Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Oleh : Syafrudin Pratama *)
Fenomena saat ini menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan kasus Covid-19, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengimbau agar masyarakat Indonesia kembali memperketat pemakaian masker sebagai protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 baik di ruang tertutup maupun terbuka.
Berdasarkan info terbaru mengenai kasus aktif Covid-19 yang penulis dapatkan, kasus aktif dalam seminggu terakhir sudah lebih dari 20 ribu kasus, dengan konfirmasi harian di atas 2.000 kasus serta positivity rate yang bergerak naik di atas lima persen. Hal tersebut perlu mendapat perhatian kembali oleh pemerintah.
Senada dengan penulis, Alexander K. Ginting mengingatkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas aman positivity rate sebesar lima persen. Sehingga perkembangan Covid-19 di Indonesia mulai masuk fase waspada yang harus kembali mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Alex juga menduga salah satu penyebab kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir disebabkan oleh tingginya mobilitas warga yang diikuti dengan longgarnya protokol kesehatan.
Penulis mendapati bahwa jumlah kasus warga yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir, dimana kenaikan terhitung sebanyak 31 persen lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya. Selama periode 5-11 Juli 2022, jumlah kumulatif kasus yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 17.635 kasus. Sementara itu, pada periode sepekan sebelumnya, 28 Juni-4 Juli 2022, kasus Covid-19 berjumah 13.455 kasus.
Berdasarkan informasi tersebut, penulis berpendapat bahwa pemerintah perlu melakukan tindakan yang cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Oleh karena itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Mohammad Syahril menyampaikan bahwa pemerintah telah meminta rumah sakit untuk menyiapkan ketersediaan tempat tidur sebanyak 10-30 persen dari kapasitas yang ada guna mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19.
Syahril menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah tempat isolasi mandiri seperti di Wisma Atlet dan beberapa tempat yang dikelola pemerintah daerah. Pemerintah juga telah menyiapkan obat-obatan serta alat pelindung diri (APD) guna mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19.
Menurut penulis, perlu digencarkan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan atau pelacakan agar kasus positif Covid-19 dapat diketahui secara langsung. Masyarakat yang terdeteksi positif dapat segera isolasi di rumah sakit maupun mandiri agar tidak memaparkan Covid-19 ke orang lain.
Perlu diketahui, bahwa terdapat tiga provinsi yang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, diantaranya yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Oleh karena itu, penulis mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di tiga wilayah tersebut untuk selalu menaati protokol kesehatan dan selalu memakai masker, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Penulis berharap masyarakat harus lebih waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi serta booster bagi yang belum mendapatkannya. Masyarakat yang sudah vaksinasi pun harus tetap waspada karena gejala yang ditimbulkan tidak lebih parah dari masyarakat yang belum menerima vaksinasi.
Masyarakat juga perlu mengetahui tanda-tanda Covid-19 subvarian omicron BA.4 dan BA.5 yang mirip seperti varian virus corona lainnya. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, tanda-tanda yang paling umum terjadi seperti demam, batuk, kelelahan, dan hilangnya rasa atau bau. Namun, terdapat tanda-tanda yang kurang umum juga seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, ruam pada kulit, dan mata merah atau iritasi.
Perlu adanya sikap yang serius agar Indonesia dapat mengatasi paparan Covid-19 lebih cepat sehingga penyebaran tidak bertambah banyak. Salah satu contoh yang bisa diterapkan adalah dengan melakukan kembali testing secara masif, khususnya jika ada kegiatan di masyarakat. Testing ini merupakan upaya screening yang cukup efektif untuk memastikan kegiatan masyarakat tersebut aman atau tidak.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia agar dapat meminimalisir paparan Covid-19. Masyarakat setidaknya dapat menjaga jarak sekitar 1 meter dengan orang lain untuk menghindari droplet dari orang yang mungkin sudah terpapar Covid-19. Masyarakat juga dapat mengurangi untuk bepergian ke luar rumah jika merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk dan sulit bernapas.
Penulis mengimbau agar masyarakat selalu memantau perkembangan Covid-19 melalui sumber resmi dan akurat dengan mengikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat, sehingga informasi yang didapat dari sumber yang tepat dapat membantu melindungi diri dari penularan dan penyebaran Covid-19.
Pemerintah juga harus tetap mengimbau kepada masyarakat bahwa Covid-19 di Indonesia belum berakhir dan selalu menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker baik di ruang tertutup maupun terbuka serta melakukan vaksinasi atau booster bagi masyarakat yang belum mendapatkannya.
Dengan antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, penulis berharap dapat mengurangi serta menangkal dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia sehingga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
*Penulis adalah kontributor Trilogi Institute