Mengapresiasi Langkah Visioner Presiden Prabowo Bangun Pertahanan dan Pendidikan Bangsa
Oleh : Lukman Keenan Adar )*
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan langkah-langkah visioner dalam memperkuat pertahanan dan pendidikan bangsa sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI periode 2019 hingga 2024.
Berbagai upaya yang dirintis pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 tersebut kini menjadi fondasi penting dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden RI kedelapan. Kiprah beliau sebagai pemimpin dengan latar belakang militer memberikan dampak positif terhadap sektor strategis seperti ketahanan nasional, pendidikan, dan peningkatan diplomasi internasional.
Salah satu prestasi besar Presiden Prabowo adalah pembentukan Komponen Cadangan (KOMCAD), yang secara signifikan memperkuat struktur pertahanan Indonesia. Langkah tersebut memberikan fondasi kokoh bagi pertahanan negara di tengah dinamika geopolitik global.
Selain itu, pemimpin bangsa yang juga merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia ini berhasil memodernisasi alutsista TNI dengan mendatangkan pesawat tempur canggih seperti F-15EX dan Rafale serta kapal selam baru untuk memperkuat TNI Angkatan Laut. Upaya ini tidak hanya meningkatkan daya tangkal militer Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
Direktur Literatur Institut, Asran Siara, menyampaikan apresiasinya terhadap Prabowo Subianto dalam mempersiapkan kepemimpinan nasional yang solid. Langkah Prabowo untuk berdiskusi dengan berbagai tokoh nasional dinilai penting dalam menata pembangunan yang lebih progresif.
Asran Siara menilai bahwa karakter strong leader dari Presiden RI kedelapan tersebut dapat terlihat dari kesediaannya mendengarkan masukan lintas tokoh guna memperkuat arah pembangunan Indonesia ke depan.
Pertemuan tersebut dianggap sebagai sinyal positif bagi kepemimpinan nasional yang dapat mewujudkan Indonesia Maju. Dengan pendekatan dialogis yang beliau ambil, kepercayaan publik terhadap soliditas dan semangat persatuan bangsa semakin kuat.
Di bidang pendidikan, pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 tersebut tidak hanya memperkuat sektor militer, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam membangun pendidikan.
Presiden Prabowo berinisiatif memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui lembaga seperti SMA Taruna Nusantara serta membangun politeknik-politeknik baru, termasuk di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini menunjukkan visi besar beliau dalam menciptakan generasi muda yang lebih tangguh dan berwawasan luas.
Ketua Umum Himpunan Putra-putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD), Hariara Tambunan, juga menyambut baik gagasan pertukaran pendidikan bagi perwira muda yang digagas oleh Presiden RI kedelapan Prabowo Subianto.
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus terus ditingkatkan untuk memajukan negara. Berdasarkan pengalaman luas yang dimiliki Presiden RI kedelapan tersebut di bidang militer, Hariara meyakini bahwa kerja sama pendidikan militer dengan negara-negara lain, termasuk Papua Nugini, akan semakin menguatkan hubungan bilateral sekaligus memperluas wawasan perwira muda Indonesia.
Presiden Prabowo juga berhasil membangun lima sekolah baru di berbagai wilayah strategis seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Investasi di bidang pendidikan tersebut tidak hanya difokuskan pada pengembangan infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan, dalam pandangan Presiden Prabowo, adalah pilar penting yang harus terus diperkuat untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul.
Joko Widodo, sebagai Presiden RI ketujuh, turut menyampaikan penghargaan terhadap peran Prabowo Subianto dalam memperkuat pertahanan Indonesia. Menurut Jokowi, peningkatan kekuatan militer di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019 hingga 2024 sangat penting dalam menghadapi tantangan global.
Mantan Presiden RI tersebut menyoroti bagaimana Presiden Prabowo berhasil mendorong modernisasi alutsista, meningkatkan kerja sama pertahanan internasional, serta memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
Tantangan di era modern tidak hanya terbatas pada ancaman militer konvensional, tetapi juga meluas ke ranah siber, ekonomi, dan perdagangan global. Presiden Prabowo Subianto dinilai oleh Jokowi mampu mengantisipasi perkembangan teknologi dan geopolitik dengan strategi pertahanan yang terukur dan komprehensif. Hal ini menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan nasional tetap kokoh menghadapi dinamika internasional yang terus berubah.
Selain sektor pertahanan dan pendidikan, Presiden Prabowo juga memperkuat ketahanan air di berbagai daerah dengan membentuk Satgas Air yang berhasil menemukan lebih dari 100 sumber air baru.
Langkah tersebut menjadi solusi konkret terhadap masalah kekeringan yang kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia, terutama di musim kemarau. Ketahanan air merupakan salah satu isu strategis yang dikelola dengan baik oleh Presiden Prabowo, yang menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah-masalah mendesak yang dihadapi oleh masyarakat.
Dalam pandangan Presiden RI kedelapan tersebut, pertahanan, pendidikan, dan ketahanan air merupakan tiga pilar utama dalam membangun bangsa yang lebih kuat dan mandiri. Visi besar yang diusung oleh beliau terlihat dalam setiap langkah strategis yang diambil selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Kini, sebagai Presiden RI yang baru dilantik, Presiden Prabowo diharapkan dapat terus melanjutkan kebijakan-kebijakan visioner tersebut untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Dengan latar belakangnya sebagai purnawirawan perwira tinggi militer, Presiden Prabowo telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang visioner tidak hanya tentang mengamankan negara dari ancaman eksternal, tetapi juga tentang membangun fondasi kuat dalam sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Visi besar beliau untuk memajukan Indonesia menjadi bukti bahwa langkah-langkah strategisnya telah berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute