Papua Siap Menyelenggarakan PON
Oleh : Rebecca Marian )*
Tanggal 20 Oktober 2021, pekan olahraga nasional ke-20 akan diselenggarakan di Papua. Acara yang ditunda setahun karena pandemi ini tetap disiapkan dengan baik, karena pemerintah daerah Papua berusaha jadi tuan rumah yang ramah dan profesional. Sejumlah arena olahraga disempurnakan, agar acara berlangsung dengan lancar.
Masyarakat Indonesia menanti PON XX dimulai, beberapa bulan lagi. Setelah tahun 2018 lalu mereka menikmati berbagai pertandingan olahraga di Asian Games, tahun 2021 mereka bisa puas menonton atlet-atlet Indonesia yang berlaga. Pemerintah daerah Papua bangga karena ditunjuk jadi tuan rumah PON, karena mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat.
Persiapan PON XX sudah 100%. Tempat pertandingan yang sudah siap di antaranya Stadion Lukas Enembe di Jayapura, GOR futsal di Mimika, dan Sirkuit Dominggus Mandacan di Manokwari. Ada pula GOR voli, GOR GIDI, GOR Trikora, GOR Cendrawasih, dan lapangan softball dan baseball. Untuk pertandingan renang maka disiapkan arena akuatic.
Stadion Lukas Enembe awalnya bernama Stadion Papua Bangkit. Namanya diganti karena untuk menghormati Gubernur Papua Lukas Enembe. Stadion sepakbola ini amat membanggakan karena merupakan tempat olahraga terbesar se-Indonesia timur. Daya tampungnya mencapai 40.000 penonton dan berstandar internasional, memenuhi peraturan FIFA. Sedangkan luasnya 71.697 meter persegi.
Selain stadion dan arena olahraga, pemerintah daerah Papua sudah punya Wisma Atlet yang berada di lapangan Mandala, Kota Jayapura. Wisma atlet dan kantor KONI Papua diresmikan oleh Lukas Enembe, Gubernur Papua, tanggal 24 Agustus 2020. Wisma atlet bisa menampung hingga 524 atlet.
Wisma atlet diklaim setara dengan hotel berbintang, dan gedungnya ada 7 lantai. Selain untuk tempat menginap, ada pula area dan peralatan latihan atlet. Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan bahwa pembangunan wisma atlet sekaligus kantor KONI dilakukan selama 9 tahun. Mulai sekarang atlet Papua bisa tinggal di gedung bintang 4 dan tidak setengah mati lagi.
Fasilitas di wisma atlet memang sangat penting. Karena pada PON XX, ada banyak atlet yang datang dari provinsi lain. Total kuota atlet 6.442 orang, yang berasal dari 37 cabang olahraga. Belum ditambah dengan pelatih dan tim official. Sehingga keberadaan wisma atlet sanagt dibutuhkan untuk penginapan mereka.
Cabang-cabang olahraga yang akan dipertandingkan antara lain akuatik, anggar, angkat besi, atletik, baseball, bermotor, dan billiar. Juga ada pertandingan bola basket, bola tangan, vol, bulutangkis, catur, cricket, dayung, gulat, hoki, judo, karate, kempo, layar, dan menembak. Selain itu, ada pula lomba muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby, dan lain-lain.
Keberhasilan penyelenggaraan PON XX sangat diutamakan, karena pemerintah daerah Papua ingin memberikan yang terbaik. Tak hanya bagi para atlet yang berlaga, namun juga kepada penonton. Baik yang akan melihat langsung di stadion, maupun yang melihat tayangannya di televisi / via streaming.
Pemerintah daerah Papua berusaha jadi tuan rumah yang baik, karena menjadi host PON adalah sebuah kehormatan. Ketika pekan olahraga diadakan di Bumi Cendrawasih, maka akan banyak sorotan mata ke Papua. Tak hanya dari WNI, namun juga dari penonton di luar negeri.
Mereka akan melihat betapa Papua sudah maju dengan berbagai fasilitas olahraga dan infrastruktur yang berstandar internasional. Bumi Cendrawasih sudah modern, dan tak lagi lekat dengan streotype keterbelakangan. Indonesia timur amat cantik dan amat layak untuk dikunjungi oleh turis.
PON XX di Papua adalah acara besar yang tak hanya penting bagi atlet dan pelatih, tapi juga pemerintah daerah. Kesuksesan PON adalah sebuah kewajiban. Karena menunjukkan bahwa pemda Papua siap menjadi tuan rumah yang baik dan bekerja secara profesional.
)* Penulis adalah mahasiswi Papua tinggal di Jakarta