Pemerintah Gelar Vaksinasi Pelajar SMP-SMU Serentak di 14 Provinsi
Pemerintah Gelar Vaksinasi Pelajar SMP-SMU Serentak di 14 Provinsi
Oleh: Ahmad Ridho )*
Pemerintah melalui Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi bagi pelajar SMA/SMP dan door to door serentak di 14 Provinsi di seluruh Indonesia pada 14 Juli 2021. Kegiatan tersebut merupakan ikhtiar Pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Vaksinasi Covid-19 untuk remaja usia 12-18 tahun telah dimulai yang menyasar pelajar SMP dan SMA di 32 lokasi yang tersebar di 15 kabupaten/kota dan 14 provinsi di Tanah Air. Proses vaksinasi tersebut juga disaksikan langsung secara virtual oleh Presiden RI Joko Widodo.
Selain vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar, Presiden Jokowi juga menyaksikan secara virtual vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah (door to door) bagi masyarakat umum.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyapa para pelajar dan memberitahukan bahwa hari ini akan diselenggarakan vaksinasi sebanyak 49 ribu anak, 15 ribu pelajar SMP, 15 ribu pelajar SMA dan vaksinasi secara door to door sebanyak 19 ribu.
Jokowi menyaksikan vaksinasi melalui telekonferensi video yang tersambung dengan beberapa lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di 14 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.
Presiden menjelaskan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan oleh pemerintah agar Indonesia dapat mencapai kekebalan komunitas guna mengatasi Pandemi Covid-19. Dirinya berujar bahwa pemerintah ingin mendorong agar vaksinasi ini semuanya bisa dipercepat, sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan kita bisa terhindar dari Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyapa para pelajar yang menjadi peserta vaksinasi dan juga masyarakat umum yang menerima vaksin dari rumah ke rumah. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menanyakan kepada para pelajar mengenai situasi pembelajaran daring. Ia juga mengingatkan agar para pelajar dapat tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Kepada salah satu pelajar SMP Negeri 103 Cijantung DKI Jakarta Vania, Presiden memberikan himbauannya agar tetap hati-hati, jaga jarak, pakai masker dan jangan berkerumun. Selamat belajar dan terus belajar. Kepala negara juga menyapa para pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, SMA Negeri 1 Sentani, Papua, para tenaga pengajar dan masyarakat umum peserta vaksinasi dari rumah ke rumah.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku telah mendengar aspirasi para pelajar yang sudah ingin bertemu dengan teman-temannya, ingin belajar kelompok, ingin bertemu guru. Semua punya keinginan seperti itu, tetapi kita harus berhati-hati karena penyebaran Covid-19 masih terjadi.
Kepala BIN Budi Gunawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sangat peduli dan memberikan perhatian sangat luar biasa dalam penanganan wabah Covid-19. Budi menjelaskan, bahwa vaksinasi door to door tersebut mengadopsi metode yang dilakukan di negara lain. Diharapkan vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Metode vaksinasi door to door yang digunakan terbukti mampu meningkatkan partisipasi jangkauan keluarga yang belum mempunyai akses dan yang takut keluar rumah untuk menghindari penularan Covid-19.
Sementara itu, Deputi I BIN Mayjen TNI Agus Yusni melaporkan langsung kegiatan vaksinasi di Cijantung. Dia menjelaskan, vaksinasi door to door ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin vaksinasi tetapi terhambat jarak.
Agus juga mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan sembako secara langsung kepada warga. Selain itu, warga yang mempunyai komorbid juga didata. Agus juga mendata masyarakat yang dimungkinkan memiliki penyakit bawaan atau komorbid, di mana masyarakat yang terhalang mengikuti vaksinasi sebagian besar merupakan masyarakat yang memiliki penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Pelaksanaan vaksin door to door tentu akan mengurangi potensi kerumunan masyarakat. Salah satu warga yang mendapatkan vaksinasi door to door Novita, mengaku senang bisa mengikuti vaksinasi tanpa perlu mengantri. Jika hal ini dilakukan, maka herd immunity di Indonesia akan semakin cepat, tentu saja ikhiar vaksinasi ini harus dibarengi dengan penerapan kepatuhan terhadp protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Langkah terobosan ini tentu patut diapresiasi, dimana pemerintah melalui BIN turun langsung untuk memberikan vaksin terhadap masyarakat dan pelajar secara door to door. Sehingga masyarakat tidak perlu mengantri untuk mendapatkan vaksin. Selain itu, pemerintah juga turut mendata siapa saja yang tidak bisa diberikan vaksin karena adanya komorbid.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Medan
Oleh: Ahmad Ridho )*
Pemerintah melalui Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi bagi pelajar SMA/SMP dan door to door serentak di 14 Provinsi di seluruh Indonesia pada 14 Juli 2021. Kegiatan tersebut merupakan ikhtiar Pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
Vaksinasi Covid-19 untuk remaja usia 12-18 tahun telah dimulai yang menyasar pelajar SMP dan SMA di 32 lokasi yang tersebar di 15 kabupaten/kota dan 14 provinsi di Tanah Air. Proses vaksinasi tersebut juga disaksikan langsung secara virtual oleh Presiden RI Joko Widodo.
Selain vaksinasi Covid-19 terhadap pelajar, Presiden Jokowi juga menyaksikan secara virtual vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah (door to door) bagi masyarakat umum.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyapa para pelajar dan memberitahukan bahwa hari ini akan diselenggarakan vaksinasi sebanyak 49 ribu anak, 15 ribu pelajar SMP, 15 ribu pelajar SMA dan vaksinasi secara door to door sebanyak 19 ribu.
Jokowi menyaksikan vaksinasi melalui telekonferensi video yang tersambung dengan beberapa lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di 14 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.
Presiden menjelaskan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan oleh pemerintah agar Indonesia dapat mencapai kekebalan komunitas guna mengatasi Pandemi Covid-19. Dirinya berujar bahwa pemerintah ingin mendorong agar vaksinasi ini semuanya bisa dipercepat, sehingga bisa tercapai kekebalan komunal dan kita bisa terhindar dari Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyapa para pelajar yang menjadi peserta vaksinasi dan juga masyarakat umum yang menerima vaksin dari rumah ke rumah. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menanyakan kepada para pelajar mengenai situasi pembelajaran daring. Ia juga mengingatkan agar para pelajar dapat tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Kepada salah satu pelajar SMP Negeri 103 Cijantung DKI Jakarta Vania, Presiden memberikan himbauannya agar tetap hati-hati, jaga jarak, pakai masker dan jangan berkerumun. Selamat belajar dan terus belajar. Kepala negara juga menyapa para pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, SMA Negeri 1 Sentani, Papua, para tenaga pengajar dan masyarakat umum peserta vaksinasi dari rumah ke rumah.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku telah mendengar aspirasi para pelajar yang sudah ingin bertemu dengan teman-temannya, ingin belajar kelompok, ingin bertemu guru. Semua punya keinginan seperti itu, tetapi kita harus berhati-hati karena penyebaran Covid-19 masih terjadi.
Kepala BIN Budi Gunawan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sangat peduli dan memberikan perhatian sangat luar biasa dalam penanganan wabah Covid-19. Budi menjelaskan, bahwa vaksinasi door to door tersebut mengadopsi metode yang dilakukan di negara lain. Diharapkan vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Metode vaksinasi door to door yang digunakan terbukti mampu meningkatkan partisipasi jangkauan keluarga yang belum mempunyai akses dan yang takut keluar rumah untuk menghindari penularan Covid-19.
Sementara itu, Deputi I BIN Mayjen TNI Agus Yusni melaporkan langsung kegiatan vaksinasi di Cijantung. Dia menjelaskan, vaksinasi door to door ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin vaksinasi tetapi terhambat jarak.
Agus juga mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan sembako secara langsung kepada warga. Selain itu, warga yang mempunyai komorbid juga didata. Agus juga mendata masyarakat yang dimungkinkan memiliki penyakit bawaan atau komorbid, di mana masyarakat yang terhalang mengikuti vaksinasi sebagian besar merupakan masyarakat yang memiliki penyakit seperti hipertensi dan diabetes.
Pelaksanaan vaksin door to door tentu akan mengurangi potensi kerumunan masyarakat. Salah satu warga yang mendapatkan vaksinasi door to door Novita, mengaku senang bisa mengikuti vaksinasi tanpa perlu mengantri. Jika hal ini dilakukan, maka herd immunity di Indonesia akan semakin cepat, tentu saja ikhiar vaksinasi ini harus dibarengi dengan penerapan kepatuhan terhadp protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Langkah terobosan ini tentu patut diapresiasi, dimana pemerintah melalui BIN turun langsung untuk memberikan vaksin terhadap masyarakat dan pelajar secara door to door. Sehingga masyarakat tidak perlu mengantri untuk mendapatkan vaksin. Selain itu, pemerintah juga turut mendata siapa saja yang tidak bisa diberikan vaksin karena adanya komorbid.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Medan