Polemik Politik

Mewaspadai Kasus Lonjakan Covid-19

Oleh : Nofri Fahrozi )*

Kedatangan virus Covid-19 varian Omicron membuat jumlah pasien Corona terus melonjak. Kita patut mewaspadainya agar tidak ada ledakan kasus dengan selalu  taat protokol kesehatan dan tertib vaksin.

Beberapa bulan ini kita sedang mengalami fase tenang. Walau pandemi masih ada tetapi jumlah pasien Corona menurun drastis hingga di bawah 200 orang per hari. Akan tetapi kedatangan virus Covid-19 varian Omicron memporak-porandakannya, karena menurut data tim satgas penanganan Covid, jumlah pasien lebih dari 500 orang per hari atau hampir 3 kali lipatnya.

Pemerintah berusaha agar keadaan ini bisa dikendalikan, sebab jika dibiarkan saja, dikhawatirkan akan terjadi serangan Corona gelombang ketiga. Jangan sampai badai ketiga ini merusak semuanya dan membuat tragedi seperti yang terjadi di India beberapa waktu lalu, karena kematian massal.

Juru bicara vaksinasi Kementrian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmidzi menyatakan bahwa prediksi lonjakan pasien Corona terjadi pada pekan kedua februari 2022. Dalam artian, kita harus bersiap-siap menghadapi yang terburuk. Jangan sampai semuanya terlambat sehingga Corona, terutama varian Omicron, menyebar luas di seluruh Indonesia.

Virus Covid-19 varian Omicron memang patut diwaspadai karena bisa menular 3 kali lebih cepat daripada Corona varian lain. Dilaporkan oleh tim satgas penanganan Covid-19, saat ini jumlah pasien Covid varian Omicron totalnya lebih dari 500 orang, padahal kasus Omicron pertama terdeteksi pada awal Januari 2022..

Untuk mencegah penularan virus Covid-19 varian Omicron sekaligus menghindarkan dari ledakan kasus Corona maka masyarakat harus menaati protokol kesehatan  lebih ketat. Apalagi saat ini anak sekolah sudah masuk 100%, sehingga mereka (dan orang tuanya) wajib mengenakan masker saat di luar rumah. Jangan sampai gara-gara banyak yang tidak tertib protokol kesehatan, terjadi serangan ketiga Corona dan sekolah diliburkan lagi.

Selain memakai masker, masyarakat juga harus rajin mencuci tangan (atau memakai hand sanitizer), menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. Terutama pada aturan jaga jarak, jangan berkerumun dan ketika ada rapat usahakan ada jarak minimal 1 meter antar kursi. Kapasitas tempat juga diisi maksimal 50% dan usai acara semuanya dibersihkan dan disemprot disinfektan.

Patuhi juga aturan lain seperti mengurangi mobilitas dan jangan nekat traveling apalagi ke luar negeri, apalagi laporan pasien Covid varian Omicron ditemukan dari mereka yang habis bepergian dari luar negeri. Daripada merana karena Corona, lebih baik menahan diri untuk sementara. Patuhi juga aturan vaksinasi sampai 2 dosis dan sabar menunggu booster pada tahun ini.

Pemerintah juga mengantisipasi ledakan kasus Corona dengan menyiapkan Rumah Sakit khusus. Ketika ada kenaikan kasus Covid maka pasien biasa dengan pasien Corona tidak bisa dicampur dalam 1 lokasi karena khawatir akan terjadi penularan di sana.

Rumah Sakit khusus tersebut juga dilengkapi dengan tabung oksigen, ventilator, APD, dan peralatan kesehatan lain. Kelengkapan perangkat medis harus disiapkan sejak dini karena jangan sampai ketika ada lonjakan kasus Corona, pasien sampai berebut tabung oksigen karena stoknya tidak mencukupi.

Para tenaga kesehatan juga diminta untuk lebih tabah dan menyiapkan fisik karena ada prediksi serangan Corona gelombang ketiga. Mereka sudah divaksin ketiga alias booster terlebih dahulu. Selain itu nakes juga dibantu oleh relawan sehingga meringankan tugasnya.

Kita patut mewaspadai adanya serangan Corona gelombang ketiga gara-gara virus Covid-19 varian Omicron. Jangan sampai teledor dan akhirnya terjadi kerugian fatal akibat persiapan yang kurang. Tetap taati protokol kesehatan agar tidak tertular Corona varian apa saja.

)* Penulis adalah warganet/ Kontibutor Citizen Journalism tinggal di Palembang

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih