Polemik Politik

Patuhi Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19

Oleh: Andri Hermawan (Blogger Kota Surabaya)

Ketidakdisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan merupakan salah satu tantangan terberat dalam mengatasi penularan Covid-19. Padahal, pemerintah tanpa henti mengingatkan kepada masyarakat agar konsisten menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).

Ketidakpatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan kerap menjadi pertimbangan pemerintah untuk memberlakukan pembatasan sosial. Hal itu justru mengakibatkan beragam masalah, terutama pada aspek sosial-ekonomi, seperti terkontraksinya pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Data BPS menyebutkan terdapat 17% warga atau sekitar 44,9 juta jiwa yang memiliki persepsi tidak mungkin terinfeksi Covid-19. Persepsi seperti itu tidak bisa dibiarkan karena akan menjadi potensi ancaman penularan dan menyulitkan penerapan protokol kesehatan. Hasil survei perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 pada 7-14 September 2020 yang dilakukan BPS, dapat memberi gambaran tentang belum optimalnya kedisiplinan sejumlah warga dalam menjalankan protokol kesehatan.

Terdapat sekitar 8,02% penduduk tidak memakai masker, sekitar 26,46% tidak menjaga jarak, dan sekitar 22,29% tidak mencuci tangan. Dari data itu bisa dilihat secara faktual bahwa penduduk belum optimal menjalankan protokol kesehatan. Seharusnya pesan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Data hasil survei perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19 itu barangkali dapat dijadikan masukan awal (pre-existing condition) untuk menggali informasi lebih detail guna menyukseskan pelaksanaan program perubahan perilaku. Hal ini bisa terwujud jika masyarakat saling mengingatkan termasuk memberikan informasi yang valid.

Sebagai penyalur informasi di tengah masyarakat, generasi milenial tentu diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mumpuni untuk mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Tokoh masyarakat dan tokoh agama juga memiliki kemampuan memperluas cakupan masyarakat yang diedukasi sehingga mempercepat pemahaman tentang protokol kesehatan. Selanjutnya, program pemerintah diharapakan dapat dijalankan dengan tertib hingga menjadi gerakan nasional.

Maka dari itu, sangat diharapkan kesadaran segenap elemen bangsa turut berpartisipasi dalam program perubahan perilaku agar kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan tetap terjaga. Selain itu, vaksinasi juga menjadi salah satu solusi telat dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Bayangkan jika seluruh masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan mendukung vaksinasi nasional, penularan Covid-19 dapat segera dihentikan. Maka dari itu, diharapkan seluruh komponen masyarakat sadar dan mau melaksanakannya, sehingga kehidupan bangsa Indonesia dapat kembali normal serta mampu meneruskan program pembangunan yang tersendat di masa pandemi ini.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih