MERAWAT KEBERAGAMAN LEWAT PERPPU ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Keberagaman di Indonesia merupakan keniscayaan yang tidak dapat terbantahkan. Semboyan dalam ideologi bangsa Indonesia juga menegaskan kondisi tersebut, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang berarti Berbeda-beda tetap satu juga. Ini sudah menjadi kesepakatan Bersama. Pancasila dan kebhinnekaan ini sebagai modal sosial dasar bangsa Indonesia menghadapi globalisasi yang terguncang sat ini. Indonesia malah menjadi teladan dunia, Pancasila dianggap sebagai DNA-nya Indonesia bahwa bangsa Indonesia itu demokratis, beragam, eksotik, dan toleran.
Pancasila sebagai dasar negara kita bukan datang dengan tiba-tiba, tapi melewati proses dan perdebatan yang cukup panjang, menguras energi dan pikiran, perjuangan yang melelahkan ketika bangsa ini berada dalam kelompok-kelompok yang hampir pasti memiliki gagasan dan ide yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok tentu mengemukakan berbagai alasan rasional agar dapat diterima oleh kelompok yang lainnya.
Dalam dinamika keberagaman tersebut kerap kita temui benih-benih perpecahan yang mengganggu persatuan bangsa. Benih-benih perpecahan semakin terlihat ketika maraknya provokasi SARA, fitnah dan ujaran kebencian. Permasalahan tersebut muncul dengan merobek rajutan kebaragaman sehingga sedikit demi sedikit perbedaan yang ada semakin menghianati antara golongan yang satu dengan yang lainnya. Bahkan yang lebih bahaya muncul berbagai gerakan dari kelompok kemasyarakatan yang ingin merubah dasar negara yaitu Pancasila. Banyak Ormas yang berkembang pasca-transisi reformasi terjebak dalam kebebasan yang salah arah, karena mencoba mengganti pancasila sebagai dasar negara. Banyak yang alpa dari sejarah bahwa pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa yang mengikat.
Menyikapi hal tersebut, kemudian pemerintah hadir untuk menjaga falsafah hidup Bangsa Indonesia melalui penetapan Perppu Ormas. Penetapan Perppu ormas merupakan bentuk kepedulian Pemerintah dalam menjaga Persatuan yang ada sehingga Keberagaman dapat terawat hingga ke generasi mendatang.
Saskia Yuli