Pembumian Pancasila Strategi Tangkal Radikalisme
Oleh : Ismail )*
Radikalisme masih menjadi ancaman bersama di tengah derasnya arus informasi. Oleh sebab itu, diperlukan pembumian Pancasila sebagai ideologi guna menangkal paham radikal tersebut.
Sebagai warga negara yang baik, maka Pancasila tidak hanya dihafal, tetapi juga diresapi. Penyebabnya karena dengan mempraktikkan kelima sila Pancasila dan butir-butirnya, maka akan jadi pribadi yang taat kepada Tuhan. Selain itu, dengan Pancasila masyarakat bisa menangkal radikalisme karena warga negara yang paham Pancasila dan punya rasa nasionalisme tinggi akan menolak radikalisme jauh-jauh.
Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyatakan bahwa pembumian Pancasila menjadi langkah yang tepat dalam menangkal radikalisme. Sedangkan radikalisme adalah paham yang menggunakan kekerasan dalam mencapai keinginannya (yakni negara khilafah).
Dalam artian, jika semua warga negara Indonesia membumikan Pancasila, maka ia akan lebih bisa berdamai. Penyebabnya karena Pancasila mengajarkan tentang kerukunan, baik ke orang lain yang memiliki keyakinan yang sama maupun yang berbeda. Jika semuanya rukun dan damai maka tidak akan teracuni oleh radikalisme karena tak mau mencapai sesuatu dengan jalan kekerasan, seperti yang diajarkan oleh kelompok radikal.
Kelompok radikal memang selalu melakukan jalan kekerasan seperti penyerangan, sweeping tanpa izin, dan pengeboman. Oleh karena itu masyarakat yang cinta damai dan paham Pancasila tidak mau jika ada kekerasan karena akan menghancurkan Indonesia. Mereka menolak radikalisme karena juga tak setuju akan konsep negara khilafah.
Radikalisme dan khilafah memang tidak cocok di Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari banyak suku, latar belakang, dan memiliki 6 keyakinan yang diakui negara. Jika ada negara khilafah maka masyarakat tidak bisa hidup dengan pluralisme. Padahal di negara yang majemuk seperti Indonesia, pluralisme amat dibutuhkan untuk mempersatukan warganya yang memiliki keyakinan, kebiasaan dan golongan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu kita wajib membumikan Pancasila untuk menangkal radikalisme. Jika semua WNI memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan mengamalkan Pancasila, maka negara akan aman dari kelompok teroris dan radikal.
Cara untuk membumikan Pancasila adalah dengan pengajaran di sekolah, karena para murid akan memahami Pancasila, tak hanya menghafalkannya. Kalau bisa dalam kurikulum yang baru, ada mata pelajaran Pancasila sehingga para murid tahu apa saja manfaat hidup dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, pembumian Pancasila juga dilakukan di lingkungan sekitar. Caranya dengan mendekatkan diri kepada-Nya dan bergaul dengan semua orang tanpa melihat keyakinannya, bermusyawarah jika ada rapat warga, berbuat adil pada semua tetangga, dan lain-lain.
Ketika semua orang membumikan Pancasila dan memiliki rasa nasionalisme maka akan solid karena kompak dalam bersahabat, tidak peduli akan latar belakang dan keyakinannya. Perbedaan tidak akan dibesar-besarkan karena mereka yang berbeda keyakinan adalah saudara dalam kemanusiaan.
Saat semuanya kompak maka tidak akan mudah dipecah-belah oleh anggota kelompok radikal. Penyebabnya karena semua orang sudah memahami Pancasila dan tahu bahwa radikalisme adalah paham yang terlarang di negeri ini. Mereka tidak mau jadi radikal dan teroris karena akan merugikan diri sendiri.
Radikalisme wajib ditangkal oleh setiap Warga Negara Indonesia (WNI.) Untuk memberantas radikalisme maka bukan hanya jadi tugas pemerintah tetapi juga masyarakat. Caranya adalah dengan pembumian Pancasila, karena dengan memahami Pancasila dan butir-butirnya, akan menjadi pribadi yang memiliki rasa nasionalisme dan toleransi yang tinggi, sehingga tidak akan mudah kena rayu oleh anggota kelompok radikal.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini