Otsus Memajukan Generasi Muda Papua
Oleh: Achmad Faisal
Otonomi khusus atau Otsus di Provinsi Papua dan Papua Barat telah memberi banyak manfaat terhadap kemajuan masyarakat Papua itu sendiri, khususnya kaum generasi muda yang berkat dana Otsus dapat mengayomi pendidikan tinggi, bukan hanya di dalam negeri tapi hingga keluar negeri.
Otsus telah berlangsung selama 20 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah telah mentransfer Rp138,65 triliun dana Otsus. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penggunaan dana Otsus pada 2019 di Papua untuk sektor pendidikan sejumlah 25,3 persen dari dana otsus yang diterima sebesar Rp8,67 triliun. Sedangkan di Papua Barat sebesar 27,1 persen dari anggaran otsus sejumlah Rp3,9 triliun.
Sementara itu, di sektor pendidikan ini, dana otsus dipergunakan untuk beasiswa pelajar dan mahasiswa asli Papua melalui Program Beasiswa Afirmasi Otonomi Khusus. Menurut catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, sejak 2009 hingga 2020 sebanyak 1.051 pelajar dan mahasiswa asli Papua lolos Program Beasiswa Afirmasi Otonomi Khusus. Dari jumlah itu, seribu lebih mahasiswa papua lulus universitas baik di dalam maupun luar negeri.
Pelajar dan mahasiswa Papua sendiri sangat antusias dengan program beasiswa tersebut. Saat ini, terdapat 1.236 mahasiswa asal Papua aktif kuliah di universitas dalam maupun luar negeri yang dibiayai dari dana Otonomi Khusus.
Sebelumnya pada September 2020, Pemprov Papua mengumumkan 112 dokter asli Papua lolos administrasi program Beasiswa Dokter Spesialis Afirmasi Otsus tahun 2020.
Dari 112 dokter asli Papua yang lulus itu sebagian besar bertugas di Kota Jayapura, Kabupaten Lanny Jaya, Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen, Mimika, Puncak, Boven Digoel, Nabire, Mamberamo Raya, Merauke, Intan Jaya, Sarmi, Pegunungan Bintang, Paniai, Dogiyai, Supiori, Jayawijaya, Kabupaten Teluk Bintuni serta Kota, dan Kabupaten Sorong.
Para dokter ini memilih program spesialis Obsterty dan Ginekologi, Ilmu Gizi Klinik, Neurologi, Penyakit dalam, patologi Klinik, Bedah Syaraf, Radiologi, Ilmu Kesehatan Anak. Terdapat pula Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Pulmonologi dan Respirasi (Spesialis Paru), Orthopedi dan Traumatologi, Ilmu Bedah Plastik dan Estetik, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Psikiatri, Anestesiologi, Bedah Saraf, Ilmu Penyakit Mata, Mikrobiologi Klinik, dan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Kabar terbaru di bulan ini, Mei 2021, Pemprov Papua mengirimkan 30 mahasiswa unggul orang asli Papua (OAP) untuk kuliah di Amerika Serikat. Mereka adalah penerima beasiswa otsus.
Nantinya para mahasiswa Papua ini akan kuliah di beberapa universitas ternama di AS, di antaranya The Ohio State University, Michigan State University, Western Michigan University, The University Of Kansas, Auburn University dan Louisiana State University.
Catatan Pemprov Papua ini menjelaskan secara langsung manfaat beasiswa otsus bagi OAP. Sebut saja Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI sekaligus CEO LSM Yayasan Kitong Bisa, Billy Mambrasar. Billy yang asli Papua menyebut program Otonomi Khusus (Otsus) Papua sangat penting bagi masyarakat asli Papua.
Menurut Billy, kebijakan otsus menjadikan generasi muda Papua bisa lebih terdidik. Dengan demikian memiliki peluang sukses atau cita-cita yang lebih tinggi.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo. Thomas mengatakan, mahasiswa Papua mendapatkan beasiswa belajar dari dana Otsus. Dengan biaya pendidikan dari otsus, anak OAP berhasil masuk anggota Polri dan TNI.
Direktur Institute Kalaway Muda Nanny Uswanas mengamini pernyataan Wakil Bupati Asmat. Ia mengakui dampak Otsus terhadap Tanah Papua di sektor pendidikan sudah banyak teman-teman Papua menjadi sarjana dan lainnya dengan beasiswa Otsus.
Bahkan menurut Nanny, dengan pendidikan yang disandang OAP, mereka tidak terpaku bekerja hanya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan pendidikan, anak OAP banyak yang menjadi wirausaha dan entrepreneur. Tentu semua ini sebagai dampak kebijakan dari Otsus yang sudah terbukti.
Tokoh Pemuda Papua Ali Kabiay menilai dana otsus dari Pemerintah Pusat untuk Papua selama ini berhasil. Ali menyebut otsus selama ini berjalan baik dan membangun SDM Papua di bidang pendidikan.
Saya berharap beasiswa dari dana otsus ini bisa terus dilanjutkan demi kesejahteraan Papua. Untuk pihak yang menggembar-gemborkan tidak setuju otsus sebaiknya abaikan saja. Kelompok itu sejatinya tidak memikirkan Papua, mereka hanya memikirkan kepentingan individu. Lebih baik melanjutkan ketimbang program otsus ini hilang.
)*Penulis adalah mantan jurnalis