Mengapresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perangi Narkoba Demi Selamatkan Generasi Muda
Oleh: Ivan Adrian )*
Saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Dampak dari penyalahgunaan narkotika tidak hanya merusak individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, langkah nyata dalam upaya pemberantasan narkoba menjadi sangat krusial. Di tengah permasalahan ini, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memerangi narkoba patut diapresiasi, karena tidak hanya sekadar berbicara, namun juga diiringi dengan langkah konkret yang berfokus pada penyelamatan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika.
Salah satu langkah penting yang diambil oleh Pemerintahan Presiden Prabowo adalah dengan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menanggulangi peredaran narkoba. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo selalu menekankan pentingnya kerjasama antar lembaga dalam memerangi peredaran narkotika. Hal ini terlihat dalam upaya meningkatkan koordinasi antara aparat penegak hukum, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta masyarakat.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Marthinus Hukom mengatakan peran penting keluarga dalam memberikan edukasi dini tentang bahaya narkoba menjadi langkah utama dalam melindungi anak-anak muda dari pengaruh buruk ini. Tidak hanya keluarga, lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bahaya narkoba. Sosialisasi bahaya narkoba di sekolah dan kampus, seperti yang dilakukan Polri di Universitas Pancasila, Jakarta, diharapkan dapat memberikan efek jera dan membangun kesadaran di kalangan mahasiswa.
Selain itu, Pemerintahan Presiden Prabowo juga menunjukkan komitmen dalam memperkuat regulasi yang mengatur tentang penanggulangan narkoba. Berbagai kebijakan dan peraturan baru yang lebih tegas diberlakukan untuk menindak para pelaku kejahatan narkotika. Pendekatan hukum yang lebih keras diharapkan bisa memberikan efek jera kepada para pengedar dan pengguna narkoba, yang selama ini menjadi sumber masalah utama. Pemerintah juga berkomitmen untuk menindak tegas sindikat narkoba internasional yang kerap memasok barang haram ini ke Indonesia.
Namun, pemberantasan narkoba bukan hanya masalah penindakan hukum semata. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya upaya preventif dalam membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bahaya narkoba. Melalui berbagai kampanye edukasi dan penyuluhan kepada pelajar, mahasiswa, serta masyarakat luas, pemerintah ingin memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai dampak negatif penyalahgunaan narkoba. Pemerintah sadar bahwa pengetahuan yang cukup akan membentuk pola pikir yang kritis, sehingga generasi muda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menghindari narkoba.
Sementara itu, Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri berkomitmen menindak tegas pelaku kejahatan terkait narkoba. Pihaknya juga mengatakan ada 264.188 orang tersangka yang ditangkap Polri terkait kasus narkoba dalam kurun 2020-2024. Kemudian Sigit juga mengatakan grand strategy serta roadmap pemberantasan narkoba. Terdapat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Rencana jangka pendek (1-2 tahun) antara lain berupa penjagaan di kawasan perbatasan, transformasi digital, peningkatan kualitas penyidik hingga memperbanyak kampung bebas narkoba.
Selain itu, tidak kalah penting adalah peran masyarakat dalam upaya ini. Pemerintah mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungannya. Melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, diharapkan setiap individu dapat menjadi agen perubahan dalam memberantas narkoba di tingkat lokal. Pemerintah juga aktif mendukung gerakan-gerakan anti-narkoba yang melibatkan organisasi masyarakat, tokoh agama, dan unsur-unsur masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perang melawan narkoba bukanlah tugas pemerintah semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
Komitmen Presiden Prabowo dalam memerangi narkoba tidak hanya terbatas pada kebijakan nasional saja, tetapi juga berfokus pada pembangunan manusia yang lebih baik. Melalui program-program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi bagi generasi muda, pemerintah berharap dapat mengurangi faktor-faktor yang mendorong seseorang terjerumus ke dalam dunia narkoba. Salah satu contoh nyata adalah upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas, yang bisa mengurangi dampak pengangguran sebagai faktor risiko penyalahgunaan narkoba. Ketika generasi muda memiliki alternatif kegiatan yang positif dan bisa mengakses peluang ekonomi yang adil, maka mereka akan lebih terhindar dari godaan narkoba.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, bahwa pihaknya akan bersinergi dengan BNN dalam upaya menanggulangi peredaran narkoba. Khoirudin juga mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap perilaku individu maupun kelompok yang memanfaatkan obat-obatan terlarang untuk kepentingan tawuran. Menurutnya, tindakan tersebut berpotensi merusak masa depan generasi penerus bangsa.
Pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo adalah sebuah upaya besar yang membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak. Meskipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, komitmen pemerintah yang jelas dan tegas memberikan harapan bagi masa depan bangsa, khususnya bagi generasi muda yang menjadi tulang punggung negara. Perang terhadap narkoba adalah perang yang tidak boleh kalah, dan dengan adanya upaya dan kebijakan yang tepat, Indonesia akan mampu melindungi generasi penerusnya dari ancaman yang dapat merusak masa depan mereka. Dalam hal ini, komitmen Presiden Prabowo menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam melindungi dan membangun generasi muda Indonesia yang lebih baik.
)* Penulis adalah kontributor tigadetik.id