Mengapresiasi Indonesia Menjadi Pahlawan Lingkungan dalam KTT G20
Oleh : Raditya Rahman )*
Indonesia ternyata dianggap sebagai negara yang menjadi pahlawan lingkungan dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Capaian tersebut harus terus diapresiasi oleh seluruh masyarakat karena sebagai bentuk dukungan rakyat kepada Pemerintah yang telah bekerja keras mengupayakan adanya transisi energi dan beralih ke energi yang sifatnya jauh lebih berkelanjutan.
Peran Indonesia dalam KTT G20 memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya bukan hanya sebagai presidensi saja, melainkan bangsa ini melalui para delegasinya terus menyuarakan kepentingan banyak pihak, termasuk negara-negara terbelakang dan negara berkembang supaya bisa merasakan kesetaraan dengan negara-negara maju, terlebih segala permasalahan akan terus dicarikan solusinya secara bersama-sama dalam forum tersebut.
Termasuk salah satunya adalah mengenai permasalahan akan lingkungan. Semenjak DPR RI mengesahkan UU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu, di sana juga mencakup upaya pengaturan bagi perusahaan-perusahaan agar jauh lebih perhatian terhadap lingkungan dengan menggunakan green economy serta green energy sebagai masa depan yang jauh lebih cerah.
Perlu diketahui bahwa tepat pada bulan November mendatang, gelaran KTT G20 akan secara resmi diselenggarakan, dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Dalam gelaran tersebut, juga akan disediakan mobil-mobil listrik sebagai salah satu sarana dan prasarana para delegasi negara anggota G20 ketika hendak bepergian, yang mana tujuannya adalah untuk lebih ramah terhadap lingkungan.
Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin menyatakan bahwa memang selama ini isu-isu lingkungan sangatlah gencar disuarakan oleh Indonesia, utamanya dalam gelaran G20. Bukan hanya sebatas pembahasan saja, melainkan Bangsa ini juga menjadi salah satu pelopor aksi dengan banyaknya berkeliaran mobil-mobil dengan rendah emisi, termasuk di dalamnya adalah mobil listrik berbasis baterai.
Bahkan dengan adanya komitmen serta bukti nyata yang berhasil dibuktikan oleh Indonesia tersebut, Ahmad Safrudin menyatakan dengan tegas kalau Indonesia merupakan pahlawan lingkungan. Lebih lanjut, dirinya berharap bahwa supaya bukan hanya sebagai pahlawan lingkungan semata, namun ke depannya tanah air mampu juga untuk menjadi pahlawan ekonomi.
Sebagai informasi, para petinggi negara yang hadir di KTT G20 nanti akan menggunakan mobil listrik Genesis Electrified G80. Genesis yang akan dipakai sebagai mobil kepala negara di G20 adalah merek otomotif mewah global dari Hyundai Motor Group. Sementara mobil listrik dari Jepang, Lexus UX300e akan digunakan oleh pejabat di bawah presiden.
Selain kedua mobil listrik itu, ada juga Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev. Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev itu memang sudah diproduksi di Indonesia. Namun, belum disebutkan akan digunakan untuk apa Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev di KTT G20. Yang sudah dipastikan adalah Genesis untuk kepala negara dan Lexus untuk pejabat di bawah presiden.
Pada kesempatan lain, Menteri BUMN, Erick Thohir juga menegaskan bahwa memang suplai listrik di Bali untuk penyelenggaraan KTT G20 sendiri sudah terjamin lantaran salah satunya demi mensukseskan seluruh mobil listrik tersebut bisa beroperasi dengan sebagaimana mestinya. Pihaknya memberikan apresiasi tinggi kepada pihak PLN yang juga sudah banyak sekali membantu sejak jauh hari untuk kesuksesan rangkaian acara KTT G20 tersebut, yang mana menurutnya kinerja dari PLN sendiri sudah sangatlah memuaskan.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi kunci dan bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan. Pasalnya memang sejauh ini Pemerintah RI sendiri sudah sangat getol untuk perlahan-lahan melakukan peralihan energi tersebut menjadi kepada penggunaan energi-energi yang terbarukan sehingga tidak terus bergantung pada fosil yang suatu saat akan terbatas pasokannya.
Selain memastikan keandalan pasokan listrik, PLN juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi rencana para kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik. Perseroan akan menambah pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging sebanyak 21 unit di 15 shelter di lokasi-lokasi strategis milik PLN.
Komitmen pihak PLN tersebut bukanlah main-main, lantaran hal itu sama saja mereka juga sangat mendukung bagaimana aksi konkret Indonesia sebagai pahlawan lingkungan dalam G20. Dengan adanya jaminan keandalan pasokan listrik, maka bisa dikatakan penggunaan kendaraan listrik selama kegiatan KTT G20 diberlangsungkan tidak akan terjadi kendala yang berarti hingga mengganggu kelancaran acara.
Darmawan menyampaikan bahwa pergelaran KTT G20 ini akan menjadi bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah mencapai transisi energi. Perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung transisi ke energi bersih mulai dari meningkatkan bauran energi bersih hingga mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik
Bukan hanya berhenti pada pembicaraan melalui diskusi atau gagasan semata, banyak bukti nyata yang sudah direalisasikan oleh Pemerintah RI, bahkan juga menggandeng kerja sama dengan PLN demi menjamin keandalan pasokan listrik selama gelaran KTT G20. Hal tersebut membuat Indonesia semakin tidak bisa diragukan lagi telah menjadi pahlawan lingkungan tingkat dunia karena proses transisi energi terus dilakukan dari bangsa ini.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini