Oposisi Tanpa Hoax dan Peran Media Sebagai Pengawal Jalannya Demokrasi Konstruktif Demi Suksesnya Pembangunan 5 Tahun Kedepan.
Oleh : Taufiq Rahmat (Netizen- Mahasiswa Komunikasi Politik Universitas Jayabaya)
Pilpres telah selesai, begitu juga sengketanya di MK yang dimenangkan duet Jokowi – Mahruf Amin serta Jokowi dan Prabowo telah bertemunguna sepakat membangin bangsa dan menjaga persatuan. Kemudian, muncul dua wacana tentang koalisi dan oposisi. Meskipun oposisi tidak dikenal dalam sistem politik kita, namun kekuatan pengontrol sebagai check and balance harus ada untuk terus menyehatkan kehidupan demokrasi kita.
Harmoni antara oposisi konstruktif dengan tidak menggunakan hoaks memang menjadi sangat penting, jadi oposisi sah-sah saja yang penting saling mendukung demi pencapaian terhadap target pembangunan demi kepentingan rakyat.
Maka disinilah peran media sebagai kontrol di antara koalisi dan oposisi dalam mengawal demokrasi yang konstruktif, harus jelas dan konkrit bersikap, artinya media boleh dan harus memberikan ruang bagi kubu oposisi dalam rangka menjalankan fungsi chek and balances sepanjang oposisi harus menyajikan sesuai data dan fakta apa ada nya dan bukan dibangun atas dasar hoax serta kemasan kebencian agar kondusifitas diruang media publik tetap terjaga dan jalannya program pembangunan tidak terhambat.
Media jug harus menjalankan tanggung jawab edukasinya melalui literasi dan mencegah berita-berita hoax yang disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang bisa saja juga dilakukan kubu oposisi. Untuk itu disisi lain media juga harus tegas tidak memberi ruang terhadap opini opini yang dibangunntanpa sumber yang jelas, media harus menjaga suasana kondusif dan persatuan di tengah masyarakat.
Sehingga masyarakat pun secara objektif akan dapat dan bisa menilai posisi oposisi , apakah konstruktif atau kontraproduktif sehingga peran masayarakat bisa scara optimal berkontribusi kepada pembangunan melalui peran edukasi dan literasi media secara cerdas dan bertanggung jawab disisi lain masyarakat juga pada akhirnya dapat memiliki referensi untuk memberikan reward dan funismhent pada kontestasi pollitik selanjutnya tanpa kegaduhan sehingga kehidupan demokrasipun akan berjalan lebih sehat dan konstruktif.