Pemerintah Optimal Melaksanakan Vaksinasi
Oleh : Zakaria )*
Program vaksinasi nasional akan makin dipercepat oleh pemerintah. Penyebabnya karena kasus Corona makin naik di beberapa daerah, sehingga mengkhawatirkan. Jika makin banyak penduduk Indonesia yang divaksin, maka akan menurunkan potensi penularan Corona. Kita akan bebas dari masa pandemi secepatnya.
Pandemi yang sudah dijalani selama setahun ini membuat kita nyaris gila karena kehidupan baga dijungkir-balikkan. Perekonomian menurun sementara jumlah pasien Corona naik. Untuk mencegah agar tidak ada lagi yang kena Corona, maka pemerintah selalu mensosialisasikan protokol kesehatan dan kewajiban untuk disuntik vaksin.
Program vaksinasi nasional sudah dimulai sejak awal tahun 2021. Masyarakat masih mengantri agar mendapatkan suntikan vaksin, dengan mengisi formulir dan datang ke Puskesmas atau RS Swasta yang ditunjuk oleh pemerintah. Mereka rela disuntik karena ingin bebas dari ancaman Corona.
Program vaksinasi nasional ditargetkan akan selesai dalam 12-18 bulan, karena jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 220 juta jiwa. Namun pemerintah ingin agar vaksinasi selesai secepatnya, agar bisa bebas dari cengkraman pandemi. Vaksinasi adalah salah satu ikhtiar agar seluruh WNI bebas Corona dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Selain itu, naiknya jumlah kasus Corona di beberapa daerah seperti di Madura, Kudus, dan Garut, menjadi alasan untuk menggenjot program vaksinasi nasional. Untuk mempercepat vaksinasi, maka strateginya adalah: pertama, dengan memperbanyak lokasi vaksinasi. Jika dulu hanya bisa di Puskesmas, tetapi sekarang bisa di tempat lain seperti RS Swasta.
Masyarakat umum bisa mendaftar vaksinasi di RS swasta via telepon atau Google form lalu mendaftar dan mendapatkan nomor antrian. Cara ini dinilai efektif karena bisa mencegah kerumunan dan nakes bisa mempersiapkan jumlah vaksin yang cukup. Sudah banyak poster online yang tersebar di media sosial atau grup WA dan masyarakat bisa mendaftar ke salah satu nomornya.
Strategi kedua adalah dengan membangun Sentra Vaksinasi Covid. Sentra yang merupakan kolaborasi antara Kementrian Kesehatan, Kementrian BUMN, Satgas Covid-19, dan beberapa pihak lain, bukan sekadar tempat untuk mendapatkn suntikan vaksin. Namun sentra ini menjadi pusat untuk mendata berapa penduduk yang sudah divaksin.
Di Sentra Vaksinasi juga ada data berapa orang yang mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi, dan datanya dalam bentuk digital. Sehingga bisa dilihat berapa persen jumlah penduduk yang sudah mendapatkan suntikan vaksin sebanyak 2 kali dan yang mana dalammasa pendaftaran, hanya dengan beberapa kali klik. Data digital juga meminimalisir kesalahan prosedur.
Sementara itu, strategi ketiga untuk menggenjot vaksinasi adalah dengan program vaksinasi mandiri. Targetnya, 70% penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi mandiri karena kebanyakan mereka berstatus karyawan. Pada vaksinasi mandiri, tetap gratis seperti vaksinasi biasa karena perusahaan yang akan membayarkan biayanya.
Program vaksinasi mandiri tetap aman karena kendali masih di bawah Kementrian Kesehatan. Sehingga masyarakat akan lega karena mendapatkan vaksin yang valid dan sudah teruji oleh BPOM, serta berstatus halal. Program ini ditujukan agar memperpendek masa antrian vaksinasi, sehingga target pemerintah bisa tercapai lebih cepat.
Seluruh upaya pemerintah untuk mempercepat selesainya vaksinasi nasional perlu kita dukung, karena sebagai warga negara yang baik tentu men-support segala program pemerintah. Jika ada yang ngotot tidak mau divaksin maka tunjukkan saja akibat kena Corona dan beritahu bahwa ia akan kena denda jutaan rupiah. Ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi trik psikologis agar ia mau divaksin.
Pemerintah menggenjot program vaksinasi nasional agar segera selesai, dengan membuat sentra vaksinasi covid-19, memperbanyak tempat vaksinasi, dan vaksinasi mandiri. Masyarakat diminta untuk mendukungnya, agar target vaksinasi lekas selesai. Tujuannya agar semua orang sudah divaksin, sehat, dan bebas dari ancaman Corona.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor