Pemerintah Imbau Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Selama Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Oleh: Stephany Nasution )*
Pemerintah telah mempersiapkan kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dengan matang. Kunjungan ini sejalan dengan surat undangan resmi Presiden RI, Joko Widodo tertanggal 25 Maret 2024 kepada Paus untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini sangat dinantikan, tidak hanya oleh umat Katolik saja, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, perlunya sinergitas dari semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif selama kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Kunjungan Paus tentunya akan semakin memperkuat pesan perdamaian dunia yang sama-sama diusung oleh bangsa Indonesia dan Gereja Katolik. Sepanjang sejarah, kunjungan ini adalah yang ketiga kalinya oleh Paus ke Indonesia. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI dan pada tahun 1989 Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia. Pemerintah bersama Takhta Suci Vatikan dan seluruh komponen masyarakat akan terus mempersiapkan kunjungan ini sebaik-baiknya.
Pemerintah telah melakukan berbagai persiapan kunjungan bersama pemangku kepentingan terkait. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia. Pihaknya juga berharap agar seluruh masyarakat dapat menjaga kondusivitas dan kedamaian selama kunjungan tersebut berlangsung.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI juga ikut turut berperan dalam menjaga kondusivitas menjelang kedatangan Paus Fransiskus. BPNT hadir melaksanakan Sosialisasi dan Pra Audit Standar Minimum Pengamanan pada Gereja Katedral Jakarta untuk memastikan kedatangan Paus Fransiskus mendatang dapat berjalan dengan aman dan lancar. Kepala Subdit Pengamanan Lingkungan BNPT, Kolonel Laut (H) Setyo Pranowo mengatakan kegiatan yang dilaksanakan BNPT tidak hanya terkait kedatangan Paus saja, tetapi karena Gereja Katedral Jakarta merupakan bagian dari fasilitas publik, yang berdasarkan Peraturan BNPT No. 3 Tahun 2020 berhak mendapatkan perlindungan dari ancaman tindak pidana terorisme.
Kemudian, Relawan Inti Seksi Keamanan Panitia Nasional Kedatangan Paus Fransiskus, Brigjen Pol (Purn) Robert Haryanto Watratan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran BNPT dalam upaya bersama mengamankan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurutnya, acara kunjungan ini menjadi simbol toleransi, persahabatan, dan dialog antar umat beragama. Hal ini akan menjadi perhatian seluruh dunia, oleh karena itu, seluruh pihak harus berkolaborasi menjaga kondusivitas selama Paus berada di Indonesia agar kunjungan tersebut dapat berjalan dengan aman dan terkendali.
Hal serupa juga disampaikan Panitia Acara Katedral yang juga perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Jatmik, bahwa kehadiran BNPT RI adalah bagian nyata dari kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan juga kedamaian. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh BNPT adalah demi keamanan kedatangan Paus Fransiskus ke Gereja Katedral Jakarta. Pihaknya juga mengapresiasi kinerja Pemerintah dalam hal menjaga kondusivitas jelang kunjungan Sri Paus.
Kepala Operasi Tribrata Jaya 2024, Komjen Imam Widodo mengatakan Polri telah mempersiapkan pengamanan jelang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, mulai dari membahas pengamanan selama kegiatan berlangsung, deteksi dan pencegahan dini kerawanan, pembahasan taktis penanganan awal terhadap bahan peledak, persiapan penanggulangan terosisme, hingga melakukan latihan pra operasi.
Latihan pra operasi itu sendiri dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada personel kepolisian perihal SOP dan cara bertindak di lapangan. Semua persiapan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para Kepala Negara atau Delegasi yang akan hadir dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif.
Tidak hanya itu, Polri juga menugaskan 4.520 personel yang terdiri dari 1.077 personel Mabes Polri dan 3.443 personel Polda Metro Jaya untuk memastikan pengamanan seluruh kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia berjalan aman dan kondusif. Pihaknya menekankan bahwa setiap rangkaian baik pra, pada saat kunjungan, maupun pasca kunjungan Polri akan terus mengamankan seluruh rangkaian kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia.
Di sisi lain, Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto mengimbau kepada insan pers untuk mencegah penyebaran informasi hoaks demi menjaga situasi kondusif di Tanah Air menjelang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Pihaknya meminta media dapat menyampaikan narasi-narasi yang baik dan menyejukkan, serta menangkal informasi palsu (hoaks) demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Berbagai persiapan telah dilakukan Pemerintah guna menjaga keamanan dan kondusivitas selama kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Pemerintah meminta kepada pihak aparat keamanan untuk memperketat pengamanan dengan melakukan deteksi dan pencegahan dini segala kerawanan yang berpotensi muncul saat kunjungan tersebut berlangsung.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi pengingat bahwa toleransi harus terus dilakukan demi mewujudkan situasi yang damai, aman, dan tentram. Maka dari itu, menjaga kedamaian dan kondusivitas merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat guna membangun masa depan yang lebih baik tanpa memandang perbedaan.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara