Mengapresiasi Konsistensi dan Komitmen 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Bangun IKN
Oleh : Eva Kalyna Audrey )*
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menunjukkan keseriusan dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) selama 100 hari pertama kepemimpinannya. Langkah strategis yang diambil tidak hanya menegaskan kesinambungan proyek tersebut dari pemerintahan sebelumnya, tetapi juga memperlihatkan komitmen tinggi dalam mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke wilayah perbatasan negara.
Keberlanjutan proyek ini menandakan visi besar yang tidak hanya sekadar membangun pusat pemerintahan baru, tetapi juga mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia.
Dedek Prayudi, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, menjelaskan bahwa Prabowo Subianto memiliki visi yang sejalan dengan Presiden Joko Widodo dalam memastikan pembangunan IKN terus berlanjut.
Pendekatan baru diterapkan dalam skema pendanaan dengan menggeser dominasi anggaran negara menuju keterlibatan investasi swasta. Perubahan ini menandakan strategi yang lebih inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Langkah ini juga menciptakan kesempatan bagi sektor swasta untuk berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur yang lebih efisien dan kompetitif.
Keseriusan pemerintahan dalam menarik investasi juga mendapatkan respons positif dari investor domestik maupun internasional. Meski tidak terlalu banyak disorot, langkah-langkah nyata yang telah diambil menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, percepatan pembangunan Masjid Nusantara di IKN menjadi simbol penting yang tidak mengalami penundaan, menegaskan bahwa proyek ini terus berjalan sesuai rencana.
Keberadaan fasilitas religius ini bukan sekadar simbol, tetapi juga bukti bahwa pemerintahan berkomitmen menghadirkan infrastruktur sosial yang inklusif bagi masyarakat yang akan tinggal dan bekerja di IKN.
Pada sektor transformasi hijau dan digital, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan bahwa pembangunan Smart City Cooperation Center (SCCC) akan segera dimulai.
Fasilitas ini, yang didukung hibah dari Korea Selatan, bertujuan memperkuat ekosistem ilmu pengetahuan dan teknologi di IKN. Selain itu, Integrated Command and Control Center (ICCC) yang merupakan bagian dari hibah Amerika Serikat juga akan segera dibangun.
Keberadaan dua proyek ini menandakan langkah maju dalam mewujudkan konsep kota masa depan berbasis teknologi digital dan energi hijau. Dengan infrastruktur ini, IKN diharapkan menjadi pusat inovasi yang mampu bersaing dengan kota-kota besar dunia dalam hal efisiensi, keberlanjutan, dan digitalisasi layanan publik.
Presiden Prabowo Subianto juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 48,8 triliun untuk pembangunan tahap kedua IKN hingga 2029. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa prioritas utama dalam tahap ini adalah pembangunan kompleks legislatif dan yudikatif, serta penyelesaian infrastruktur pendukung.
Strategi ini mencerminkan visi Prabowo untuk menciptakan ibu kota politik yang berfungsi optimal dan mencerminkan sistem demokrasi yang kokoh. Dengan adanya ekosistem pemerintahan yang lengkap, Indonesia dapat memiliki pusat administrasi yang lebih efisien dan siap menghadapi tantangan global.
Di samping itu, skema pembiayaan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah disiapkan dengan total nilai investasi mencapai Rp 60,93 triliun. Berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan 97 tower apartemen dan 129 rumah tapak, tengah memasuki tahap studi kelayakan.
Proyek pembangunan jalan dan multi utility tunnel (MUT) sepanjang 138,6 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga menjadi bagian dari rencana percepatan pembangunan yang akan dibiayai melalui skema serupa. Dengan pendekatan ini, pemerintah memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai jadwal tanpa membebani APBN secara berlebihan.
Selain infrastruktur utama, Otorita IKN juga menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bagian dari komitmen menuju energi hijau. Dengan demikian, konsep IKN sebagai kota berkelanjutan semakin nyata, didukung dengan investasi yang telah memasuki tahap groundbreaking pada sektor hunian, retail, hotel, dan perkantoran senilai Rp 6,49 triliun.
Langkah ini memastikan bahwa sektor swasta berperan aktif dalam percepatan pembangunan. Seiring dengan itu, keberlanjutan proyek diimbangi dengan penerapan konsep ramah lingkungan, sehingga IKN dapat menjadi contoh bagi pembangunan perkotaan berkelanjutan di Indonesia.
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah membuktikan bahwa proyek IKN tidak hanya sekadar janji politik, melainkan program strategis yang terus mendapatkan perhatian penuh. Komitmen terhadap kesinambungan pembangunan diperkuat dengan strategi pembiayaan inovatif, percepatan proyek infrastruktur, serta optimalisasi kerja sama dengan sektor swasta.
Dengan fokus utama pada pembangunan kawasan inti pemerintahan, IKN diharapkan menjadi simbol transformasi menuju Indonesia yang lebih maju dan merata. Keberlanjutan proyek ini akan memberikan dampak ekonomi luas, termasuk terbukanya peluang kerja baru serta peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat yang akan menetap di wilayah tersebut.
Dalam 100 hari pertama, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya memastikan pembangunan tetap berjalan sesuai rencana, tetapi juga menegaskan pendekatan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pembangunan jangka panjang.
Dengan dukungan kebijakan yang solid, kerja sama dengan berbagai pihak, serta kepemimpinan yang berorientasi pada hasil, IKN terus melangkah maju sebagai pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia.
Keberhasilan dalam menjaga kesinambungan pembangunan IKN menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan saat ini memiliki arah yang jelas dan strategi yang efektif dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan berdaya saing tinggi. (*)
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Lintas Nusamedia