Pembangunan IKN Bantu Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta – Ibu kota Indonesia akan dipindah ke Kalimantan dan pemindahan ini adalah hal yang positif, karena akan menyerap tenaga kerja produktif dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan tertolong karena dunia bisnis dan ekonomi makin dinamis, berkat kepindahan IKN ke Kalimantan Timur.
Saat ibu kota Indonesia mau dipindah dari DKI Jakarta ke Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, maka banyak yang takjub. Pasalnya, pemindahan ibu kota adalah hal yang sangat baru di Indonesia. Sehingga ada saja pihak yang terkejut lalu berpikir yang tidak-tidak.
Padahal dulu di era Bung Karno, sudah ada wacana pemindahan ibu kota, tujuannya agar berada di tengah-tengah Indonesia. Bedanya, dulu ibu kota diusulkan akan dipindah ke Palangkaraya. Meski hal ini belum terwujud, tetapi ide Bung Karno sangat realistis.
Pemindahan ibu kota rencananya dilaksanakan tahun 2024 dan sudah pasti membawa hal positif, terutama di bidang ekonomi. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ricky Perdana Gozali menyatakan, berbagai proyek fisik di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini, termasuk dari sisi investasi.
Kinerja investasi Kaltim triwulan IV 2022 tercatat tumbuh sebesar 8,32 persen, lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,90 persen. Pertumbuhan signifikan tersebut terjadi seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur IKN.
Ricky Perdana melanjutkan, seiring dengan terus berlanjutnya proyek di IKN saat ini hingga ke depan, maka ia memperkirakan perekonomian triwulan I-2023 Kaltim masih akan tumbuh positif, meski sedikit melambat ketimbang triwulan IV 2022. Perkiraan ini didorong oleh berbagai hal, antara lain tingginya curah hujan di awal tahun dan adanya pola musiman produksi batu bara yang cenderung lebih sedikit di triwulan pertama.
Pembangunan infrastruktur akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Ketika banyak jalan yang dibangun maka akan melancarkan mobilitas warga dan mereka bisa sampai ke tempat kerja dengan cepat. Selain itu, jalan yang bagus juga mempermudah perdagangan, karena pengiriman barang akan lebih lancar.
Warga Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara bangga akan pembangunan infrastruktur di wilayahnya yang terjadi dengan cepat dan rapi. Mereka sejak lama ingin ada jalan raya yang representatif untuk memudahkan mobilitas.
Pembangunan juga memicu pertumbuhan ekonomi karena para pekerja proyek akan membutuhkan makan, akomodasi, transportasi dan lain sebagainya. Dengan begitu penduduk lokal akan menyediakannya dan perekonomian mereka makin baik, berkat pembangunan IKN Nusantara.
Sementara Abdul Somad Al-Banjari alias Amad Baday, Ketua DPP Laung Kuning Banjar Seluruh Indonesia, mengatakan pindahnya IKN ke Kalimantan Timur adalah sebuah berkah untuk orang-orang Kalimantan karena akan memajukan baik dari segi perekonomian maupun peradaban di Bumi Kalimantan.
Dampak positif yang sudah dirasakan adalah meningkatnya Perekonomian di Kota Balikpapan dari perhotelan, UMKM dan perdagangan lainnya. Laung Kuning Banjar mendukung pembangunan IKN Nusantara dan siap berkolaborasi dengan TNI-Polri untuk mengawal dan mengamankan pembangunan IKN. Berharap adat dan budaya Banjar dapat dilestarikan seiring kemajuan pembangunan IKN Nusantara.
Pembangunan ibu kota negara baru menjadi salah satu strategi pemulihan ekonomi Indonesia. Juga akan menyerap tenaga kerja yang besar. Saat pembangunan di tahun pertama, akan menyerap 100.000 pekerja. Sedangkan prediksi BPS, pemindahan ibu kota negara akan menyerap sekitar jutaan pekerja. Hal ini sangat bagus karena di masa pandemi, banyak pengangguran berserakan.
Ketika ada lowongan di Kalimantan maka akan sangat bagus, karena para pelamar akan berbondong-bondong ke sana. Jika jumlah pekerja asli Kalimantan masih kurang, maka bisan ditambah pegawai dari daerah lain. Sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran tak hanya di Kalimantan, tetapi juga di Nusa Tenggara Timur, Jawa, Sumatera, dan lainnya.
Jumlah pekerja yang dibutuhkan bukan hanya sopir dan buruh kasar, tetapi juga di sektor lain seperti ahli planologi, arsitek, perancang proyek, desainer interior, dll. Sehingga akan makin banyak putra daerah yang berprestasi dan ditarik untuk menangani proyek pemindahan ibu kota negara dan berkarya demi Indonesia.
Sudah jelas bahwa proyek pemindahan ibu kota negara akan berdampak positif, karena bisa mengurangi pengangguran di Indonesia. Sehingga satu masalah akan terpecahkan, yakni ancaman kemiskinan. Karena faktanya, banyak pengangguran baru akibat efek pandemi, dan ketika mereka bisa bekerja lagi.
Problem pengangguran yang meningkat ini amat serius karena bisa merembet ke yang lain, misalnya di bidang psikologis, sosial dan kriminalitas. Jika ada orang terlalu lama menganggur maka ia akan stress dan berpotensi untuk depresi. Sungguh sebuah kerugian jika ada putra bangsa yang potensial tetapi berakhir di ranjang Rumah Sakit Jiwa.
Masalah kriminalitas saat pandemi juga tak bisa dianggap remeh. Ketika banyak yang menganggur maka bisa ada yang terkena godaan setan, dan menjambret dengan alasan demi membeli beras. Sehingga proyek pemindahan ibu kota dipastikan bisa menghindari hal-hal negatif seperti itu. Pembangunan IKN Nusantara akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia karena dipicu oleh bagusnya infrastruktur. Dengan mulusnya jalan raya beraspal maka mobilitas warga di Kalimantan Timur akan makin lancar. Mereka yang berdagang akan merasakan dampak positif karena pengiriman barang-barang juga makin cepat, berkat infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah.