Mengecam Aksi Brutal KST Serang Warga Sipil di Papua
Papua – Pemerintah dan semua aparat keamanan sama sekali tidak berdiam diri dan bergerak dengan cepat dan tepat untuk langsung memburu seluruh pelaku KST Papua yang menyerang bahkan hingga menewaskan warga sipil. Kecaman akan aksi tersebut juga datang dari banyak sekali pihak dan menuntut agar gerombolan separatis itu segera menghentikan aksi mereka.
Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua ternyata tidak ada henti-hentinya untuk terus melakukan banyak sekali rangkaian kejahatan. Diketahui bahwa mereka kembali berulah dengan membunuh salah seorang tukang ojek di Jalan Poros Nabire-Samabusa, Kampung Sanoba, Samabusa.
Tentu saja, menanggapi adanya aksi yang dilancarkan oleh gerombolan separatis tersebut, Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani menegaskan bahwa ternyata tukang ojek itu hanyalah murni merupakan warga sipil biasa.
Sama sekali berbeda dengan keterangan yang sempat dikemukakan oleh Juru Bicara (Jubir) KST Papua, Sebby Sambom yang seolah menuding dan menyatakan bahwa pihaknya telah membunuh anggota intelijen Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyamar sebagai tukang ojek.
Padahal sudah jelas sekali bahwa korban pembunuhan itu hanyalah merupakan seorang masyarakat dan warga sipil biasa, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan keanggotaan intelijen apapun sebagaimana dituding dan diklaim oleh pihak gerombolan separatis tersebut.
Sontak, dengan adanya kejadian itu, kemudian Kombes Pol Faizal langsung menegaskan bahwa seluruh pihaknya langsung melakukan investigasi terkait dengan adanya insiden itu. Dari hasil investigasi mendalam yang dilakukan, ternyata memang telah terbukti bahwa tidak ada klaim yang benar dari pihak KST Papua mengenai siapa identitas dari korban yang mereka bunuh tersebut.
Korban pembunuhan itu merupakan seorang tukang ojek, yang mana dirinya hanyalah warga sipil biasa bernama Ripin. Setelah mengatahui adanya kejaidan ini, pihak aparat keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) juga langsung dengan cepat tanggap melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Bukan hanya itu, namun pihak aparat keamanan juga melakukan evakuasi kepada jenazah korban dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, yang kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh para tenaga medis setempat dan ditemukan sebanyak 23 luka tusukan benda tajam di sekitar punggung korban. Kemudian juga ada sebanyak 2 (dua) luka tusukan di dada sebelah kiri korban.
Tentunya, dengan kejadian itu menjadi banyak sekali menuai perhatian, sehingga seluruh pihak bahkan langsung mengemukakan kecaman tegas kepada KST Papua, lantaran mereka tidak hentinya terus membahayakan nyawa masyarakat hingga warga sipil orang asli Papua (OAP) sendiri.
Salah satu kecaman datang dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP0 yang mengecam adanya serangan anggota gerombolan separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih itu, yang mana sampai mengancam hingga menewaskan korban jiwa, bahkan dari masyarakat sipil yang sama sekali tidak bersalah.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan sangat jelas mengecam dan turut berduka cita akan adanya korban jiwa sebagai akibat dari tindak pidana yang dilakukan oleh KST Papua. Deputi V Kepala Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani menjelaskan bahwa serangan itu kini telah ditangani oleh seluruh aparat keamanan personel gabungan mulai dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
Seluruh pihak langsng bergerak dengan sangat cepat untuk bisa menuntaskan masalah tersebut dan memburu semua pelaku yang terlibat dalam serangan yang menewaskan tukang ojek sekaligus warga sipil Papua tersebut. Pastinya juga, segala tindakan dan langkah yang dilakukan oleh Pemerintah RI adalah merupakan upaya tindakan cepat dan sangat terukut untuk bisa memproses seluruh pelaku serangan itu.
Bahkan, pemerintah sendiri juga telah sangat memprioritaskan adanya penegakan hukum dan juga optimalisasi institusi keamanan untuk bisa merespon seluruh kejadian, termasuk juga melakukan banyak langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Negara jelas akan bertindak dengan sangat tegas atas kematian dari warga sipil korban serangan KST Papua tersebut. Kemudian, untuk menindak siapapun yang terlibat dan terus berupaya dalam menyebarkan teror hingga berbagai macam tindak tidak manusiawi serta biadan dan keji yang sangat mengganggu ketertiban hingga keamanan masyarakat, terlebih apabila sampai menimbulkan korban jiwa di Tanah Papua, tentunya pemerintah berkomitmen kuat dalam melakukan tindakan yang tegas.
Sementara itu, kecaman juga datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Sukamta yang menyatakan bahwa pihaknya sangat mengecam seluruh tindakan brutal dari KST Papua serta meminta kepada gerombolan separatis itu untuk segera menghentikan seluruh tindakan mereka, utamanya apabila mengancam warga sipil. Dengan tindakan kejam dan brutal yang dilakukan oleh KST Papua, bahkan hingga menyebabkan salah satu warga sipil tewas menjadi korban pembunuhan, tentunya seluruh pihak sangat geram akan aksi tersebut dan langsung memberikan kecaman yang sangat keras kepada gerombolan seperatis itu. Di sisi lain, pemerintah dan aparat keamanan sendiri tentunya tidak berdiam diri dan langsung melakukan tindakan yang tegas untuk memburu seluruh pelaku.