Pembangunan Jalan Trans Papua Akan Ciptakan Pemerataan Ekonomi Rakyat
Keterbatasan akses menuju beberapa wilayah di daerah Papua menjadi salah satu permasalahan serius yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Selama ini, distribusi bahan-bahan pokok hanya bisa dikirim melalui transportasi udara. Hal ini membuat harga barang menjadi cenderung lebih mahal. Jika jalur darat terbuka, maka masyarakat dapat meminimalisir biaya logistik yang dikeluarkan.
Pembangunan infrastruktur jalan baru menjadi pilihan agar meningkatkan mobilitas. Visi meratakan kesejahteraan wilayah akhirnya menemukan titik terang. Megaproyek Jalan Trans Papua merupakan solusi yang layak untuk memudahkan pendistribusian aktivitas ekonomi sebagai akses konektivitas karena jalan tersebut menghubungkan dua provinsi sekaligus kota, distrik, dan daerah yang terisolasi di Papua.
Jalan lintas ini membentang dari wilayah Adat Domberai, Provinsi Papua Barat hingga Bumi Anim Ha, Provinsi Papua. Kota serta kabupaten yang memiliki beragam potensi ekonomi dapat melangsungkan kegiatannya dengan lancar. Misalnya, Jayapura yang sekarang dapat menjalin kerjasama untuk menjadi pemasok utama hasil sektor perikanan ke daerah pegunungan.
Hal tersebut menandakan bahwa Trans Papua membuka pintu perniagaan antar wilayah yang semula tidak terjadi. Setelah jalan ini terhubung, hanya dibutuhkan satu hari satu malam dengan berjalan kaki dari Jayapura menuju Yalimo (Katharina,2018). Perjalanan tersebut dahulu membutuhkan waktu sebulan lamanya. Kehadiran Trans Papua secara ekonomi bernilai tinggi karena bisa memangkas waktu distribusi barang, sehingga harga bahan pokok menjadi lebih terjangkau (Jimmy, 2020). Dampak positif pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat.
Trans Papua juga menciptakan akses wilayah hutan belantara sebagai pengembangan konsep membuka daerah yang terisolasi. Kawasan baru akan dibangun di wilayah Kamika, Distrik Benawa di mana daerah itu bisa dijadikan tempat istirahat bagi kendaraan yang melintas dari Jayapura menuju Wamena.
Keuntungan berikutnya adalah jalan lintas ini terhubung langsung dengan Pelabuhan Arar. Pelabuhan Arar terdiri dari tiga pelabuhan, yaitu pelabuhan barang, penumpang, dan bahan bangunan. Pendistribusian kebutuhan dapat langsung tersalurkan ke berbagai daerah. Adapun potensi lainnya, yaitu kelapa sawit, pertanian, dan minyak (Achmad, 2017). Karena pelabuhan berada di kawasan ekonomi khusus Sorong, maka berbagai sektor perekonomian terpasok melalui jalur ini. Sepanjang Jalan Trans Papua memiliki kontribusi dalam kegiatan distribusi barang. Selain itu, kondisi wilayah sekarang makin diramaikan dengan aktivitas perdagangan.
Dengan demikian, seluruh rangkaian pembangunan infrastruktur Jalan Trans Papua mampu memberi pengaruh bagi kemaslahatan warga. Dampak positif yang diberikan yaitu dapat meratakan ekonomi karena terbukanya akses menuju seluruh wilayah.