Pemerintah Maksimalkan Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19
Oleh : Indy Rahmawati )*
Pemerintah maksimalkan pemulihan perekonomian Indonesia di masa pandemi. Berbagai upaya tersebut dilaksanakan melalui pemberian insentif hingga pelonggaran aktivitas masyarakat.
Pandemi membuat hampir semua bidang jadi jungkir-balik, terutama perekonomian. Daya beli masyarakat menurun drastis dan kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Pemerintah bekerja keras untuk memulihkan ekonomi nasional agar tidak terjadi resesi atau krisis ekonomi jilid 2.
Sekarang kita sudah masuk ke bulan ke-24 pandemi dan sedang bertransformasi menuju masa endemi. Di mana vaksin sudah ditemukan dan cakupan vaksinasi di Indonesia sudah lebih dari 50%. Meski belum tahu kapan masuk masa endemi tetapi harus ada persiapan yang matang demi pemulihan ekonomi sehingga kondisi finansial negara jadi makin baik.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, “Pemulihan ekonomi ini terlihat dari adanya mobilitas masyarakat yang semakin normal, indikator penjualan ritel, hingga peningkatan indikator kepercayaan konsumen.” Dalam artian, menuju fase endemi perekonomian mulai membaik karena daya beli masyarakat berangsur-angsur pulih. Mereka tak lagi hanya membeli kebutuhan pokok, tetapi juga kebutuhan sekunder dan tersier.
Selain itu, tidak ada lagi pembatasan mobilitas seperti di awal pandemi seperti larangan keluar rumah dan penyekatan saat PPKM mikro. Mobilitas masyarakat berpengaruh tinggi ke perekonomian karena sudah bisa work from office dan pengiriman barang-barang jadi lancar. Kondisi finansial negara juga mulai pulih berkat pelonggaran aturan ini.
Juda Agung melanjutkan, “Saya yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan cukup pesat dibandingkan tahun lalu yang hanya 3,69 persen. Sedangkan prediksi pertumbuhan tahun ini berkisar antara 4,7%-5,5%.” Angka ini cukup baik karena ada kenaikan, bukannya stagnan atau bahkan minus.
Kondisi perekonomian Indonesia juga pulih berkat naiknya bidang pariwisata, yang dipicu oleh balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB. Balapan yang hanya 3 hari mampu menarik minat wisatawan, tidak hanya turis lokal tetapi juga mancanegara. Mereka memadati Mandalika dan hotel serta penginapan lain pun naik okupansinya. Nanti di masa endemi kita optimis keadaan ini akan lebih baik lagi.
BI memperkirakan sektor ekonomi dari manufaktur, perdagangan, infrastruktur, pertanian, dan pariwisata akan mengalami peningkatan di tahun ini. Selain pariwisata memang akan ada kenaikan lain, di bidang perdagangan kita bisa lihat bahwa pasar dan supermarket kembali ramai karena sudah boleh dimasuki oleh pembeli, dengan catatan mereka harus sudah vaksin dan menjaga protokol kesehatan.
Sedangkan di bidang infrastruktur, pemerintah menggenjot agar terbangun berbagai fasilitas untuk rakyat. Meski ada pandemi tetapi tidak menghalangi program pemulihan ekonomi nasional. Yang dibangun juga bukan hanya jalan raya tetapi juga jembatan dan bendungan serta infrastruktur lain demi kelancaran kehidupan masyarakat. Terbukti saat ada bendungan maka masalah kekeringan dan kebanjiran jadi teratasi.
Pemulihan ekonomi terjadi karena kerja keras pemerintah yang bergerak cepat menyediakan vaksin untuk seluruh rakyat Indonesia. Vaksin juga digratiskan dan dijamin halal. Jika banyak yang vaksin maka akan mempercepat terbentuknya herd immunity sehingga pandemi lekas diakhiri dan kita bisa memasuki masa endemi dengan bahagia.
Pemulihan ekonomi Indonesia mulai membaik. Meski masih pandemi tetapi daya beli masyarakat masih tinggi dan mereka mulai memborong berbagai kebutuhan di pasar. Kita optimis endemi akan cepat terjadi karena banyak yang sudah vaksin dan taat protokol kesehatan. Di masa endemi nanti roda perekonomian akan bergulir lebih kencang.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute