MRP jangan Pro bagi yang Menolak DOB Saja
MRP sebagai lembaga kultural orang asli Papua seharusnya MRP netral untuk menerima aspirasi terkait suara dukungan atu menolak DOB.
Pendeta Alexander Mauri saat membeli dagangan para mama di Wamena. (Foto istimewa)
KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Tokoh Agama di Kabupaten Jayawijaya, Pendeta Alexander Maury meminta Majelis Rakyat Papua (MRP) tetap netral menyikapi pro dan kontra pemekaran Papua atau biasa disebut daerah otonom baru (DOB).
Ia menilai, MRP sebagai lembaga kultural orang asli Papua seharusnya MRP netral untuk menerima aspirasi terkait suara dukungan atu menolak DOB.
“MRP jangan menggiring opini. Jika dengan kondisi saat ini, ada dugaan MRP berdiri untuk kepentingan kelompok tertentu. MRP harus melihat Papua secara keseluruhan, bukan menyusupi kepentingan kelompok tertentu, seperti DOB hanya pro bagi yang menolak saja, sementara yang mendukung diacuhkan,” tegasnya, Sabtu 4 Juni 2022.
Pendeta Maury menambahkan pro dan kontra terhadap suatu kebijakan merupakan hal yang biasa, namun jangan ada yang memaksakan kehendak untuk menentang kehendak satu dengan yang lainnya.
“Apapun penilaian baik itu menolak atau menerima, harus diserap secara bijak tanpa ada kepentingan, maka tidak akan ada problem antara berbagai pihak,” jelasnya.
Menurut pendeta Maurya, apapun kebijakan pemerintah pusat termasuk DOB dan Otsus tujuannya adalah baik untuk tanah Papua.
“Intinya saat ini kita berjalan dalam rancangan dan kehendak Tuhan, pasti ada yang terbaik, kita sebagai masyarakat harus mengawali dan memberikan penilaian agar ada perubahan yang diinginkan,” tegasnya. *** (Adv)