Nawacita Presiden Jokowi Terbukti Sejahterakan Rakyat
Penulis: Yasin Diasmoro*
Selama 4 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Indonesia berubah menjadi negara dengan perkembangan yang cukup cepat dan mulai diperhitungkan di mata dunia internasional. Program Nawacita yang digagas Presiden Jokowi berhasil meningkatkan perekonomian nasional dan berimbas pada semakin sejahteranya masyarakat Indonesia. Pemerataan berkeadilan yang menjadi prioritas pemerintah sebagai respon kemiskinan dan ketimpangan sosial mulai terwujud.
Jika dilihat secara makro, ada capaian drastis di bidang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang meliputi sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Indeks Gini, dan Program Bantuan Sosial Pemerintah. Selama empat tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Indeks Kesejahteraan Rakyat meningkat. Berdasarkan data di tahun 2018, IPM Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 68.9 pada 2014 menjadi 70.1 pada 2017. Dengan capaian ini, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi negara dengan kategori High Human Development. Upaya pemerataan pembangunan juga telah menunjukkan hasil dengan pertumbuhan yang lebih dari 2% di tahun 2018 terutama di daerah tertinggal.
Sektor pendidikan mencatat, Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah terdistribusi dengan tepat sasaran kepada lebih dari 17,9 juta siswa. Pemerintah juga telah merehab 67.253 unit ruang belajar, membangun 1.250 unit sekolah baru dan 27.982 unit ruang kelas baru. Untuk sektor kesehatan, diketahui sebesar 1.643 unit puskesmas sudah terakreditasi pada tahun 2018. Di sektor daya beli masyarakat, peningkatan kesejahteraan terjadi seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat dari 40% masyarakat terbawah.
Selama empat tahun, Pemerintahan mampu menekan angka kemiskinan, turun dari sekitar 11.25% di awal Pemerintahan menjadi 10,64 % di tahun 2018. Dalam hal persentase, penduduk miskin menurut wilayah mulai mengecil. Keberhasilan ini dicapai dengan meningkatkan cakupan program-program bansos, perbaikan ketepatan sasaran program melalui pemanfaatan data PBDT yang lebih baik. Pemerintah juga berhasil menekan ketimpangan pendapatan masyarakat. Koefisien Gini turun dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada tahun 2017 dan terus turun ke angka 0,393 di 2018.
Dalam Program Beras untuk Rakyat Sejahtera (Rastra) diketahui bahwa kemampuan pengeluaran konsumsi penduduk miskin jangka pendek didukung oleh program Rastra dan BPNT yang menjangkau lebih dari 15,5 juta keluarga penerima manfaat. Sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar perumahan ditopang oleh program akses perumahan di antaranya fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni yang mengalami peningkatan dari sekitar 64.489 unit rumah (2015) menjadi 108.000 unit rumah (2018).
Untuk masalah pembangunan desa, sebanyak 32.711 unit air bersih, 21.357 PAUD, 13.937 unit pos pelayanan terpadu, dan 6.041 pondok bersalin desa telah dibangun. Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah yaitu meningkatkan penerima Beasiswa Bidik Misi terus meningkat menjadi 340 ribu mahasiswa (2017), merevitalisasi pendidikan vokasi, dimana sejak 2015, orientasi SMK diubah menjadi demand-driven. Kurikulum dan silabus juga telah diselaraskan sesuai dengan kebutuhan industri manufaktur serta penyusunan modul pembelajaran untuk 25 kompetensi keahlian.
Pemerintah juga telah mensertifikasi 395.394 tenaga kerja dan membangun 22 science and techno park sampai tahun 2018. Sedangkan terkait pembangunan desa, pemerintah telah membangun sebanyak 21.811 unit BUMDes. Terkait anak, jumlah kabupaten/kota layak anak telah meningkat menjadi 342. Jumlah ini meningkat dari tahun 2014 yang hanya sebesar 307. Pemerintah juga memastikan hadir bagi 30.000 jiwa lansia, 16.290 jiwa anak jalanan, dan 22.500 jiwa disabilitas berat.
Pemerintahan Presiden Jokowi telah menunjukkan kinerja yang sangat baik di bidang ekonomi, khususnya yang berorientasi pada kesejahteraan sosial, keadilan ekonomi dan stabilitas harga. Banyak keberhasilan pemerintah yang berhasil membawa kemajuan bagi Indonesia. Masyarakat sangat terbantu dengan program-program Nawacita yang berkeadilan dan Indonesiasentris. Maka, tidak heran jika masyarakat banyak mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dan meminta untuk melanjutkan kepemimpinannya.
*) Mahasiswa Universitas Diponegoro