Polemik Politik

Pembentukan Provinsi Papua Selatan untuk Kebaikan Rakyat

TIFFANEWS.COM,- Pembentukan Provinsi Papua Selatan bertujuan  untuk kebaikan seluruh rakyat di wilayah ini sehingga diharapkan tidak seorang pun menghalangi niat baik dan  aspirasi rakyat Papua Selatan yang ingin  mengatur dirinya sendiri dalam semangat kebersamaan sebagai warga Bangsa dan Negara Indonesia.

Penegasan itu disampaikan  Tokoh Masyarakat  Papua Selatan, John Gluba Gebze  melalui telepon selular dari Merauke, Kamis.

“Kami tidak ingin  terjerumus ke dalam debat kusir yang tidak produktif terkait rencana pembentukan Provinsi Papua Selatan karena  debat itu tidak bermanfaat bagi kebaikan seluruh rakyat di Tanah Papua khususnya rakyat yang bermukim di wilayah Papua Selatan. Lebih baik kita menunjukkan bukti nyata kepada rakyat  ketimbang berdebat hal-hal  yang tidak produktif,” katanya.

Menurut mantan Bupati Merauke dua periode ini  (2000 – 2010) , keinginan dan rencana pembentukan Provinsi Papua Selatan bukan baru muncul pada penghujung tahun 2019 ini namun sudah lebih dari 17 tahun keinginan rakyat  Papua Selatan ini diperjuangkan. Barulah pada menjelang akhir tahun ini, Pemerintah Pusat mulai lebih serius  lagi dan memastikan untuk  mewujudkan keinginan rakyat  itu.

 Sedangkan terkait pembagian wilayah pemerintahan Papua Selatan, lanjut John Gluba Gebze, hal itu  sudah dilakukan  pemerintah  Hindia Belanda tahun 1902 dengan hadirnya wilayah-wilayah adat di Tanah Papua.

Dengan demikian, apabila seluruh rakyat Papua Selatan pada 17 tahun lalu hingga hari ini  berkeinginan membentuk provinsi sendiri maka hal itu bukanlah sebuah  kebetulan atau bukan merupakan hasil dari “mimpi semalam – tiba hari, tiba akal”.

“Biarkan saja rakyat Papua Selatan mengatur dirinya sendiri agar segera tercipta kesejahteraan dan kemakmuran serta perdamaian abadi di wilayahnya. Kita tidak boleh menghalang-halangi keinginan baik itu. Mengapa keinginan baik ini harus diributkan,” katanya.

John Gluba  Gebze berharap, kiranya aspirasi mulia dari seluruh lapisan masyarakat Papua Selatan  yang telah disambut baik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera terwujud  menjadi sebuah “kado Natal” terindah pada  akhir Tahun 2019  dimana realitas membuktikan bahwa mayoritas penduduk Papua Selatan pemeluk Nasrani.

John Gluba Gebze meminta seluruh  rakyat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh bagi percepatan pembentukan Provinsi Papua Selatan ini karena wilayah Selatan Papua telah ikut mengukir lembaran perjalanan  sejarah Bangsa  Indonesia dimana diketahui bahwa  di wilayah ini tepatnya di  Digoel,  para pendiri bangsa seperti  Moh.Hatta diasingkan oleh  kolonial Belanda.

Di sini juga berdiri tegak gagah perkasa Monumen Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani yang dikenal dengan sapaan Benny Moerdani yang  memimpin pasukan elite TNI, RPKAD terjun di Merauke pada 4 Juni 1962 dalam rangka merebut dan membawa pulang Tanah  Irian Barat dari tangan penjajah Belanda ke pangkuan ibu pertiwi Indonesia

Papua Selatan adalah tanah keramat bagi pebangunan  pilar-pilar persatuan dan kesatuan  Indonesia yang disimbolkan dengan sejarah pengasingan para founding fathers itu.

Di sini pulalah terukir sejarah penguatan pilar keutuhan NKRI yang tergambar pada Monumen Benny Moerdani.

Benny Moerdani sendiri selama pengabdiannya di Persada Indonesia ini telah   menagskan dirinya sebagai salah satu putera  terbaik   Bangsa Indonesia  yang “Seratus  persen Katolik dan Seratus  persen Indonesia”.

Secara antropologis, sejak zaman dulu, wilayah Papua Selatan dihuni oleh masyarakat asli  antara lain dari  Suku Marind anim, Korowai, Asmat, Sempan dan Kamoro.  Pada tahun 1905, Gereja Katolik mulai secara permanent memberikan pelayanan kepada masyarakat Papua Selatan di bidang  rohani dan sosial-karitatif menuju peradaban baru.

Sumber : Tifanews

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih