Pembentukan DOB Murni Keinginan Masyarakat Papua
Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah murni aspirasi dan keinginan rakyat Papua, karena mereka ingin agar kehidupannya lebih sejahtera. Dengan adanya provinsi baru maka akan dibangun berbagai fasilitas dalam rangka mensejahterakan rakyat Papua.
Papua adalah wilayah yang sangat luas dan merupakan pulau terbesar di Indonesia. Daerah Papua yang membentang sepanjang lebih dari 400.000 KM2, terlalu lebar jika hanya ada 2 provinsi. Oleh karena itu ketika Presiden Jokowi meresmikan 3 provinsi baru, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah, amat didukung masyarakat karena akan memudahkan rentang kendali pemerintah daerah.
Jika ada provinsi baru maka masyarakat bersorak gembira, karena mereka yang memintanya sendiri ke pemerintah. Para tahun 2019 sejumlah warga Papua beraudensi dengan Presiden Jokowi dan meminta agar ada provinsi baru, supaya hidup mereka lebih sejahtera. Permintaan tersebut dikabulkan tahun 2022 dan hasilnya memuaskan karena 3 provinsi baru diplot berdasarkan budaya dan adat di Papua.
Anggota DPR RI Yan Permenas menyatakan masyarakat Papua mendukung DOB. Penduduk di berbagai wilayah adat mendukung penuh adanya pemekaran wilayah. Majelis rakyat Papua (MRP) juga setuju akan adanya provinsi-provinsi baru di Bumi Cendrawasih. Dalam artian, seluruh warga Papua setuju akan DOB baru dan memang mereka yang menginginkannya sejak lama.
Masyarakat meminta penambahan DOB agar hidup mereka lebih sejahtera. Pertama, saat ada provinsi baru maka akan dibangun infrastruktur baru juga. Dengan jalan yang baru tersebut maka perjalanan masyarakat akan lancar, sehingga berdampak positif ke bidang perekonomian. Penyebabnya karena arus pengiriman barang dagangan juga ikut lancar, dan diharap bisa menurunkan harga barang-barang di Papua.
Kemudian, saat ada 3 provinsi baru maka juga akan dibangun pasar induk baru. Keberadaan pasar sangat penting karena menjadi pusat ekonomi masyarakat. Meski saat ini sudah ada marketplace tetapi sebagian warga lebih suka belanja langsung karena bisa memegang barangnya dan menawar ke pedagangnya. Pasar akan menampung para pedagang dan kegiatan ekonomi masyarakat berjalan makin semarak.
Para pedagang di pasar yang berupa kaum hawa atau yang disebut dengan panggilan ‘mama’ juga diuntungkan berkat penambahan DOB. Pasalnya, saat ada pemerintah provinsi yang baru maka anggarannya juga baru. Sebagian anggaran tersebut dirupakan bantuan ke para mama, berupa tambahan modal usaha (uang tunai), mesin untuk bekerja (mesin parut dan mesin lain), meja untuk berjualan, dll.
Dengan bantuan dari pemerintah provinsi maka para mama akan lebih semangat berjualan. Mereka memutar otak agar dagangannya laku dan hasilnya untuk membantu suami mencari nafkah. Akibatnya, kehidupan warga Papua akan lebih baik karena penghasilan tiap keluarga bertambah.
Saat ada provinsi-provinsi baru maka otomatis dibuat berbagai bangunan, termasuk gedung sekolah. Dengan adanya sekolah-sekolah baru maka anak-anak Papua bisa sekolah sampai jenjang SMA. Mereka bisa belajar dengan tenang karena mendapatkan beasiswa otsus (otonomi khusus) yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Melalui bidang pendidikan maka akan memperbaiki juga bidang perekonomian. Penyebabnya karena anak-anak Papua bisa sekolah sampai SMA lalu melamar kerja, dan mendapatkan penghasilan sendiri. Mereka bisa memperbaiki nasib dengan bekerja keras saat jadi pegawai, atau merintis usaha sendiri.
Pemerintah juga memfasilitasi para pemuda Papua dengan meresmikan Papua Youth Creativity Hub. Dengan wadah ini maka anak-anak muda Papua diajak untuk terus berkreasi dan membuat bisnis di bidang start up maupun seni kriya. Pemerintah mendukung warga Papua agar lebih maju dan memberikan pendampingan bisnis. Mereka didorong untuk mandiri dan jadi wirausaha muda yang maju, serta mensejahterakan keluarganya.
Dengan pendampingan bisnis maka para pemuda Papua paham bagaimana strategi berbisnis, apalagi membuat usaha di era digital. Mereka belajar cara internet marketing dan memasarkan produk-produknya. Pemerintah provinsi turut mendukung langkah pemerintah pusat dengan memberi tempat yang nyaman dan mentor yang representatif. Para staff di pemerintah daerah juga membantu untuk mengumpulkan data pengusaha muda di Papua.
Pemekaran wilayah membawa banyak dampak positif bagi warga Papua, dan memang mereka yang menginginkannya sejak lama. Jika ada yang tidak setuju akan DOB maka kapabilitasnya sebagai masyarakat di Bumi Cendrawasih dipertanyakan. Mayoritas warga mendukung DOB dan jangan terprovokasi oleh oknum yang tidak suka akan pemekaran wilayah.
Pembentukan DOB Papua adalah cara pemerintah untuk memudahkan kehidupan warga. Jika ada provinsi baru maka ada berbagai fasilitas baru, seperti jalan raya beraspal dan pasar induk. Akan ada gedung sekolah baru dan anak-anak Papua bisa menyelesaikan studi hingga SMA. Mereka lalu melamar kerja atau berwirausaha, dan mewujudkan keinginan keluarganya untuk jadi lebih sejahtera.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah murni aspirasi dan keinginan rakyat Papua, karena mereka ingin agar kehidupannya lebih sejahtera. Dengan adanya provinsi baru maka akan dibangun berbagai fasilitas dalam rangka mensejahterakan rakyat Papua.
Papua adalah wilayah yang sangat luas dan merupakan pulau terbesar di Indonesia. Daerah Papua yang membentang sepanjang lebih dari 400.000 KM2, terlalu lebar jika hanya ada 2 provinsi. Oleh karena itu ketika Presiden Jokowi meresmikan 3 provinsi baru, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah, amat didukung masyarakat karena akan memudahkan rentang kendali pemerintah daerah.
Jika ada provinsi baru maka masyarakat bersorak gembira, karena mereka yang memintanya sendiri ke pemerintah. Para tahun 2019 sejumlah warga Papua beraudensi dengan Presiden Jokowi dan meminta agar ada provinsi baru, supaya hidup mereka lebih sejahtera. Permintaan tersebut dikabulkan tahun 2022 dan hasilnya memuaskan karena 3 provinsi baru diplot berdasarkan budaya dan adat di Papua.
Anggota DPR RI Yan Permenas menyatakan masyarakat Papua mendukung DOB. Penduduk di berbagai wilayah adat mendukung penuh adanya pemekaran wilayah. Majelis rakyat Papua (MRP) juga setuju akan adanya provinsi-provinsi baru di Bumi Cendrawasih. Dalam artian, seluruh warga Papua setuju akan DOB baru dan memang mereka yang menginginkannya sejak lama.
Masyarakat meminta penambahan DOB agar hidup mereka lebih sejahtera. Pertama, saat ada provinsi baru maka akan dibangun infrastruktur baru juga. Dengan jalan yang baru tersebut maka perjalanan masyarakat akan lancar, sehingga berdampak positif ke bidang perekonomian. Penyebabnya karena arus pengiriman barang dagangan juga ikut lancar, dan diharap bisa menurunkan harga barang-barang di Papua.
Kemudian, saat ada 3 provinsi baru maka juga akan dibangun pasar induk baru. Keberadaan pasar sangat penting karena menjadi pusat ekonomi masyarakat. Meski saat ini sudah ada marketplace tetapi sebagian warga lebih suka belanja langsung karena bisa memegang barangnya dan menawar ke pedagangnya. Pasar akan menampung para pedagang dan kegiatan ekonomi masyarakat berjalan makin semarak.
Para pedagang di pasar yang berupa kaum hawa atau yang disebut dengan panggilan ‘mama’ juga diuntungkan berkat penambahan DOB. Pasalnya, saat ada pemerintah provinsi yang baru maka anggarannya juga baru. Sebagian anggaran tersebut dirupakan bantuan ke para mama, berupa tambahan modal usaha (uang tunai), mesin untuk bekerja (mesin parut dan mesin lain), meja untuk berjualan, dll.
Dengan bantuan dari pemerintah provinsi maka para mama akan lebih semangat berjualan. Mereka memutar otak agar dagangannya laku dan hasilnya untuk membantu suami mencari nafkah. Akibatnya, kehidupan warga Papua akan lebih baik karena penghasilan tiap keluarga bertambah.
Saat ada provinsi-provinsi baru maka otomatis dibuat berbagai bangunan, termasuk gedung sekolah. Dengan adanya sekolah-sekolah baru maka anak-anak Papua bisa sekolah sampai jenjang SMA. Mereka bisa belajar dengan tenang karena mendapatkan beasiswa otsus (otonomi khusus) yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Melalui bidang pendidikan maka akan memperbaiki juga bidang perekonomian. Penyebabnya karena anak-anak Papua bisa sekolah sampai SMA lalu melamar kerja, dan mendapatkan penghasilan sendiri. Mereka bisa memperbaiki nasib dengan bekerja keras saat jadi pegawai, atau merintis usaha sendiri.
Pemerintah juga memfasilitasi para pemuda Papua dengan meresmikan Papua Youth Creativity Hub. Dengan wadah ini maka anak-anak muda Papua diajak untuk terus berkreasi dan membuat bisnis di bidang start up maupun seni kriya. Pemerintah mendukung warga Papua agar lebih maju dan memberikan pendampingan bisnis. Mereka didorong untuk mandiri dan jadi wirausaha muda yang maju, serta mensejahterakan keluarganya.
Dengan pendampingan bisnis maka para pemuda Papua paham bagaimana strategi berbisnis, apalagi membuat usaha di era digital. Mereka belajar cara internet marketing dan memasarkan produk-produknya. Pemerintah provinsi turut mendukung langkah pemerintah pusat dengan memberi tempat yang nyaman dan mentor yang representatif. Para staff di pemerintah daerah juga membantu untuk mengumpulkan data pengusaha muda di Papua.
Pemekaran wilayah membawa banyak dampak positif bagi warga Papua, dan memang mereka yang menginginkannya sejak lama. Jika ada yang tidak setuju akan DOB maka kapabilitasnya sebagai masyarakat di Bumi Cendrawasih dipertanyakan. Mayoritas warga mendukung DOB dan jangan terprovokasi oleh oknum yang tidak suka akan pemekaran wilayah.
Pembentukan DOB Papua adalah cara pemerintah untuk memudahkan kehidupan warga. Jika ada provinsi baru maka ada berbagai fasilitas baru, seperti jalan raya beraspal dan pasar induk. Akan ada gedung sekolah baru dan anak-anak Papua bisa menyelesaikan studi hingga SMA. Mereka lalu melamar kerja atau berwirausaha, dan mewujudkan keinginan keluarganya untuk jadi lebih sejahtera.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta