Pemerintah Lakukan Perbaikan Rumah di Maybrat Terdampak Penyerangan KST Papua
Oleh : Alvaro Hukubun )*
Penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Kisor, Maybrat, tahun 2021 mengakibatkan banyak rumah warga jadi rusak. Pemerintah memperbaiki rumah mereka agar layak huni dan bisa ditempati kembali. Masyarakat Maybrat pun bersyukur karena pemerintah memberikan perhatian tersebut sebagai bukti kehadiran negara di masyarakat.
KST melakukan penyerangan di daerah Kisor, Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, pada akhir tahun 2021 lalu. Ada 4 korban dari TNI AD yang gugur akibat serangan kelompok separatis tersebut. Selain itu, rumah warga juga rusak akibat kebrutalan KST, dan membuat mereka harus mengungsi untuk sementara.
Pemerintah daerah Maybrat melakukan perbaikan rumah warga agar mereka bisa kembali dari pengungsian dan dapat menempati hunian yang layak. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pemerintah Kabupaten Maybrat Zakeus Momao menyatakan bahwa jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 1.212. Sementara yang dikerjakan melalui APBD Maybrat tahun anggaran 2023 sebanyak 419 rumah
Zakeus menyebut 1.212 rumah rusak tersebut tersebar di 18 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 32 kampung di Distrik Aifat Timur Raya. Sedangkan 419 rumah yang diperbaiki berada di 14 kampung di Distrik Aifat Selatan dan 1 kampung di Aifat Timur Raya. Perbaikan rumah yang dilakukan seperti perbaikan pintu, jendela dan mengganti atap yang rusak setelah ditinggal pemilik selama 2 tahun.
Selain rumah, akses jalan ke sejumlah kampung sudah mulai dikerjakan oleh pihak kontraktor. Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keagamaan di Distrik Aifat juga sudah berlangsung. Untuk infrastruktur jalan telah dilakukan perbaikan jalan Kamundan-Kamat kurang lebih 2 minggu sudah tembus Kampung Kamat. Kemudian, Kamat-Ayata sudah masuk di Kampung Ayata.
Untuk wilayah Aifat Selatan sudah dibuka Jalan Roma menuju Kampung Kaitana. Selain itu wilayah Aifat pelayanan Gereja, sekolah dan kesehatan sudah berjalan kecuali 3 kampung di Fuoog saja yang belum berjalan.
Masyarakat Maybrat merasa sangat gembira karena rumah mereka diperbaiki oleh pemerintah daerah. Bantuan ini sangat dibutuhkan karena untuk membuat rumah tersebut layak huni, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pemerintah Maybrat melakukan perbaikan sampai ratusan rumah agar warganya bisa kembali dari pengungsian dan hidup dengan layak, seperti dulu sebelum ada penyerangan KST.
Saat rumah masyarakat Maybrat sudah diperbaiki maka mereka bisa kembali dari pengungsian. Mereka merasa tidak enak karena mengungsi dan kesulitan saat mengantarkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi ketika rumahnya sudah diperbaiki, maka mereka bisa kembali ke Maybrat dan melanjutkan hidupnya tanpa ada kendala.
Sementara itu, upaya pemberantasan KST terus dilakukan agar mereka tidak lagi melakukan penyerangan terhadap masyarakat yang ada di Maybrat maupun di wilayah lain di Papua. masyarakat Papua mendukung pemberantasan KST. Kalau bisa mereka diberi tindakan tegas terukur agar benar-benar bisa dimusnahkan dari Bumi Cendrawasih.
Satgas Damai Cartenz sebagai tim yang khusus dibentuk dalam memberantas KST makin rajin dalam melakukan patroli. Mereka biasanya menyatroni Kabupaten Puncak, karena di sana masih rawan konflik. Masyarakat harus dijaga jangan sampai ada serangan KST yang bisa menyebabkan korban luka-luka, bahkan korban jiwa.
Untuk memperlancar aksinya maka KST melakukan teror dengan berbagai cara. Mulai dari membakar sekolah, menyerang pemukiman, bahkan yang lebih parah lagi mereka dengan sengaja membunuh mulai dari warga sipil, aparat, hingga para guru dan tenaga kesehatan. Sangat miris karena mereka menyerang pihak-pihak yang berjasa besar bagi masyarakat di Papua.
Oleh karena itu KST wajib diberantas agar tidak melakukan penyerangan-penyerangan selanjutnya. Jangan sampai gara-gara penyerangan dan hasutan, situasi jadi runyam, dan terpantik permusuhan antar warga. Bahkan sebuah provokasi bisa memicu peperangan antar suku yang membahayakan.
Masyarakat Papua mendukung TNI dan Polri dalam rangka pemberantasan KST. Jika ada aparat maka warga sipil akan aman. Mereka sadar bahwa aparat adalah sahabat rakyat dan diterjunkan ke Papua untuk memberantas KST.
Pemerintah daerah Maybrat melakukan perbaikan terhadap ratusan rumah warganya, yang rusak gara-gara serangan KST. Masyarakat mengapresiasi program ini karena mereka bisa kembali lagi ke rumah tersebut dan sudah layak huni. Warga Maybrat tak lagi harus tinggal di pengungsian, tetapi bisa kembali ke Maybrat dan melanjutkan kesehariannya.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta