Patuhi Protokol Kesehatan Saat Ibadah Ramadhan
Oleh : Dinindiya Putri )*
Puasa kita jalani lagi di tengah pandemi. Agar tidak terinfeksi virus covid-19, maka tetaplah mematuhi protokol kesehatan. Baik ketika beraktivitas di luar maupun saat salat tarawih di masjid. Menjaga protokol masih diwajibkan dan jangan sampai lengah sedikitpun, agar tidak kena corona.
Tahun 2021, umat muslim harus bersabar lagi karena menjalankan puasa di tengah pandemi, seperti tahun lalu. Bedanya, tahun ini mereka diperbolehkan untuk salat tarawih di masjid atau musala, dengan syarat harus berada di zona hijau atau jingga. Juga mematuhi protokol kesehatan, agar meminimalisir penularan corona. Jangan sampai ada klaster baru dari masjid.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa kita semua harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam seluruh aktivitas. Selain itu, seluruh umat muslim juga harus mematuhi protokol kesehatan saat beribadah di masjid. Dalam artian, jangan sampai lupa memakai masker saat akan berangkat untuk salat maghrib berjamaah atau tarawih.
Sudah banyak sekali masjid yang mematuhi anjuran wapres untuk disiplin dalam protokol kesehatan. Pertama, seluruh jamaah harus pakai masker, dan ketika ada yang tak mengenakannya akan dilarang masuk. Kedua, ada wadah cuci tangan di bagian luar (terpisah dari tempat wudhu) dan juga disediakan sabun antiseptik. Juga ada botol hand sanitizer yang bisa disemprot secara gratis.
Selain itu, tiap jamaah harus membawa sajadah sendiri, karena dikhawatirkan jika join sajadah berdua atau hanya mengandalkan karpet yang tersedia, akan terkena droplet yang mengandung virus covid-19. Sajadah harus dalam keadaan bersih dan higienis (jika perlu disemprot dengan cairan antiseptik sebelum digunakan).
Protokol kesehatan yang paling penting dilaksanakan di masjid adalah menjaga jarak. Pengaturan sajadah milik jamah tidak boleh berdempetan seperti sebelum pandemi, melainkan diberi jarak 1 meter. Hal ini diperbolehkan dan tidak mengurangi pahala, karena alasan pandemi. Terakhir, antar jamaah tidak boleh bersalaman seperti biasa, untuk menghindari kontak fisik.
Penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat. Karena kita ingin meraih pahala dengan salat tarawih di masjid, mumpung bulan puasa. Dengan syarat, semua harus menaati aturan dan jangan sampai ada yang lolos tidak memakai masker. Salat dengan mengenakan masker masih tetap sah dan tidak membatalkan ibadah tersebut.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas menyatakan bahwa menjaga protokol kesehatan mengajarkan kita untuk disiplin. Hal ini sesuai dengan spirit Ramadhan. Dalam artian, saat bulan puasa, umat muslim wajib disiplin dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum setelah subuh hingga maghrib. Dengan mematuhi protokol kesehatan, maka kita terbiasa disiplin dan akhirnya menjalankan puasa dengan mudah.
Yaqut menambahkan, kedisiplinan dalam menjaga protokol kesehatan juga menjadi ikhtiar untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Dalam artian, kita wajib untuk berusaha sebelum benar-benar pasrah. Usaha yang dimaksudkan adalah mencegah terjadinya penyakit, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Faktanya, ada sebagian pasien corona yang tidak selamat saat menjalani pengobatan, karena punya komorbid.
Pencegahan corona juga bisa dilakukan dengan vaksinasi. Semua orang wajib mendapatkan injeksi vaksin agar memiliki kekebalan tubuh terhadap corona. Umat muslim jangan khawatir karena vaksinnya halal dan dijamin oleh MUI. Sehingga mereka tidak ragu lagi saat mendapatkan suntikan.
Mematuhi protokol kesehatan merupakan kewajiban agar kita tidak terkena corona. Begitu juga saat ramadhan. Saat akan berangkat salat berjamaah di masjid, harus mematuhi protokol dengan memakai masker yang bersih, membawa sajadah sendiri, dan sudah berwudhu dari rumah. Dengan menaati protokol, maka kita bisa beribadah dengan tenang dan mendapatkan pahala.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini