Pembangunan Infrastruktur Era Presiden Jokowi Pacu Stabilitas Ekonomi di Tengah Tekanan Global
Jakarta – Selama satu dekade terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah meninggalkan warisan besar di bidang infrastruktur. Sejak memulai jabatannya pada 2014, Presiden Jokowi fokus pada pembangunan infrastruktur sebagai fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang masif ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Telisa Aulia Falianty, mengapresiasi peran infrastruktur dalam pembangunan ekonomi. Menurutnya, infrastruktur memiliki efek berganda ( multiplier effect ) yang sangat besar, terutama karena proyek-proyek strategis nasional (PSN) banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu, pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur, seperti industri semen dan transportasi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Telisa juga menekankan bahwa infrastruktur tidak hanya mencakup pembangunan fisik, tetapi juga pengembangan teknologi, seperti percepatan jaringan internet dari 4G ke 5G di era Presiden Jokowi. “Dengan kemajuan ini, komunikasi dan produktivitas masyarakat semakin meningkat, dan ekonomi digital berkembang pesat, membantu pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Telisa menyatakan bahwa Presiden Jokowi layak mendapatkan gelar “Bapak Infrastruktur Indonesia” karena meninggalkan warisan yang luar biasa. Bahkan di tengah tekanan ekonomi global dan pandemi COVID-19, ekonomi Indonesia tetap tumbuh sekitar 5 persen, sebagian besar berkat infrastruktur yang mendukung stabilitas ekonomi dan pemulihan yang cepat.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, juga memberikan apresiasi atas pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi, terutama terkait konektivitas dan mobilitas, seperti bandara, pelabuhan, jalur kereta api, serta proyek kedaulatan pangan dengan pembangunan bendungan dan irigasi. Ia menyoroti dampak besar dari proyek PSN dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah menciptakan 122 ribu lapangan kerja baru dan mendukung pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa.
Selain itu, Susiwijono menegaskan bahwa infrastruktur yang dibangun dalam 10 tahun terakhir akan terus berlanjut. Pemerintah masih mengalokasikan anggaran yang besar untuk melanjutkan proyek-proyek infrastruktur, dengan fokus pada layanan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan energi. “Pemerintah yakin bahwa melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen,” jelasnya.
Dengan keberlanjutan proyek infrastruktur ini, diharapkan Indonesia terus bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di seluruh wilayah. Keberhasilan Presiden Jokowi dalam memajukan infrastruktur telah memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan pembangunan Indonesia.