Mengapresiasi Tim Medical Intelligence BIN Melayani Kesehatan Penyintas Gempa Cianjur
Oleh : Ratih Safira Utami )*
Badan Intelijen Negara (BIN) mengutus Tim Kemanusiaan dan Tim Medical untuk membantu para korban gempa Cianjur. Tim medical datang lengkap dengan mobil ambulans, obat-obatan, dan para tenaga kesehatan. Mereka terus memantau kesehatan para penyintas gempa.
Gempa Cianjur memakan lebih dari 300 korban jiwa dan lebih banyak lagi masyarakat yang luka-luka. Mereka menderita karena rumahnya rusak dan kesakitan karena terkena reruntuhan bangunan, masuk angin, atau penyebab lainnya. Para penyintas gempa sangat butuh bantuan berupa obat-obatan. Oleh karena itu ketika ada Tim Medical dari BIN, mereka sangat mengapresiasi kehadirannya.
Tim Medical Intelligence BIN datang dengan membawa obat-obatan, yang berada di dalam mobil ambulans. Di dalam mobill ada 1 dokter dan beberapa tenaga kesehatan terlatih, sehingga mereka sigap menolong masyarakat Cianjur. Selain itu, didirikan juga posko kesehatan di beberapa titik di Cianjur, sehingga masyarakat bisa berobat dengan cepat.
Dokter Sri Wulandari dari Tim Medical BIN menyatakan bahwa tim memantau terus kesehatan para penyintas gempa Cianjur. Hampir tiap jam ada yang datang ke posko bantuan kesehatan dan rata-rata keluhannya adalah diare, batuk, dan gatal-gatal. Mereka langsung mendapatkan obat dan diusahakan cepat sembuh, agar tidak menular ke pengungsi lain, terutama anak-anak.
Dokter Sri menambahkan, sudah ada lebih dari 150 warga yang berobat di posko kesehatan BIN di Cijedil. Kemudian, para pasien sakit karena faktor psikis dan mereka stress akibat gempa besar. Oleh karena itu, selain mendapatkan obat mereka juga mendapatkan layanan konseling.
Bantuan dari Tim Medical BIN sangat diapresiasi warga Cianjur karena mereka sangat membutuhkan obat-obatan dan layanan kesehatan. Ketika sakit maka tidak bisa pergi ke Puskesmas atau RS terdekat, karena sepeda motornya rusak kena gempa. Kondisi Puskesmas Cianjur juga belum diketahui selamat dari gempa atau tidak, atau bahkan kosong karena pegawainya juga mengungsi.
Saat ada posko bantuan dari BIN maka warga Cianjur sangat tertolong karena bisa bertemu dengan dokter dan mendapatkan obat batuk atau obat yang lain. Mereka sangat membutuhkan bantuan karena kondisi di pengungsian agak rawan penyakit. Mulai dari masuk angin, demam, hingga sakit perut akibat angin kencang.
Para pengungsi lebih rawan kena penyakit karena tidur di tenda relatif lebih dingin udaranya, karena tidak tertutup seperti di dalam rumah. Selain itu mereka bisa jadi kurang menjaga kebersihan karena menggunakan kamar mandi umum secara bergantian, sehingga rawan kena penyakit kulit.
Kemudian, pengungsi juga lega karena ada layanan konseling dan ini termasuk bantuan kesehatan mental. Mereka bisa mendapatkan terapi yang tepat dari Tim Medical BIN, lalu melepaskan stressnya. Jika tetap stress maka akan menambah parah penyakitnya, sehingga wajib ada healing.
Para penyintas gempa Cianjur juga bersyukur karena selain mendapatkan bantuan berupa obat-obatan dan layanan konseling, ada program trauma healing bagi anak-anak. BIN menyadari bahwa anak-anak lebih rawan trauma. Oleh karena itu mereka diajak untuk mendengarkan dongeng dan bermain bersama, agar traumanya hilang dan kesehatan mentalnya terjaga.
Sementara itu, Iyum (54 tahun) warga Cibereum, Cianjur, menyatakan bahwa ia membutuhkan obat-obatan dan logistik. Ia sakit meriang dan batuk saat mengungsi selama 8 hari. Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh pengungsi lain. Oleh karena itu ia mengapresiasi kedatangan Tim Medical BIN yang dengan sigap menolong dan memberi obat kepada para penyintas gempa.
Iyum menambahkan, para pengungsi tak hanya butuh bantuan berupa obat-obatan, tetapi juga sembako, kebutuhan balita, dan lain sebagainya. Bantuan dari BIN sangat diapresiasi karena berupa makanan siap santap. Para pengungsi bisa langsung memakannya tanpa harus mencari kompor atau membuat tungku kayu bakar.
Bantuan dari Tim Medical BIN sangat diapresiasi oleh warga karena tak hanya berupa obat-obatan, tetapi juga lengkap dengan dokter dan tenaga medis. Kedatangan dokter dan nakes lain sangat ditunggu karena mereka butuh obat, suntikan, perban, dll. Masih ada penyintas gempa yang luka-luka dan butuh perawatan kesehatan yang baik.
Warga Cianjur juga mengapresiasi Tim Medical BIN karena mengadakan layanan kesehatan door to door. Jadi, posko bantuan kesehatan tak hanya ada di satu titik tetapi ada beberapa. Kemudian, mobil ambulans juga berkeliling sehingga warga yang sakit akan mendapatkan bantuan kesehatan secepatnya. Program doot to door akan membuat penyintas gempa lekas sembuh.
Tim Medical BIN terus memantau kesehatan para penyintas gempa Cianjur dan mereka senang karena mendapatkan bantuan obat-obatan. Warga juga bisa bertemu dokter lalu mendapatkan analisis penyakit dan solusi yang tepat. Bantuan medis sangat dibutuhkan karena masih banyak penyintas gempa yang meriang dan batuk di dalam tenda pengungsian.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute