Negara Punah Jika (Tidak) Ganti Presiden
LSISI. ID, Jakarta – Seorang calon presiden dalam satu rapat didepan Kader partainya menyatakan , bahwa partainya harus memenangkan dirinya untuk pilpres mendatang, jika sampai DIA kalah Indonesia akan punah, karena diperintah oleh peimimpin yg tidak becus mengurus negara, kekayaan negara dikuasai asing, dan korupsi makin merajalela. Masyarakat umum makin terhenyak, untuk kali keberapa capres ini mengeluarkan statement yg kontroversial serta tidak didukung oleh data maupun fakta, retorika yg bukan hanya menebar pesimisme, tapi juga menebar kebohongan atau istilah sekarang hoax.
Oleh karena itu menyimak judul tulisan ini justru besar kemungkinan jika ganti Presiden lah negara akan bubar, hal ini didasarkan dari tinjauan historis & empiris, baik dari sejarah di dalam negeri maupun dimanca negara. Dalam perjalanan berdirinya negara Republik tercinta ini dalam suasana kritis beberapa kali terjadi pergantian pemimpin, namun Indonesia tetap tegak berdiri, suasana kacau peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru yang menelan korban jiwa ratusan ribu, Indonesia tetap ada, lalu 32 tahun kemudian demikian juga dari rezim Orba ke Era Reformasi penuh dengan pergolakan Indonesia tetap kokoh berdiri, sampai sekarang 20 tahun setelah reformasi dg berbagai cobaan seperti lepasnya Timor Timur, namun Indonesia makin kokoh dan diakui dunia sebagai salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi, terbukti Indonesia masuk kelompok G 20, dll
Data historis di dunia pun demikian, pergantian pemimpin jutru memungkinkan menimbulkan kekacauan dalam suatu negara, apalagi jika jika pemimpin tersebut tidak disukai rakyatnya seperti terjadi fenomena ARAB SPRING di negara afrika utara, Tunisia, Libya, Mesir, dll, terjadi kekacauan saat terjadinya pergantian rezim ,namun sepanjang pemimpin tersebut dicintai rakyatnya karena sangat memperhatikan rakyatnya, justru rakyatnya yg menghendaki agar terus bertahan & memerintah, termasuk di negara2 demokrasi maju seperti di Jerman Angela Merkel memerintah Jerman sejak 2005 sampai sekarang, Inggris punya Margaret Thetcher yang mejadi Perdana Menteri dari 1979 sd 1990, apalagi jika melihat negara2 dg sistem totaliter, pergantian pemimpin sangat lama, bahkan bisa turun temurun ke anaknya atau ahli warisnya.
Dari fakta sejarah justru kekacauan sering terjadi jika sering adanya pergantian pemimpin negara, kalapun ada pergantian pemimpin pemerintahan juga tidak akan “memunahkan” suatu genara, jutru pada keadaan darurat walaupun konstitusi telah menetapkan masa jabatan presiden maksimal dua periode dapat dikecualikan untuk tetap memerintah sampai dianggap keadaan negara kembali normal, ini terjadi ketika perang dunia (1939-19145) kedua dimana presiden Amerika waktu itu adalah FD Roosevelt, Karena suasana sedang depresi ekonomi dan perang dunia ke 2 sedang berkecamuk maka rakyat amerika tetap memiliih Dia sebagai presiden dari 1933 sd 1945 yg memerintah sampai 4 periode, Konggres (DPR & Senat) serta Rakyat Amerika tidak mempermasalahkan, Padahal Amerika saat itu dianggap sebagai kiblat negara demokrasi, jadi pemimpin yang memerhatikan rakyat waupun lama memerintah tidak akan membuat negara punah,