Pembangunan di Papua Tidak Boleh Terhambat Akibat Aksi Teror KKB
Ketua MPR for Papua Yorrys Raweyai menegaskan, pembangunan di Papua tidak boleh terhambat dengan aksi-aksi teror termasuk yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Yorrys menduga, aksi KKB merupakan upaya memecah belah masyarakat dan menghambat proses pembangunan yang sedang berjalan.
“Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat Papua dalam membangun Papua melalui Otsus Jilid II, Egianus Kogoya dan Anggotanya, memperkeruh tatanan baru yang hendak dibangun bersama-sama, pembagunan tidak boleh terhambat dengan aksi teror tersebut,” kata Yorrys di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7).
Yorrys menyampaikan, pemerintah dan aparat penegak hukum menindak tegas dan memberantas KKB sampai ke akar-akarnya. Hal ini penting dilakukan dalam rangka menjaga situasi kondusif di Tanah Papua, serta menjamin agar akselerasi perubahan melalui serangkaian kebijakan sebagai turunan Otsus Jilid II dapat berlangsung dengan baik.
“Pemerintah melalui aparat yang berwenang harus mengambil langkah-langkah terukur dan terencana yang mampu mengembalikan kepercayaan publik Papua dan menjamin tatanan kehidupan yang aman dan kondusif dalam merespons teror demi teror yang dilakukan oleh KKB,” ucap Ketua Komite II DPD RI ini.
Yorrys menduga, KKB sedang berupaya memecah-belah kehidupan masyarakat yang berangsur harmonis di Papua. KKB sedang berupaya menghancurkan sinergi sosial-kemasyarakatan antara masyarakat umum dan orang asli Papua atau OAP.
Menurut dia, tujuan utama aksi KKB tersebut adalah untuk menciptakan suasana kebencian dan permusuhan antara sesama anak bangsa. Hal tersebut menjadi bagian dari perlawanan dan penolakan atas berbagai kebijakan positif pemerintah yang sejatinya mulai berdampak baik bagi masyarakat Papua.
“Saya menduga, aksi-aksi KKB sedang memecah-belah persatuan dan kesatuan masyarakat Papua dalam bingkai NKRI. Tanpa tindakan tegas dari pemerintah, sinergi sosial-kemasyarakatan yang terjalin selama ini akan menyusut dan boleh jadi berubah menjadi kebencian dan permusuhan antara sesama warga,” jelas Yorrys.
Anggota DPD RI dari dapil Papua ini mengungkapkan, diduga kuat aksi-aksi KKB akhir-akhir ini terfokus pada wilayah-wilayah konflik di Papua. Menurutnya, KKB tidak hanya menyasar orang asli Papua (OAP), tapi juga masyarakat umum yang selama ini mencari nafkah sebagai pekerja maupun sebagai pemukim dengan berbagai mata pencaharian lainnya.
“Ada kesan, KKB sedang melancarkan teror dengan menyasar para penduduk yang bukan hanya OAP, tapi juga masyarakat umum, termasuk masyarakat pendatang yang sedang bermukim dan mencari nafkah di Papua. Ini tentu meresahkan,” pungkas Yorrys.