Polemik Politik

Masyarakat Tetap Disiplin Terapkan 3M Cegah Penularan Corona

Oleh : Aditya Akbar )*

Untuk mencegah penularan Corona maka pemerintah mensosialisasikan protokol kesehatan, yang disingkat dengan istilah 3M. Yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman. Program ini terus diulang agar masyarakat mematuhinya. Ketika semua orang disiplin maka kita optimis pandemi akan segera berakhir.

Saat awal pandemi, kita semua sibuk memborong masker dan hand sanitizer hingga mereka langka dan harganya membumbung tinggi. Namun sayangnya setelah 8 bulan pasca status pandemi dirilis secara resmi, sebagian masyarakat malah lupa pakai masker. Atau mungkin mereka sudah lelah dengan segala peraturan dalam protokol kesehatan dan melanggarnya satu per satu.

Kondisi ini sebenarnya mengerikan karena bisa membentuk klaster Corona baru. Dalam survey yang diadakan oleh AC Nielsen yang bekerja sama dengan UNICEF, hanya ada 1/3 dari 2.000 orang yang mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman). Sedangkan sisanya hanya patuh pada 2 bahkan 1 aturan saja.

Hasil survey ini membuat miris karena kesadaran masyarakat untuk mematuhi 3M harus ditingkatkan lagi. Padahal masih dari hasil survey yang sama, ada 2/3 dari 2.000 orang yang takut akan bahaya Corona. Namun mereka entah takut atau merasa biasa saja ketika melanggar protokol kesehatan.

Cara untuk pencegahan pelanggaran juga sudah dilakukan oleh pemerintah, dengan memberi sanksi. Jika ada orang yang ketahuan tak pakai masker, mereka harus membayar denda 150.000 rupiah, atau rela mendapat sanksi sosial. Bisa berupa hukuman menyapu jalanan atau membersihkan fasilitas umum seperti pasar induk.

Memakai masker sangat penting karena menurut penelitian WHO, suatu daerah bisa dikatakan aman jika minimal 2/3 penduduknya memakai masker. Jika hanya kita sendiri memakai masker sementara yang lain tidak, maka malah membahayakan diri sendiri. Untuk mencegahnya maka bawa saja selusin masker dan bagikan kepada mereka, agar aman bersama-sama.

Begitu pula dengan aturan cuci tangan. Ketika berada di rumah, kita ingat untuk cuci tangan, tapi sebelum dan sesudah masuk tempat umum, usahakan juga untuk bersihkan jemari di tempat yang tersedia. Karena bisa saja di sana ada OTG yang berseliweran. Selain itu, cuc tangan terbukti lebih ampuh membunuh vrus, daripada pakai hand sanitizer.

Menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang sering dilanggar, akhir-akhir ini. terutama jika ada kalangan masyarakat yang mengadakan pesta pernikahan. Mereka ngotot melakukan resepsi besar seperti biasa, dan beralasan sudah pakai masker. Padahal lupa menjaga jarak. Menurut aturan, dalam acara pernikahan hanya boleh dihadiri 30 orang, sudh termasuk keluarga pengantin.

Untuk mensosialisasikan isi protokol kesehatan (3M), maka pemerintah membuat program ‘ingat pesan ibu’ dan menggandeng Padi. Grup band asal Surabaya itu membawakan lagu berjudul yang sama, yang liriknya berisi tentang ajakan untuk menaati protokol kesehatan. Lagu itu diputar berulang-ulang di televisi dan portal video, dalam acara iklan layanan masyarakat.

Dengan sosialisasi protokol kesehatan di TV melalui lagu, maka banyak orang yang melihatnya dan cepat hafal dengan liriknya. Jika iklan layanan masyarakat 3M diulang terus, maka akan masuk dalam alam bawah sadar masyarakat dan mereka akan melakukan protokol kesehatan dengan senang hati, dan tidak lagi terpaksa memakai masker.

Jika masyarakat terus menaati protokol kesehatan dengan menjalankan 3M, maka kita optimis pandemi akan lekas selesai. Jangan marah ketika ada orang yang tak pakai masker, namun berikan sehelai masker padanya. Ajarkan untuk memakai masker saat keluar rumah dan pastikan semua orang menaati protokol kesehatan yang lain.

)* Penulis adalah kontributor Milenial Muslim Bersatu Bandung

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih