Mengapresiasi Tindakan Optimal dan Terukur Aparat Keamanan dalam Menangani KST Papua
Aparat Keamanan berhasil melumpuhkan satu orang anggota Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua Pimpinan Ananias Ati Mimin. Tindakan tegas terukur aparat keamanan tersebut patut untuk diapresiasi sebagai upaya negara menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh KST kepada rakyat Papua selama ini.
Personel gabungan mulai dari TNI, Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) terus memburu KST yang selama ini telah meneror warga Papua. Perjuangan tersebut tidak sia-sia karena saat ini pergerakan KST semakin terdesak oleh aksi masif aparat keamanan dalam menegakan hukum di Papua. Terbaru, Kepala Satgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengonfirmasi bahwa empat anggota KST ditembak di sekitar Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Empat anggota KKB tersebut berasal dari Kodap 35 Bintang Timur.
Dia menambahkan dari empat orang tersebut, satu orang anggota KST bernama Ricky Sasaka tewas. Adapun keempat anggota KST itu ditembak pada Rabu (20/9/2023) lalu karena melawan petugas, melukai rakyat sipil, hingga menembak pesawat yang sedang melintas.
Aksi KST Papua memang sudah harus dihentikan. Usai beberapa hari lalu membakar pasar dan kios milik warga, gerombolan separatis tersebut berulah kembali dengan membakar satu unit rumah dinas DPRD dan dua unit kios milik warga di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Diketahui bahwa pembakaran tersebut dilakukan oleh gerombolan KST Bintang Timur dengan pimpinan Ananias Ati Mimin. Kejadian pembakaran tersebut bermula, saat warga dikagetkan dengan adanya kepulan asap dari arah Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon. Kemudian warga melaporkan kepada Aparat Keamanan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan (Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tak hanya itu, tampak terlihat juga kumpulan asap dari arah Kampung Siminbuk, masih di distrik yang sama.
Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Johanis Parinussa membenarkan kejadian pembakaran tersebut dan mengatakan telah mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan pembakaran itu, Aparat Keamanan langsung mengecek dan melakukan pengamanan di sekitar wilayah tersebut. Ia pun menegaskan, Aparat Keamanan akan terus berupaya mengendalikan situasi kembali kondusif dan menangkap para pelaku pembakaran.
Aksi pembakaran rumah dan kios oleh KST ini merupakan salah satu bentuk penolakan terhadap pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah yang bertujuan agar perekonomian di wilayah Pegunungan Bintang tidak berjalan, sehingga mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya masyarakat di wilayah itu.
Tentunya dengan adanya berbagai macam tindak kekerasan dan juga teror yang dilakukan oleh KST Papua, sama sekali tidak boleh jika dibiarkan terus berlarut demikian. Aparat Keamanan, harus melakukan tindakan dan menerapkan hukuman sangat tegas kepada mereka.
Saat ini, seluruh tim gabungan dari TNI – Polri, tengah melakukan pengejaran kepada para pelaku pembakaran itu. Pihak Aparat Keamanan pun sangat optimis bahwa mereka pasti akan berhasil meringkus para pelaku dan mampu memproses para pelaku sesuai dengan aturan hukum di Indonesia. Aparat Keamanan sendiri terus berupaya untuk menjaga seluruh wilayah di Papua dari ancaman KST agar bisa kembali menjadi kondusif dan aman. Beberapa hal juga dilakukan, termasuk melakukan pendekatan yang tegas dan terukur.
Aparat Keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri pun akan terus berupaya dengan sekuat tenaga tanpa mengenal kata lelah dalam memulihkan keamanan wilayah sekitarnya serta terus melakukan penegakan hukum yang sangat tegas kepada para pelaku.
Tentunya untuk bisa mengatasi berbagai macam gangguan keamanan yang berada di sana, jumlah dari Aparat Keamanan yang bertugas pun juga akan terus ditambahkan untuk bisa semakin efektif dalam melakukan pembersihan secara menyeluruh terhadap kelompok separatis dan teroris tersebut.
Sejauh ini juga terdapat sebuah motif bahwa seolah mereka menginginkan atau menuntut hak mereka agar bisa merdeka. Seluruh tindakan yang mereka lakukan tersebut memang sama sekali bukanlah hal yang bisa dibiarkan terjadi begitu saja, sehingga harus secepat mungkin untuk dilakukan penegakan aturan dengan penambahan personel aparat untuk datang langsung ke sana serta olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga terus dilakukan.
Pada kesempatan lain, para Mahasiswa Papua yang berada di Solo, mendukung penuh upaya dari Aparat Keamanan personel gabungan TNI dan Polri untuk bisa melakukan penegakan hukum dengan sangat tegas dan terukur kepada KSTP karena memang mereka kerap kali melakukan berbagai aksi kekerasan yang telah mencederai masyarakat di Bumi Cenderawasih sendiri.
KST merupakan gerombolan separatis yang telah menyebabkan masyarakat Papua menjadi semakin sengsara. Maka, masyarakat Papua perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung upaya Pemerintah dan Aparat Keamanan dalam menindak kelompok tersebut, agar wilayah Papua dapat selalu terjaga kedamaiannya.