Mengapresiasi Kembalinya Petinggi OPM ke NKRI
Oleh : Rebecca Marian )*
Salah satu petinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Tabi, Alex Ruyaweri Yessi Makabori berikrar setia kepada NKRI. Keputusan tersebut dianggap tepat dan mendapat apresiasi masyarakat karena membuktikan paham separatis adalah ideologi sia-sia.
Kepopuleran OPM sedikit disesali karena mewarnai Bumi Cendrawasih dengan tinta hitam karena mereka sering dikaitkan dengan Papua, padahal seharusnya diberantas sehingga di sana tidak identik dengan pemberontakan. OPM masih berambisi untuk merdeka padahal Papua adalah provinsi resmi di Indonesia.
Namun masyarakat tidak usah khawatir karena satu persatu anggota OPM sadar dan kembali ke ibu pertiwi. Alex Ruyaweri Yessi Makabori (70 tahun), Kepala Staf Angkatan Darat Tentara Nasional Pembebasan Papua yang berafliasi dengan OPM, menyerahkan diri dan mencium bendera merah putih sebagai tanda kembali ke NKRI.
Alex menyatakan kembalinya dia ke Indonesia di Polres Jayapura. Kembalinya Alex ke Indonesia disertai dengan pernyataan sikap, penyerahan dokumen TPN-PB, 20 butir peluru, baju loreng, dan mencium bendera merah putih.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Musthofa Kamal menyatakan, “Barang-barang eks TPN-PB diterima langsung oleh Ipda Dhanel Zeth Rumpaidus, Kepala Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura.“
Alex kembali ke NKRI atas permintaan anaknya, Erik Makabri. Sebelumnya di TPN-PB ia menyandang gelar bintang 3, sehingga ‘pangkat’nya di sana termasuk cukup tinggi. Dalam artian, jika ia kembali ke NKRI adalah hal yang bagus karena bisa jadi langkahnya akan diikuti oleh para anak buahnya.
Ketika banyak anggota TPN-PB dan OPM yang kembali ke NKRI maka amat bagus karena mereka akan bubar dengan sendirinya. Jadi, ini yang diinginkan oleh pemerintah, karena nanti Papua akan damai tanpa adanya organisasi teroris dan pemberontak. Papua akan jadi daerah yang terkenal akan wisatanya, bukan karena kelompok pemberontaknya.
Masyarakat patut mengapresiasi kembalinya petinggi OPM ke pangkuan ibu pertiwi karena menjadi bukti bahwa saat ada anggota TPN-PB, OPM, atau KST yang ingin bertobat, maka mereka tidak akan diapa-apakan. Dalam artian, tidak akan ada perlakuan negatif. Malah aparat senang ketika ada yang kembali ke NKRI dan akan diberi bantuan berupa pekerjaan, sehingga mereka bisa mendapatkan uang halal.
Kembalinya Alex ke NKRI bukan pertama kalinya terjadi, dalam artian sudah ada banyak eks anggota OPM, TPN-PB, atau KST yang juga bertobat. Mereka sadar akan kesalahannya lalu meninggalkan organisasi pemberontak tersebut. Lalu menyerahkan senjata api ilegal dan barang berbahaya lain yang dimiliki.
Kita berharap semoga makin banyak anggota KST, OPM, atau TPN-PB yang juga kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mereka akan sadar bahwa selama ini yang mereka perjuangkan adalah salah, karena sia-sia saja memberontak selama puluhan tahun tetapi tidak ada hasilnya.
Saat ini semua anggota OPM, TPN-PB, atau KST seharusnya bisa melihat betapa majunya Papua. Sudah ada berbagai infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah dan Papua tidak lagi dianaktirikan. Sehingga mereka akan paham dan berbondong-bondong menyerahkan diri ke polisi.
Prosesi penyerahan diri dari petinggi OPM sangat mengharukan karena ia dengan rela kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Semoga dengan prosesi ini menjadi awal dari anggota-anggota lain sehingga mereka bertobat dan sadar akan kesalahannya. Masyarakat mengapresiasi kembalinya Alex karena dijamin keamanannya.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta