Mudik Tahun Ini Diprediksi Lebih Lancar
Oleh : Rika Prasetia )*
Belajar dari penyelenggaraan mudik 2017 lalu tahun ini diperkiraan pemerintah akan mengulang kesuksesan yang sama. Terutama dengan rampungnya pembangunan sejumlah ruas jalan tol, prosesi mudik tahun ini prediksi lebih lancar.
Dalam estimasi pemerintah untuk pembangunan jalan tol tahun 2015 sampai 2019 mencapai Rp 799 triliyun. Salah satunya tol fungsional Trans Jawa yang disiapkan untuk jalur mudik. Jalan tol fungsional adalah jalan tol yang belum diresmikan namun sudah bisa dilalui karena secara teknis dapat digunakan untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran.
Jalan tol fungsional tahun ini dijamin kondisinya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai jalan sudah dalam kondisi sebagian rigid pavement, aspal, dan lean concrete. Maka tahun ini tak ada lagi tol darurat dengan kondisi jalan berdebu.
Pemerintah membuka beberapa tol fungsional Trans Jawa tanpa mengenakan tarif apa pun. Tol Brebes Timur-Pemalang (37,3 Km), Pemalang-Batang (39,2 Km), Batang-Semarang (75 Km), Salatiga-Kartasura (32 Km), Solo-Sragen (36 Km), dan Wilangan-Kertosono (37 Km).
Selain itu ada pula tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km yang bisa menjadi jalan alternatif. Jalan tol Solo-Ngawi juga sudah siap digunakan sebagai jalur mudik.
Tidak hanya di Jawa tapi pemerintah juga membuka tol fungsional di Sumatra. Jalan tol fungsional Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I, yakni ruas Simpang Susun Tanjung Morawa-Simpang Susun Parbarakan mulai dibuka sebagai untuk arus mudik dan balik lebaran 2018.
Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I ini memiliki panjang total 10,75 km.
Jalan tol ini menghubungkan Jalan Tol eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI, Kualanamu-Sei Rampah yang telah beroperasi.
Dengan dibukanya berbagai tol fungsional tahun maka diharapkan angka kemacetan dapat diturunkan. Karena masyarakat memiliki banyak alternatif untuk sampai ke kampung halaman masing-masing. Hal ini tentu harus diapresiasi mengingat betapa efektifnya kerja pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur untuk membuat perjalanan mudik masyarakat semakin nyaman.
Tahun lalu Keberadaan tol fungsional Trans-Jawa tersebut dinilai cukup efektif untuk mengurangi kemacetan, terutama di empat kawasan yaitu Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang. Selain itu, jalan tol tersebut juga mampu memangkas waktu tempuh hingga kurang lebih tiga jam.
Tidak hanya melalui infrastruktur pemerintah melalui Kementerian Perhubungan pun sudah menyiapkan transportasi umum agar mengurangi volume kendaraan pribadi. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Bambang Prihartono mengatakan pemerintah menyediakan 49 ribu unit bus, 353 kereta api dengan tambahan 40 kereta, 535 unit pesawat, dan 1.293 unit kapal yang disiapkan di seluruh Indonesia.
Namun kerja keras pemerintah tidak bisa terlepas dari peran masyarakat. Masyarakat juga harus turut mendukung proses mudik dengan lancar dengan menjaga ketertiban selama di jalan. Karena kesuksesan penyelenggaran mudik pada tahun lalu tidak hanya karena adanya sinergi yang baik antar instansi pemerintah tapi juga kedispilinan masyarakat dalam mematuhi peraturan yang ada.
)* Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)