Pembangunan Berdampak Positif bagi Warga Papua
Oleh : Rebecca Marian )*
Papua sedang menggeliat dan diadakan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Adanya proyek-proyek ini tentu demi kemajuan Papua. Rakyat di bumi cendrawasih juga merasakan manfaat dari pembangunan daerahnya, karena transportasi makin dimudahkan dan efeknya harga barang pokok jadi turun.
Jembatan merah Hamadi-Holtekam berdiri gagah di atas teluk dan menghubungkan antara Jayapura dengan Skouw, daerah dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Tempat itu selain jadi sarana transportasi juga jadi tujuan wisata karena keindahannya. Jembatan ini adalah salah proyek untuk memajukan Papua yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi memang sangat memperhatikan Papua dan merencanakan pembangunan hingga 2024. Semua proyek di sana dilakukan agar tak ada ketimpangan infrastruktur di seluruh Indonesia. Pembangunan harus merata, antara wilayah barat dan timur. Bahkan beliau datang ke Nduga, sebuah daerah terpencil di Baliem, untuk melihat langsung keadaan di sana.
Azas keadilan sangat diperhatikan, kemajuan tak hanya di Jawa tapi juga Papua. Oleh karena itu, diadakan berbagai proyek, misalnya jalan Trans-Papua. Jalan yang membentang antara Jayapura sampai Wamena dan panjangnya 575 kilometer. Presiden mengecek sendiri kualitas jalannya dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah ada jalan Trans-Papua, seorang penduduk Kampung Walarek senang karena ia bisa pergi ke daerah Elelim, Kabupaten Yalimo, hanya sehari semalam. Padahal ditempuh dengan jalan kaki. Sedangkan dulu sebelum ada jalan tersebut, ia harus menempuh perjalanan hingga sebulan. Efisiensi waktu ini membuat seluruh masyarakat Papua gembira.
Setelah ada jalan Trans-Papua, maka harga semen bisa turun hingga 50% dari bandrol awal. Karena dulu untuk mengangkut semen dan barang lain harus lewat udara (dengan pesawat terbang), karena jalanan terjal dan susah dilewati truk. Namun sekarang semua kendaraan pengangkut bisa lewat jalan Trans-Papua. Masyarakat senang karena bisa berhemat.
Kemajuan di bumi cendrawasih dinikmati oleh semua warganya. Bahkan seorang mantan aktivis OPM yang telah bertobat, John Norotouw, mengungkapkan bahwa sekarang Papua nyatanya sejahtera bersama indonesia. Juga dibuktikan dengan pemerintah yang mempercayakan uang banyak untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat di sana.
Kegembiraan masyarakat Papua tentu membuat semua orang ikut senang. Mereka bisa hidup maju dengan banyaknya infrastruktur baru dan menikmati fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Dengan adanya banyak proyek, maka diharap angka kemiskinan di Papua bisa menurun drastis sehingga tidak ada lagi ketimpangan ekonomi di sana.
Pemerintah tak hanya membuat infrastruktur untuk memajukan rakyat Papua, tapi juga mencanangkan program BBM Satu Harga. Proyek yang didukung oleh BUMN ini membuat harga bensin turun drastis. Dari yang awalnya 50.000 bahkan hingga 100.000 rupiah per liter saat langka, sekarang hanya boleh dijual 10.000 rupiah per liter.
Terobosan ini membuat masyarakat bahagia karena tidak lagi mengeluarkan banyak uang. Otomatis harga barang turun, karena ongkos transportasi juga turun. Terlebih, harga BBM di pegunungan maupun dataran Papua, harganya sama. Bupati puncak, Papua, Willem Wandik, bahkan memeluk dan berterimakasih kepada Mentri Perhubungan Budi Karya atas program ini.
Program dan proyek yang ada di Papua memang ditujukan agar masyarakatnya maju sehingga tidak lagi memiliki image sebagai daerah terpencil. Jika infrastruktur Papua bagus, maka akan banyak wisatawan asing yang traveling ke sana dan menambah devisa. Di bumi cendrawasih ada Raja Ampat, Danau Sentani, Taman Nasional Teluk Cendrawasih, dll.
Masyarakat Papua senang karena daerahnya makin maju berkat adanya infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah. Mereka gembira karena harga BMM turun drastis dan merasa diperhatikan oleh pemerintah. Kemajuan yang ada di Papua diharap bisa menurunkan angka kemiskinan di daerah timur Indonesia.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta