Pemerintah Optimal Menekan Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali
Oleh : Rizki Abdillah )*
Pemerintah terus optimal dalam menekan kenaikan kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali. Masyarakat pun diimbau untuk tetap mematuhi Prokes 5M dan menaati PPKM guna mempercepat keberhasilan program tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, terkait perkembangan kasus Covid-19 yang masih fluktuatif di luar Jawa Bali. Pada tingkat hulu, peningkatan testing terus didorong mencapai target minimal testing per hari yang ditetapkan instruksi Mendagri. Di beberapa daerah angka testing sudah naik mendekati target, secara keseluruhan naik rata-rata 50%.
Selain testing, Airlangga menyampaikan peningkatan tracing oleh tracer juga terus didorong dan akan dipersiapkan metode digital tracing. Kepatuhan penggunaan masker dan target vaksinasi daerah juga terus didorong.
Vaksinasi di beberapa kota besar luar Pulau Jawa prosentasenya sudah juga di atas nasional, yaitu di Kota Medan sudah 33,39%. Makassar 39,41%, Banjarmasin 26,9%, Pekanbaru 42%, kemudian Kota Banjarbaru 27%, Jayapura 41,62% dan di Kepulauan Riau juga yang sudah tinggi diatas 60%.
Dirinya juga mengatakan, pemerintah menjaga Bed Occupation Rate (BOR) menambahkan kapasitas tempat tidur dan disiapkan juga fasilitas isolasi terpusat. Ketersediaan obat-obatan dan pasokan oksigan medis juga dijaga. Airlangga memaparkan, Oksigen di luar pulau Jawa mulai dari pabrikan yang ada di Medan, Palembang, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara serta di Papua juga dipersiapkan.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi untuk menyeimbangkan pasokan dai Jawa untuk keluar Jawa, ditambah lagi kebijakan kemudahan untuk impor di daerah perbatasan, seperti di Kalimantan Barat. Selanjutnya, penerapan protokol kesehatan 3M, 3T dan vaksinasi sesuai arahan Presiden adalah hal yang terus dilakukan dan diprioritaskan dan di daerah-daerah tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hampir 70% kasus aktif Covid-19 ada di daerah Jawa dan Bali. Budi mengatakan, sejak PPKM Darurat dimulai dalam 13 hari terjadi puncak lonjakan. Namun, saat ini diklaim tren kasus sudah terlihat menurun, terutama di Jawa.
Namun, Budi mengungkapkan kenaikan kasus justru terjadi di luar Jawa. Maka dari itu, untuk menangani kenaikan kasus di luar Jawa, Budi hendak mereplikasi kebijakan yang sudah diterapkan di Jawa-Bali dalam menekan laju lonjakan kasus.
Ada dua penyebab utama peningkatan kasus di luar Jawa. Pertama tentu saja mengeani disiplin dalam protokol kesehatan yang kurang. Padahal protokol kesehatan mulai dari mengenakan masker dengan benar, menjaga jarak adalah resep jitu yang paling mudah untuk menekan penularan.
Kedua adalah adanya virus corona varian delta yang memiliki tingkat penularan lebih cepat dari varian lainnya yang kini sudah masuk ke luar pulau Jawa. Sementara itu, Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa saat ini kasus Covid-19 di Pulau Jawa mulai melandai. Namun, kenaikan kasus covid-19 justru mengalami kenaikan di luar pulau Jawa.
Ia mengemukakan keputusan pemerintah menerapkan PPKM yang kini telah bertransformasi menjadi PPKM level 4 lantaran kemunculan varian delta yang penularannya semakin tak terkendali. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menuturkan, tidak ada jalan lain saat itu karena di Pulau Jawa dan Bali, pihaknya melihat semua titik-titik merah, tidak ada yang kuning sehingga keputusan yang sangat berat harus dilakukan dengan PPKM Darurat karena tidak ada cara lain selain itu.
Jokowi juga berpesan kepada seluruh pelaku usaha kecil agar tetap berjuang dan bertahan di tengah pandemi. Jokowi berharap, bantuan presiden produktif dapat membantu meringankan beban para pelaku usaha. Adapun bantuan tersebut akan dibagikan kepada sekitar 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan nominal Rp 1,2 juta untuk tiap pelaku usaha kecil.
Pembenahan hulu menjadi kunci untuk menekan kasus Covid-19 di daerah khususnya di luar pulau Jawa. Salah satu indikator yang perlu dimonitor adalah tingkat keterisian rumah sakit.
Jika kasus covid-19 di pulau Jawa mengalami penurunan, tentu bukan berarti hal tersebut terjadi di luar pulau jawa, bagaimanapun juga pemerintah harus tetap berupaya menekan penyebaran kasus covid-19 di luar Jawa agar tidak terjadi penumpukan pasien di IGD seperti yang pernah terjadi di Pulau Jawa.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute