Pembangunan IKN Membawa Dampak Positif Bagi Investasi Indonesia
Oleh: Farhan Al-Farisi)*
Indonesia, negara yang siap untuk pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sedang menyaksikan lonjakan peluang investasi seiring dengan berkembangnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur telah memunculkan optimisme dan efek positif yang nyata dalam lanskap investasi, dengan hasil yang terlihat jelas dalam aktivitas ekonomi yang berkembang di provinsi tersebut.
Diketahui, Presiden Jokowi melakukan rangkaian groundbreaking proyek IKN di Kalimantan Timur pada Rabu (17/1). Terdapat setidaknya 10 proyek yang akan dimulai pembangunannya dan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu proyek BUMN, Pihak Swasta, dan untuk kantor Lembaga Negara. Realisasi proyek di IKN memang terus dilaksanakan, salah satunya dalam rangka mempersiapkan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.
Presiden Jokowi sendiri optimis perayaan HUT RI ke-79 nantinya dapat digelar di IKN. Optimisme tersebut datang seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur di IKN yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kepala Negara juga memastikan pembangunan IKN akan tetap masif dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, pada Februari 2024, akan dilakukan groundbreaking 8 – 10 proyek di IKN.
Pemindahan IKN diketahui telah membawa dampak positif signifikan terhadap investasi nasional. Salah satu dampak tersebut adalah peningkatan perekonomian nasional sebesar +0,1%. Hal ini terjadi karena adanya optimalisasi sumber daya potensial yang sebelumnya belum dimanfaatkan di lokasi baru di Luar Jawa. Pemindahan ibu kota memberikan peluang bagi pengembangan berbagai sektor ekonomi yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Sementara itu, Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mencatat peningkatan investasi yang signifikan selama kuartal pertama tahun 2023, menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,03% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Capaian investasi untuk periode ini mencapai 23,91% yang mengesankan.
Pemprov Kaltim menetapkan target sebesar 64,5 triliun rupiah untuk investasi pada tahun 2023, kuartal pertama menghasilkan realisasi sebesar 15,42 triliun rupiah. Ini termasuk kontribusi yang signifikan sebesar 11,36 triliun Rupiah dari investasi langsung dalam negeri (PMDN), melibatkan 3.573 proyek di berbagai kabupaten. Investasi langsung asing (PMA) mencapai 274,45 juta dolar Amerika Serikat atau senilai 4,06 triliun rupiah, tersebar di 448 proyek di seluruh Kalimantan Timur.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, Riawati menekankan peningkatan target investasi untuk 2023, terutama di sektor pertambangan yang tetap mendominasi, berkontribusi sebesar 42,21% untuk PMDN dan 21,5% untuk PMA.
Riawati juga menegaskan bahwa meskipun masih bergantung pada sektor pertambangan, pemerintah sangat menyadari perlunya upaya bersama untuk mencapai target investasi yang ditingkatkan.
Ketua Kadin Kaltim, Dayang Donna Faroek menyatakan dukungan berkelanjutan dari Kadin dan pemerintah provinsi untuk para investor yang berminat di Kalimantan Timur. Dayang juga meminta dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai. Menurutnya, infrastruktur merupakan bagian penting yang harus disinkronkan antara pusat dan daerah untuk mewujudkan investasi yang sukses.
Pemindahan ibu kota juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar kelompok pendapatan. Dengan memindahkan pusat pemerintahan ke provinsi alternatif, perekonomian menjadi lebih terdiversifikasi ke sektor-sektor yang lebih padat. Diversifikasi ini diharapkan dapat membantu menurunkan kesenjangan pendapatan, baik secara regional maupun nasional. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga membawa manfaat sosial yang signifikan.
Meskipun ada potensi tekanan inflasi sebesar 0,3% basis poin akibat pemindahan ibu kota, dampak ini diprediksi minimal terjadi jika provinsi yang dipilih memiliki infrastruktur yang baik dan sektor produksi yang beragam. Kesiapan infrastruktur yang lebih baik dapat mengatasi tekanan inflasi yang mungkin timbul, sementara sektor produksi yang beragam akan membantu mengurangi dampak negatifnya.
Pemindahan IKN juga akan memberikan dorongan signifikan terhadap perdagangan antar wilayah di Indonesia. Lebih dari 50% wilayah Indonesia diharapkan akan mengalami peningkatan arus perdagangan, terutama di dalam provinsi tempat ibu kota baru berada. Peningkatan konektivitas antar provinsi yang baik akan menjadi kunci untuk merangsang pertumbuhan perdagangan dan meningkatkan integrasi ekonomi antar wilayah.
Lanskap investasi yang berkembang di Kalimantan Timur dan menyebar ke daerah-daerah lainnya akibat didorong oleh inisiatif IKN, mencerminkan komitmen negara terhadap kemajuan dan pembangunan Indonesia-sentris. Dengan IKN aktif mendiversifikasi kegiatan ekonomi dan meningkatkan upaya menarik investor, efek positifnya tidak hanya dirasakan secara lokal tetapi juga terasa di seluruh Indonesia. Komitmen dari pemerintah dan pemangku kepentingan swasta, dikombinasikan dengan perencanaan strategis dan pengembangan infrastruktur, menempatkan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan.
Selain itu, sektor non-tradisional, khususnya sektor jasa, diharapkan akan mengalami peningkatan output, memberikan kontribusi tambahan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Sebagai hasilnya, Pembangunan IKN diharapkan tidak hanya menjadi langkah strategis dalam hal administratif, tetapi juga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia.
)* Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UMM) Malang