Mengapresiasi Pengamanan Selama PON XX Papua
Oleh : Adityawarman )*
PON XX sudah usai dan penyelenggaraannya dipuji oleh banyak pihak, karena aparat keamanan berhasil mencegah gangguan Kamtibmas selama acara tersebut berlangsung. Selain itu, keberhasilan ini membuktikan bahwa Papua adalah tanah yang damai.
Saat PON XX diselenggarakan di Papua, maka yang ada di benak banyak orang adalah sebuah pertanyaan besar, “Apakah benar-benar aman?” Maklum, selama ini Bumi Cendrawasih memiliki image (yang harus dibersihkan) karena ada kelompok separatis dan teroris (KST). Mereka adalah anak-buah OPM yang sering membuat kekacauan di Papua.
Akan tetapi kekhawatiran itu tidak terjadi sama sekali, karena selama 13 hari, keadaan di 4 venue PON XX sangat aman. Kondisi yang aman di arena PON XX diapresiasi oleh Pimpinan Kontingen DKI Jakarta Klaster Merauke Gde Sarjana memuji Pemerintah Kabupaten Merauke yang telah menyelenggarakan PON XX dengan sangat aman. Dalam artian, tidak ada lagi rasa ketakutan akan KST atau hal-hal lain yang mengancam keamanan.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka memang menjamin keamanan PON XX, khususnya di wilayah Merauke. Para tamu dari kontingen atlet provinsi se-Indonesia serta pejabat dan tokoh masyarakat tidak perlu takut dan waswas, karena Pemda Merauke dan prajurit TNI serta Polri, memastikan keamanan PON XX. Semua berkolaborasi demi kesuksesan lomba 4 tahunan ini.
PON XX memang istimewa karena baru pertama kali diadakan di Papua. Oleh karena itu, semua pejabat di Bumi Cendrawasih memastikan wilayahnya aman, terutama yang ada klaster PON XX. Misalnya di Merauke dan Jayapura. PON XX adalah cara untuk mempromosikan keindahan Papua, jadi harus berlangsung sukses, tanpa ada teror dari kelompok teroris atau yang lain.
Untuk menjaga keamanan selama PON XX berlangsung, tak kurang dari 9.000 anggota Polri diterjunkan. Mereka juga berkolaborasi dengan prajurit TNI, agar tiap venue PON XX benar-benar steril dan tidak ada yang nyelonong ke dalam arena pertandingan. Pasalnya, tiap panitia, pelatih, atlet, dan tamu kehormatan yang masuk ke sana memiliki ID khusus dan tidak sembarangan orang bisa masuk.
Keamanan memang menjadi faktor penting dalam kesuksesan penyelenggaraan PON XX. Pasalnya, ada ancaman dari KST, karena mereka tidak suka akan acara ini di Papua. Mereka membenci segala macam yang berhubungan dengan pemerintah, termasuk PON XX. Jadi aparat mengantisipasi betul-betul, jangan sampai ada yang nekat menerobos atau menembakkan anak panah ke arena pertandingan.
Untuk mengantisipasi KST atau pengacau lain, maka aparat dibantu juga oleh para relawan. Mereka, yang sebagian adalah putra Papua, amat bangga karena turut menjaga keamanan di arena PON XX. Sekaligus mensukseskan lomba olahraga ini.
Aparat dan panitia juga dibantu dengan keberadaan teknologi canggih. Drone berkamera diterbangkan di sekitar 4 veue PON XX, agar memantau keamanan, sekaligus untuk mencegah terbentuknya kerumunan. Kamera drone bisa mengidentifikasi siapa saja yang masuk dalam blacklist, sehingga bisa langsung diantisipasi.
Selain itu, razia juga dilakukan di jalanan, tak hanya di dekat venue PON XX. Masyarakat diperiksa oleh aparat, dan mereka paham bahwa hal ini untuk mencegah hal-hal yang buruk. Jangan sampai ada anggota KST yng lolos dan membawa senjata api atau senjata tradisional di dalam tasnya.
PON XX sudah usai dan penyelenggaraannya dipuji habis-habisan, karena sangat aman dari serangan KST atau pengacau lain. Tidak ada yang namanya ancaman bom atau serangan mengunakan anak panah. Akan tetapi, semua pertandingan berjalan dengan lancar.
)* Penulis adalah kontributor Nusa Pers Institute