang negara bertambah karena akan membuat rakyat terbebani.
Selain itu, ketika BUMN yang dipercaya untuk mengelola Blok Rokan berarti sudah memiliki SDM yang berkualitas tinggi, sehingga bisa mengebor minyak dengan hasil yang banyak dan tetap aman. Berarti kualitas pegawai asli Indonesia sudah diakui kecerdasan dan keuletannya, sehingga bisa bekerja di Blok Rokan, sebagai tempat pengeboran minyak yang legendaris. Mereka merasa terhormat karena bisa bekerja di sana.
Kembalinya Blok Rokan di Riau kepada pemerintah wajib diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia, karena pemerintah berhasil melakukan lobi dan berjuang agar blok minyak kembali kepada negara. Jika Blok Rokan dikelola oleh BUMN maka hasilnya akan lebih maksimal dan bisa membantu kondisi finansial Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute