Mengapresiasi Kegiatan Vaksinasi Door to Door Mempercepat Herd Immunity
Oleh : Savira Ayu)
Presiden Jokowi telah menginstruksikan Badan Intelijen Negara (BIN) unutk melaksanakan kegiatan vaksinasi door to door. Masyarakat mengapresiasi kegiatan tersebut karena dapat menjangkau masyarakat yang sulit mengakses vaksin dan mempercepat terbentuknya herd immunity.
Vaksin door to door rupanya menjadi terobosan pemerintah yang patut diapresiasi, selain mengurangi kerumunan karena antrian, vaksin door to door juga dinilai mampu mempercepat Herd Immunity.
Herd Immunity atau kekebalan kelompok menjadi istilah populer yang sering didengar sejak pandemi Covid-19 melanda. Herd Immunity sendiri merupakan situasi di mana sebagian besar masyarakat terlindungi atau kebal terhadap penyakit tertentu. Hal ini menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect).
Herd Immunity lah yang saat ini kerap dijadikan target sasaran vaksinasi untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan dari penyakit tertentu. Melalui Herd Immunity pula, individu tidak hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga turut terproteksi kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi.
Persentase orang yang perlu kebal untuk mencapai herd immunity tersebut bervariasu untuk setiap penyakit, misalnya penyakit campak yang membutuhkan sekitar 95 persen populasi untuk divaksinasi.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan herd Immunity di Indonesia bisa tercapai apabila 70 persen populasi sudah ikut vaksinasi Covid-19. Presiden Joko Widodo sendiri mengungkapkan target herd Immunity di Indonesua dapat tercapai pada Desember 2021.
Perlu kita ketahui bahwa vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Herd Immunity sendiri terjadi ketika sebagian besar komunitas menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Hal ini membuat penyebaran penyakit dari orang ke orang tidak mungkin terjadi. Akibatnya, seluruh komunitas menjadi terlindungi bukan hanya mereka yang kebal.
Herd Immunity, memungkinkan untuk melindungi populasi dari penyakit, termasuk mereka yang tidak dapat divaksinasi, seperti bayi baru lahir atau mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Untuk mempercepat herd Immunity, pemerintah melakukan terobosan dengan program vaksin door to door, dimana dalam program ini masyarakat tidak perlu antre menunggu vaksinasi, cukup di rumah saja, petugas medis akan mendatangi dan memberikan vaksinasi. Budi menjelaskan, bahwa vaksinasi door to door tersebut mengadopsi metode yang dilakukan di negara lain. Diharapkan vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Metode vaksinasi door to door yang digunakan terbukti mampu meningkatkan partisipasi jangkauan keluarga yang belum mempunyai akses dan yang takut keluar rumah untuk menghindari penularan Covid-19.
Sementara itu, Deputi I BIN Mayjen TNI Agus Yusni melaporkan langsung kegiatan vaksinasi di Cijantung. Dia menjelaskan, vaksinasi door to door ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin vaksinasi tetapi terhambat jarak.
Agus juga mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan sembako secara langsung kepada warga. Selain itu, warga yang mempunyai komorbid juga didata. Agus juga mendata masyarakat yang dimungkinkan memiliki penyakit bawaan atau komorbid, di mana masyarakat yang terhalang mengikuti vaksinasi sebagian besar merupakan masyarakat yang memiliki penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah tersebut rupanya mendapatkan dukungan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto, dirinya mendukung Badan Intelijen Negara (BIN) yang telah melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) secara door to door. Menurutnya, langkah BIN tersebut akan dapat mempercepat proses vaksinasi bagi masyarakat Indonesia.
Aktifis Muhammadiyah yang akrab disapa Cak Nanto tersebut menjelaskan vaksinasi secara door to door yang dilakukan BIN tersebut juga dapat menghindari terjadinya kerumunan dan antrean panjang, khususnya pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Dirinya menilai, cara ini efektif untuk kaangan masyarakat tertentu seperti ibu rumah tangga yang agak kesulitan untuk meninggalkan rumah, termasuk juga para lansia yang rentan terpapar virus corona. Dengan upaya vaksin tersebut, tentu saha pemutusan rantai penularan Covid-19 dapat dipercepat.
Dirinya juga memberikan saran kepada BIN, agar upaya ini didukung pula dengan memperbanyak tenaga medis di lapangan sehingga upaya tersebut betul-betul dapat mempercepat vaksinasi door to door.
Upaya vaksin door to door tentu saja merupakan ikhtiar pemerintah dalam menanggulangi pandemi, kerja keras ini tentu patut diapresiasi karena terobosan ini memiliki visi mempercepat herd immunity dengan cara mengurangi potensi kerumunan.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bandung