Pemerintah Optimal Mempersiapkan PON XX di Papua
Oleh : Alfred Jigibalom )*
Pekan Olahraga Nasional ke-XX akan diselenggarakan di Papua pada oktober 2021. Pemerintah berusaha mempersiapkannya dengan maksimal mulai dari pembersihan venue sampai kelengkapan alat olahraga, semua dicek demi kesuksesan acara akbar ini.
Papua sangat bangga kala ditunjuk jadi tuan rumah PON XX. Penyebabnya karena ini untuk pertama kalinya pesta olahraga level nasional diselenggarakan di Bumi Cendrawasih. Kehormatan ini sangat disyukuri karena orang-orang di Papua diangap mampu untuk menyelenggarakannya.
Rencananya PON dilaksanakan tahun 2020 tetapi karena pandemi, diundur jadi oktober 2021. Kemunduran ini tidak dipermasalahkan, malah jadi lebih banyak waktu untuk persiapan agar semuanya benar-benar sempurna. Penyebabnya karena di era streaming, penonton PON tak hanya dari Indonesia, tetapi juga netizen dari seluruh dunia. Sehingga kesuksesan PON adalah sebuah kebanggan bagi pemerintah Indonesia.
Persiapan untuk PON XX Papua yang pertama tentu adalah dengan mengecek venue yang akan digunakan. Mulai dari Stadion Utama Papua Bangkit, arena aquatic, sampai Sirkuit balap motor Freegeb Merauke. Ada pula arena khusus untuk softball dan baseball di kawasan Kampus Universitas Cendrawasih di Kota Jayapura dan kawasan AURI (Lanud Silas Papare) Kabupaten Jayapura.
Arena-arena ini akan menjadi saksi bisu saat para atlet berlaga, sehingga pemerintah membuat dan merawatnya sebagus mungkin. Pembuatannya bukan sebuah pemborosan, karena bisa digunakan lagi hingga puluhan tahun ke depan. Masyarakat di Bumi Cendrawasih akan lebih sehat karena bisa berolahraga di arena aquatic maupun di sekitar Stadion Utama Papua Bangkit yang bertandar internasional.
Kemudian, persiapan yang juga penting adalah listrik. Pemerintah mengutus PLN untuk mengerjakan kelistrikan untuk mendukung PON XX dan sudah mencapai 95%, targetnya selesai agustus 2021. Sebanyak 564 personel disiapkan untuk menjaga pasokan listrik. PON adalah acara super penting, sehingga jangan sampai terjadi korslet atau listrik mati, yang bisa mengganggu konsentrasi para atlet saat bertanding.
Pemerintah juga mengutus Kementrian Perhubungan untuk mempersiapkan transportasi. Sebanyak 428 shuttle bus disiakan untuk alat transportasi pra atlet dari/ke arena pertandingan. Ada 4 klaster penyelenggara pertandingan sehingga rutenya pun dibagi 4, yakni di Kabupaten Jayapua, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Merauke.
Menteri Perhubungan Budi Karya menyatakan bahwa transportasi air juga disiapkan untuk mendukung mobilitas para atlet, berupa kapal kecil dan bus air. Dermaga Ponton Danau Sentani juga telah diperbaiki agar kapal-kapal itu bisa tertambat dengan selamat.
Selain transportasi, penginapan para atlet juga dipersiapkan dengan matang. Mereka rencananya akan beristirahat di Wisma Atlet yang baru selesai dibangun. Fasilitas di dalamnya cukup lengkap dan menjadi penginapan yang representatif untuk para atlet dan officialnya. Gedung itu sekaligus jadi kantor KONI Papua.
PON XX diselenggarakan di tengah pandemi, sehingga pelaksanaanya harus sesuai dengan protokol kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Papua selaku panitia besar PON bidang kesehatan membuat desain protokol saat PON XX berlangsung. Salah satunya, seluruh atlet dan pihak lain (termasuk panitia) harus divaksinasi covid dan dites rapid sebelum bertanding.
Desain protokol ini sangat penting agar tidak terjadi klaster corona baru. Sehingga seluruh atlet, official, dan panitia sendiri dipastikan aman dari bahaya virus covid-19. Sedangkan untuk penonton PON XX, panitia belum memutuskan. Jika memang rawan maka kemungkinan terburuknya adalah digelar tanpa penonton, tetapi mereka terus berdoa agar pandemi lekas selesai, agar pertandingan digelar dengan penonton yang langsung datang ke stadion.
PON XX adalah acara maha penting karena kesuksesan PON adalah kesuksesan pemerintah Indonesia juga. Persiapan-persiapan terus dilakukan agar acara ini berlangsung dengan lancar, mulai dari transportasi, penginapan, hingga vaksinasi para atlet, official, dan panitia. Semarak PON XX dinanti masyarakat karena acara olahraga bisa menyatukan bangsa.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bali