Mengapresiasi Keberhasilan Pembangunan Infrastruktur di Papua
Oleh : Moses Waker )*
Saat ini Papua tak lagi identik dengan wilayah yang terbelakang, karena sudah banyak infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah. Dengan adanya jalan trans Papua dan bandara internasional Sentani, maka mobilitas masyarakat akan lebih mudah. Saat mobilitas dipermudah maka akan memperbaiki sektor pariwisata, karena turis akan mudah berpindah ke lokasi wisata lain dengan mudah.
Alam Papua sangat cantik, tetapi hal ini belum membawa banyak turis seperti Bali. Padahal di Bumi Cendrawasih sangat potensial untuk jadi tujuan wisata. Tak hanya Raja Ampat, tetapi juga ada Jembatan Youtefa, Lorentz national Park, Puncak trikora, dll. Tempat-tempat tersebut sangat eksotis dan mampu mengusir kepenatan bagi yang mengunjunginya. Sayangnya dulu belum ada jalan yang bagus untuk dilewati.
Untuk mengatasi masalah ini dan memperbaiki sektor wisata, maka pemerintah pusat bekerja sama dengan pemda Papua membangun infrastruktur. Di antaranya Jalan Trans Papua yang membentang lebih dari 4.300 kilometer dan mempermudah mobilitas, sehingga masyarakat dan wisatawan bisa melintas dengan cepat, mudah, dan aman.
Mengapa yang diperbaiki mobilitasnya? Karena jika infrastruktur yang dibangun berkaitan dengan perjalanan masyarakat, akan sangat berguna. Ketika jalanan sudah bagus dan bandara berstandar internasional sudah berdiri, maka akan membuat peningkatan kunjungan wisata ke Papua. Mereka akan selalu cinta Papua dan menjadikannya tempat berlibur, karena alamnya cantik dan infrastrukturnya bagus.
Tak hanya mengundang para turis dan menambah devisa dari pemda Papua, tetapi pembangunan infrastruktur juga mampu meningkatkan perekonomian rakyat. Masyarakat di sekitarnya akan kecipratan rezeki karena mereka bisa berjualan suvenir, makanan khas Papua, dll. Sehingga akan menambah pendapatan dan mengentaskan kemiskinan.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur akan meningkatkan ekonomi lokal dan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil. Jika jalannya bagus, maka perekonomian di Papua akan tumbuh lebih cepat. Dalam artian, lancarnya jalan tak hanya bermanfaat bagi sektor pariwisata, tetapi juga perdagangan.
Para pebisnis bisa memanfaatkan jalan trans Papua untuk melintas ke wilayah lain saat mengantarkan berbagai barang pesanan. Jarak tempuhnya akan lebih pendek ketika lewat jalan trans Papua, sehingga menghemat waktu, otomatis akan mengurangi biaya transportasi. Sehingga harga barang-barang akan turun dan menguntungkan masyarakat di wilayah Papua.
Hal ini terbukti dari harga semen dan barang-barang lain yang turun di Papua hingga 25%. Penurunan ini terjadi karena dulu semen harus diangkut lewat pesawat, jika ingin mengantar ke wilayah terpencil. Sedangkan sekarang bisa via jalan darat, bukan udara. Masyarakat sipil bahagia karena harga semen dan banyak barang lain turun, karena lancarnya mobilitas di Papua.
Keberhasilan pembangunan di Papua memang patut diapresiasi, karena membuktikan keseriusan pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan di sana. Mulai dari modernitas, pemerataan pembangunan, sampai pendekatan ke warga sipil saat ada infrastruktur baru yang akan dibangun. Sehingga mereka mengerti bahwa semua ini untuk kesejahteraan rakyat.
Presiden Jokowi ingin ada pemerataan antara Indonesia timur dan barat. Oleh karena itu, pembangunan di wilayah Papua terus digenjot. Karena hanya dengan pembangunan, akan ada persamaan kemajuan antara di Jawa dan Papua. Jangan sampai rakyat di Bumi Cendrawasih tidak bisa menikmati modernitas dan merasakan ketidakadilan.
Pemerintah sedang menggalakkan pembangunan di wilayah Papua, apalagi Bumi Cendrawasih menjadi tuan rumah PON XX. Banyak infrastruktur yang dibangun di sana, di antaranya Jembatan Youtefa dan jalan trans papua. Mengapa mobilitas yang dipermudah dengan pembangunan jalanan? Karena akan berdampak positif bagi perekonomian rakyat, sehingga warga Papua akan makin makmur.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo