Mewaspadai Penularan Covid-19 Lewat Udara
Oleh: Edi Jatmiko )*
Virus covid-19 ternyata bisa menular lewat udara. WHO sudah menelitinya dan akan mengungkap hasilnya ke masyarakat luas. Kita harus waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Agar tidak mudah tertular Corona.
Penelitian WHO tentang virus covid-19 yang menular lewat udara diungkapkan oleh Benadetta Alegranzi. Menurut pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, bukti bahwa Corona menular lewat udara masih perlu divalidasi. Selain itu, udara yang bisa menularkan virus covid-19 adalah yang tak ada ventilasi, kotor, dan tertutup.
Hal ini adalah sebuah peringatan bagi kita untuk tidak meremehkan bahaya Corona. Karena virus tersebut ternyata sudah bermutasi dan tidak hanya menular melalui droplet, tapi juga udara. Kita juga harus memakai masker kain dan memakaikannya ke seluruh anggota keluarga, teman, dan kerabat. Agar sehat bersama-sama dan bebas dari penularan Corona.
Metode penularan Corona via transmisi aerosol dan transmisi udara membuat banyak orang jadi terkejut karena takut berkegiatan di luar. Namun hal ini bisa diminimalisir dengan pakai masker kain yang bersih dan rajin cuci tangan. Serta tetap menjaga jarak antar manusia, minimal 2 meter. Usahakan berkegiatan di ruang publik yang udaranya bersih dan segar.
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk pandemi covid-19, mengatakan bahwa penelitian tentang penularan Corona lewat udara masih dilanjutkan. Sementara hasilnya yang berupa jurnal, akan keluar beberapa hari ke depan. Kita berharap bahwa jurnal akan segera keluar, sehingga bisa mencegah dan meminimalisir penularan Corona di Indonesia.
Polemik tentang Corona bisa menular lewat udara masih diteliti oleh tim dokter di Indonesia. Dokter Aditya Susilo menyatakan bahwa metode yang dilakukan oleh WHO adalah dengan mengubah droplet menjadi aerosol alias udara. Ketika pasien dalam masa inkubasi, maka dipastikan bahwa coron ternyata bisa menular lewat udara.
Penemuan hal ini tentu mengkhawatirkan karena ketika menular lewat udara, maka kita tidak tahu area mana yang bersih dan tempat mana yang berpotensi menularkan virus covid-19. Aturan untuk jaga jarak pun jadi percuma, karena walau sudah berdiri dengan jarak 2 meter dari pasien, virus bisa menular lewat udara. Demikian diterangkan lagi oleh Dokter Aditya.
Jadi, perlindungan paling ampuh adalah dengan memakai masker kain. Ingatlah juga bahwa masker maksimal dipakai selama 4 jam saja, jadi wajib membawa beberapa masker cadangan di dalam tas. Masker-masker itu juga bisa diberikan pada orang lain yang tak memakainya. Milikilah setidaknya selusin masker kain dan cucilah dengan sabun antiseptik.
Selain itu, kita wajib menjaga higienitas di rumah dan kantor. Karena dari keterangan WHO, penularan Corona adalah melalui udara yang pengap dan kotor. Jadi selain dibersihkan, di lingkungan sekitar juga wajib disemprot disinfektan. Bahkan jika perlu penyemprotan dilakukan 4 jam sekali. Terutama di bagian rumah / kantor yang sering dipegang banyak orang.
Jangan pula terlalu sering berkegiatan di luar rumah jika tidak terlalu penting. Untuk bahan makanan bisa distok di kulkas untuk persediaan selama seminggu, dan belanjanya bisa via online shop. Hindari juga beli makanan di luar dan lebih baik masak sendiri agar lebih sehat dan higienis. Ketika ada ajakan untuk nongkrong atau arisan di kafe, tolak dengan halus.
Penelitian WHO tentang penularan virus covid-19 melalui udara tentu mengejutkan banyak pihak. Jadi kita tidak boleh ceroboh dan malas pakai masker kain, karena hanya benda itu yang jadi pelindung saat di luar rumah. Jagalah imunitas tubuh dan higienitas lingkungan, agar tidak mudah tertular Corona.
)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini